IndiraDanis : [Jejak Awan Pesawat]

745 44 4
                                    

Music : Hikoukigumo by AKB48.

.........................................................

Pada suatu hari di musim gugur, aku secara tidak sengaja melewati suatu taman yang ditengah - tengahnya terdapat sebuah pohon sakura yang sangat besar. Aku yang tadinya sedang terburu - buru seketika menghentikan langkahku. Tempat itu sangat ramai, banyak orang - orang yang hanya sekedar duduk dibawah pohon sakura sampai ada yang melakukan pemotretan disitu. Aku hanya melihat pohon yang sedang menjatuhkan bunganya satu persatu dari seberang jalan. Dulu pohon itu sangat indah dengan bunga sakura yang sedang bermekaran. Dulu....ketika kita masih bersama.

Aku berjalan kearah tempat pohon itu dan mencari - cari sesuatu dengan pelan dan teliti. Ya, ketemu! Aku menemukannya, goresan cat dengan kuas tipis yang menuliskan namaku dan namamu dalam sebuah singkatan di bagian badan pohon. Tulisan itu sudah agak memudar. Mungkin karena terkena terpaan hujan dan salju atau sinar matahari saat musim panas.

Setelah puas memandangi tulisan itu, aku berjalan ke jalanan aspal di sebelah tempat itu. Aspal yang terdapat coretan anak - anak itu melintasi kenangan kita. Seekor kucing putih datang entah darimana berjalan melewatiku. Sama seperti dulu ketika kita melewati jalan ini, seekor kucing putih yang juga datang dari suatu tempat berjalan mendahului kita. Aku selalu bertanya - tanya, apakah kita akan bertemu lagi? Saat aku sedang memikirkan hal itu, sebuah pesawat melintas diatasku. Cepat - cepat aku mengadahkan kepalaku, tetapi pesawat itu sudah menghilang. Hanya tertinggal jejak awan pesawat tadi, seperti garis putih yang akan menghilang secara perlahan. Apakah perasaan ini akan seperti itu? Aku mengangkat tangan kananku untuk menyembunyikan mataku yang sebentar lagi akan mengeluarkan airmata.

Seketika aku teringat, dulu rumahmu berada tepat diseberang rumahku. Saat itu kita pernah iseng mencari jalan pintas ketika sedang berjalan - jalan disekitar komplek rumah. Dan keisengan itu berujung dengan menemukan tempat ini. Yah, tempat pohon bunga sakura yang saat ini sudah berguguran, hanya tersisa sedikit, tidak seperti perasaanku yg masih tersisa banyak untuknya.

*Flashback*

"Arisaaa, pacarmu sudah datang!" Teriak Ibuku dari lantai bawah.

"I-iya Ibu!" Sahutku dari dalam kamarku.

Setelah cepat cepat merapikan kamar yang berantakan, aku langsung turun ke bawah. Ibu sedang mengobrol santai dengan dia. Dan saat aku turun, mereka berdua langsunv menengok kearahku.

"Pagi Risa." Ucap dia dengan senyuman khasnya. Aku hanya tersenyum menanggapi kalimat sapaannya.

"Yaudah, kalian kalau mau berangkat, langsung aja. Ibu mau ke kamar dulu ya." Kata Ibu memecah keheningan yang seketika tercipta sesaat.

"Iya bu. Kami berangkat dulu yaa." Ucapku.

***

Saat keluar rumah, dia langsung menggandeng tanganku dengan erat dan mengayun - ayunkannya kedepan belakang.

"Jadi, mau kemanakah kita?" Tanyaku.

"Hmm aku juga tidak tahu mau kemana. Yahh kita berjalan - jalan saja mengelilingi komplek.

Aku ingin mencoba mencari jalan pintas ke tempat lain." Jawabnya.

Akhirnya aku mengikuti dia yang berjalan entah kearah mana sambil berbicara tentang kegiatan hari hari kemarin. Dan tiba - tiba dia berhenti ketika kita sampai ditrotoar jalan raya.

"Ada apa?" Tanyaku bingung saat dia secara tiba - tiba diam dan berhenti. Dan pertanyaanku dijawab dengan tangannya yang menarik tanganku dengan lembut dan berlari menyebrangi jalan.

Otomatis aku yang ditarik oleh dia pun dengan spontan ikut lari dengan agak tergopoh - gopoh dan hampir saja terjatuh.

***

Sesampainya diseberang jalan dia terus berlari ke sebuah jalan kecil. Di jalan itu hanya terdapat dinding di bagian kanan dan kiri. Setelah beberapa meter jauhnya dari jalan raya tadi, akhirnya terlihat sebuah taman ditengahnya terdapat pohon sakura yang sangat besar. Di bawah pohon itu, barulah dia berhenti.

"Kamu...lagi...dikejar..apaan sih?" Tanyaku dengan nafas tak karuan.

"Hehe enggak dikejar apa - apa kok. Hanya ingin isengin kamu aja, sekalian olahraga ceritanya." Jawabnya sambil nyengir.

Aku hanya memutar bola mataku. Setelah itu, dia berjalan entah kemana. Meninggalkanku sendirian dibawah pohon yang besar ini.

Tak lama, dia kembali sambil membawa dua kaleng minuman ditangannya.

"Nih, minum dulu." Ucapnya memberikan salh satu kaleng tadi.

"Makasih."

"Disini sepi yah. Hanya ada petugas kebersihan. Padahal tempatnya rindang." Kataku.

"Hmm mungkin banyak yang belum tahu tempat ini. Lihat deh, bagus yah bunga sakuranya. Langka loh ada bunga sakura disini." Katanya sambil memperhatikan pohon diatasnya. Aku mengiyakan kata - katanya dalam hati.

"Kita harus membuat tanda untuk kenang - kenangan bahwa kita lah yang pertama kali menemukan taman ini!" Katanya dengan bersemangat.

"Heee.. pede sekali kamu. Pasti ada orang yang pernah datang ke tempat ini sebelum kita. Lagian, kenang - kenangan apaan sih. Toh belum tentu kita akan kesini lagi. Aku saja tidak hafal jalannya."

"Pokoknya yang pertama kali menemukan tempat ini itu kita. Dan kita harus menulis nama kita dipohon ini. Hmm pakai apa ya," dia berdiri dan mencari alat yang bisa dipakai untuk menggoreskan tulisan di pohon. Dia mendekati petugas kebersihan dan entah bagaimana caranya saat dia kembali, dia membawa satu kuas dan botol berisi cat berwarna merah.

"Nih, yuk kita menulis inisial nama kita di badan pohon ini. Aku duluan ya." Katanya.

Selesai dia menulis namanya dan namaku, dia mengembalikan kuas beserta catnya ke petugas kebersihan tadi.

"Suatu saat nanti salah satu dari kita pasti akan kembali ke taman ini dan melihat tulisan di pohon ini." Ucapnya sambil tersenyum kearahku. Aku hanya terdiam memperhatikan tulisan berwarna merah yang masih agak basah itu.

Yah, perkataannya memang benar. Salah satu dari kita kembali kesini dan melihat tulisan itu lagi.

•••

THE END.

SongFict : LostWhere stories live. Discover now