simiramel : [Hurt]

1.6K 108 5
                                    

Song : Hurt by Christina Aguilera

..............................................................

Aku terpekur disini. Berdiam diri. Tidak mengerti harus melakukan apa. Rasanya seperti baru saja kau mendatangi-ku kemarin.

Perlahan tanganku menggapai rintik hujan yang sedikit demi sedikit memenuhi kota ini. Tak perlu menunggu lama untuk membuat semua terasa lebih berisik dari sebelumnya.

Bisakah kau setidaknya saja menghiburku dengan memakiku? Salahkan saja diriku ini yang membencimu. Katakan saja bahwa kau selama ini kecewa padaku. Karna aku pantas mendapatkannya.

Kau pengecut! Bisakah setidaknya kau mengatakan 'Selamat tinggal'?

Bahkan jika kau mengatakannya sekalipun, aku masih belum leluasa membiarkan-mu pergi.

Haruskah kau pergi dengan cara begitu saja? Kemana semua senyum yang hanya pernah kau berikan kepadaku? Kemana semua perhatian yang hanya kau berikan padaku?

Tidakkah kau mengerti bahwa aku telah menyesal mentiadakannya begitu saja?

Kau selalu menemaniku disaat aku dalam keadaan senang maupun sedih, dan kau pula yang menjadi tempat ku untuk menumpahkan semuanya. Bahkan terkadang sebab dari masalah itu sendiri adalah kau. Dan dengan marahnya aku membesarkan semua masalah yang ada tanpa terkecuali. Tidak memperdulikan perasaanmu. Tidak sama sekali. Aku hanya mementingkan diriku sendiri.

Kau selalu memujiku dengan segala kata-katamu yang tulus dari segala ucapan orang-orang yang paling tulus. Tapi apa yang aku berikan? Hanya pergi dengan mereka yang lebih. Lebih dari segalanya darimu, kecuali ketulusannya.

Dan bodohnya yang tak pernah aku mengerti adalah hanya kaulah satu-satunya orang yang tulus yang ku buang begitu saja tanpa ampun.

Dan disaat semua sudah tiada... aku baru mengerti kau hanya seorang pria. Pria yang memiliki segenap perasaan kepada sahabatnya yang sejak rambutnya masih dikepang dua. Kepada sahabatnya yang seorang pemimpi. Kepada sahabatnya yang belum se-membagakan sekarang.

Dan apa yang aku lakukan? Aku melupakannmu.

Masih layakkah aku menyesal? Bisakah setidaknya aku diberikan satu lagi kesempatan untuk menggenggammu. Satu lagi kesempatan untuk melihat mata-mu. Mata yang selalu memberi tatapan berbeda kepadaku. Dapatkah?

Itu tidak mungkin. Karna ini bukanlah dongeng yang dapat membangkitkan orang dari bawah kubur tanah.

Semua sudah terlambat. Tak ada lagi yang perlu di sesali dari ini.

Perlahan aku bangit diri dan kembali menatap lekat batu yang menuliskan namamu disana. Aku berusaha tersenyum meski sulit. Sebelum meninggalkan tempat ini, aku bergumam, 'dapatkah aku mendapatkan sedikit lagi perhatian darimu?'. Dan aku dapat merasakan salah satu daun dari pohon yang berguguran itu jatuh tepat di puncak kepalaku.

Terima kasih.

...

THE END

SongFict : LostWhere stories live. Discover now