Bab 2 Kantor Baru

127 14 0
                                    

Hari ini sesuai alamat dari bapak dan balasan email HRD aku mendatangi sebuah perusahaan tempat mahasiswa bapak bekerja untuk interview, kantor yang nyaman, bersih, besar dengan terdiri 8 lantai, HRD mulai menjelaskan tiap lantai di gedung ini, sedangkan HRD berada di lantai 3 dan bagian keuangan, pajak, accounting, piutang ada di lantai 6 tempat dimana posisi yang akan aku lamar, sedang lantai 4 berisi bagian divisi import dan marketing, lantai 5 berisi purchasing, surat jalan, lantai 7 dan lantai 2 kantin entah apa bedanya di gedung ini terdapat 2 kantin di 2 lantai yang berbeda, lantai 1 operator dan lantai 8 buat aku takjub karena lantai ini adalah ruang santai atau tempat merokok untuk karyawan yg merokok atau ingin melepas penat sesaat tentang pekerjaan, dan satu gedung ini di miliki oleh satu orang yang sama aku fikir tiap lantai berbeda ternyata tidak, cukup takjub dengan perusahaan yang besar ini dan di tambah interior yang begitu indah membuat gedung ini terlihat begitu sempurna. Berita baiknya besok aku sudah resmi menjadi karyawan di perusahaan ini, semudah itu padahal nama ku sudah sangat tidak memiliki kesan baik di mana pun aku melamar hanya ada penolakan, semua ini dapat terjadi karena koneksi, bapak ada;ah orang yang selalu mengajarkan aku untuk berusaha menggapai apa yang aku inginkan karena untuk bapak segala sesuatu harus di raih karena usaha dan tidak pernah memanfaatkan sebuah koneksi untuk apapun namun kali ini berbeda bapak mengandalkan koneksinya untuk aku hal yang ku tahu bukan gaya bapak sekali atau bapak melihat putrinya ini sangat menyedihkan tidak memiliki pekerjaan.

Artinya kini aku bukan lagi seorang pengangguran aku juga tidak perlu malu atau berbohong lagi dengan Demian, aku hanya tinggal mengoreksi bahwa aku sudah tidak bekerja di bank namun bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan bagian keuangan sama saja kan hanya berbeda kata. Ane tersenyum sendiri dalam hati.

"Hallo Ale, tau gak gue di terima kerja, dan... daan.. besok gue udah mulai gawe"

"Ahhh gilaaa keren banget, akhirnya selamat sayangku" suara Ale setengah berteriak tak kalah senang mendengar Ane kembali mendapatkan sebuah pekerjaan

"Mau makan apa, gue traktir"

"Asik makan-makan, eh nanti aja gaji pertama loe ya"

"Slow nyo, bisa di atur itu"

"Eh iya gimana tuh loe sama Deman, masih lanjut?"

"Iiihhh Ale! Demian, Le! Jangan ganti-ganti deh, masih dong"

"Yaudah awet-awet sama om ya dek"

"Jancok!!!"

Ale tertawa puas mendengar makian kasar dari Ane sebelum telpon di putus oleh Ane. Karena menyebut nama Demian Ane menjadi kefikiran oleh sesosok Demian dan berinisiatif menghubunginya lebih dulu untuk menanyakan kabarnya

Ane : Hai!

Ane menanti balasan pesan dari Demian dengan memandang layar ponselnya dan ternyata Demian online dan tidak butuh waktu lama untuk menunggu pria tampan itu membalasnya, buat Ane tersenyum.

Demian : Hai Ane

Ane : Gimana kabar hari ini?

Demian : Gak baik, bapak aku sakit dan sekarang di rawat di rumah sakit

Ane : Aku turut sedih, di rawat di mana biar aku jenguk

Demian : Makasih Ane tapi gak usah repot-repot orang tua ku di luar kota dan

di rawat di luar kota juga.

Ane : Semoga bapak kamu cepet sembuh ya

Demian : Makasih An, maaf kalau aku slow respon, jaga kesehatan. Love you

Ruang Rasa By Suarasenja_sj (End!)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin