Bab 7 Tentang Kamu

98 13 0
                                    

Saat aku akan mengisi botol minum ku di pantry disana terlihat Felly dan Vika tengah menyiapkan beberapa potong kue dan minuman, keduanya tengah berbincang bukan diri ku mau mendengarkan obrolan mereka tapi tak sengaja obrolan keduanya terdengar hingga ke telinga ku, karena mereka bicara dengan suara yang normal

"Vik, untung loe gercep pesan cake kesukaan pak Yuka, jadi ada alasan gue masuk ke ruang pak bos"

"Traktir gue ya, sayang pak yuka udah punya istri sama anak. Eh-eh Fel si pak bos pake cincin di jari manisnya loe udah tau?"

"Tau, gue belum dapat info terbaru itu cincin apa, tapi loe tahu gak cincinnya ada inisialnya, bikin gue keki deh siapa ya kira-kira"

"Serius loe ada inisialnya, apa inisialnya?"

Kok gue jadi kepo dan baru tahu ada inisialnya

"L C, gue gak tau itu kepanjangan apa, kayanya Tiana bukan deh"

Kok gue baru tahu ya, L C itu nama gue bukan sih, walau ini terkesan gw narsis ya, pulang gue akan cek cincin gue

"Buruan deh loe gercep ke pak bos sebelum dia termiliki, secara duda muda emang selalu menawan"

Tiba-tiba Ane mematung di depan dispenser dengan tangan yang masih memegang botol minumnya mendengar ucapan Vika, apakah dirinya tidak salah dengar. Duda? Siapa? Demian?

"Eh Ane ngapain loe bengong? Kesambet loh" teguran Vika menyadarkan keterkejutan Ane

"Oh enggak"

Duh dilema gue, tanya gak ya atau gue salah denger

"Ane, gue titip coklat buat Rifka boleh gak?"

"Oh ya boleh, duluan ya"

Asli ini ganggu fikiran gue, gue harus cari tahu. Tapi baiknya gue tanya langsung atau cari tahu dulu ya

"Loe habis isi minum kenapa bengong?"

Kali ini Ara yang menegur ku ketika aku sampai di meja ku dan teguran Ara membuat aku teringat akan coklat titipan Vika untuk Rifka

"Oiya lupa mau kasih coklat dari Vika buat Rifka"

Atau jangan-jangan ini maksud ucapan Brenda, kira-kira ibu tahu gak ya hal ini.

Usai mengantarkan coklat untuk Rifka ponsel Ane mendapatkan sebuah pesan masuk, yaitu dari Demian.

Demian : An, di ruangan saya ada Yuka teman baik saya dan mahasiswa bapak dulu, mau saya kenalin ga? Keruangan ya

Ane : Tadi udah ketemu di lift, ngobrolnya kapan-kapan aja ya, jangan di kantor, gak apa kan? Maaf

Demian : Oke, malam ini tepat waktu ya Brenda ajak makan malam di luar dan mau kenalin kamu sama suami dan anaknya

Ane : oke

Sampai jam pulang kantor otak gue gak konek sama sekali, kefikiran ucapan dua tukang gosip itu, apa mungkin gue salah denger tapi gak mungkin, gue penasaran dan memutuskan untuk cari tahu terlebih dahulu baru tanya Demian

Demian : An, yuk OTW. Saya tunggu di      halte ya

Ane : gak usah pak, saya udah pesan taksi ketemuan disana aja

Demian : kok gak mau bareng?

Ane : taksi saya udah sampai, sampai ketemu di Penang Bistro ya

Ane bergegas naik taksi menuju restauran keluarga ala Malaysia yang sudah di pesan Brenda, saat aku tiba di sebuah meja yang sudah terdapat Brenda, Demian dan pria seusia dengan Breanda dan anak balita tapi dari pengamatan ku sepertinya Demian juga belum lama tiba.

Ruang Rasa By Suarasenja_sj (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang