Bab 11. Pertolongan

10.1K 1K 72
                                    

Tiga hari Haechan lewati di dalam rumah Mark. Selama itu juga dia diikat di ranjang oleh Mark. Tidak melepaskan ikatannya sama sekali, bahkan ketika dia ingin ke kamar mandi.

Tanpa malu-malu seperti Mark yang biasanya, dia membantu Haechan membersihkan dirinya. Tanpa merasa jijik atau enggan. Mark melakukannya dengan wajah tanpa ekspresi.

Mark memang tidak menyentuhnya, tapi terkadang dia akan mencium Haechan dan meraba-raba tubuhnya. Jika bagian bawahnya sudah menegang, dia akan berlari dan menyelesaikan semuanya di kamar mandi.

Pagi itu—di hari keempat Haechan disekap— Mark sudah bersiap-siap dengan seragam dan peralatan sekolahnya. Dia melihat ke arah Haechan yang masih terikat di kasurnya.

Masih ada keraguan dalam hati Mark saat melihat Haechan. Dia ingin melepaskannya dan membiarkan Haechan pergi, tetapi di saat yang bersamaan, dia juga takut jika Haechan meninggalkannya dan lebih memilih bersama Jaehyun atau pun Jaemin.

"Kau mau makan?" tanya Mark.

Dia sudah membuat roti untuk Haechan. Waktu masih lama sebelum bel berbunyi. Jadi, Mark memiliki waktu untuk menyuapi Haechan.

"Tidak."

"Kau yakin?"

Haechan tak menjawab. Dia membuang muka ke samping, mengabaikan Mark.

Mark menghela napas. Jika tidak ingin makan maka Mark tidak akan memaksa. Dia menaruh piring yang berisi roti di atasnya dan menaruhnya di atas meja belajar.

"Kuharap kau bisa menahan lapar sampai aku kembali."

Mark pergi setelah mengatakan hal tersebut. Mark sudah menawarinya dengan baik, tetapi penawarannya itu tidak diterima. Jadi, Haechan harus menerima konsekuensinya.

Di sekolah, Mark beraktivitas seperti biasa. Mendengar materi di kelas, pergi ke perpustakaan dan pergi ke ruang OSIS untuk mengikuti pertemuan sebelum pulang sekolah.

"Baik. Cukup sekian untuk hari ini. Jangan lupa besok kita adakan razia." Jaehyun meratakan tumpukan kertas agar menjadi rapi dan menggesernya ke samping.

Semua anggota OSIS satu per satu keluar dari ruangan, menyisakan Jaehyun bersama Mark di dalamnya.

Melihat ruangan OSIS telah sepi, Jaehyun berjalan mendekati Mark. Dia bertanya, "Apa kau melihat Haechan akhir-akhir ini?"

Mark yang sedang menyusun beberapa berkas pun memutar kepalanya untuk melihat Jaehyun.

"Tidak." Kemudian dia kembali fokus pada kerjaannya.

Jaehyun tidak terima dengan jawaban tersebut. Dia bertanya kembali, suaranya terdengar jelas jika dia mencurigai Mark.

"Terakhir kali, aku melihat Haechan pulang bersamamu. Setelah itu, Haechan tidak datang ke sekolah sampai hari ini."

"Mungkin dia sakit."

"Sakit? Sakit apa."

Mark membalikkan seluruh tubuhnya. Menatap datar Jaehyun.

"Jika Sunbae penasaran, datangi rumahnya atau tanya teman dekatnya."

"Apa kau bukan teman dekatnya?"

Mark terdiam, tetapi dua detik kemudian dia menjawab, "Bukan."

Alis Jaehyun terangkat sebelah. "Bukan? Lalu, kenapa kalian terlihat dekat?"

"Hanya terlihat dekat. Bukan berarti kami teman dekat. Maaf, Sunbae. Aku ada urusan."

Mark berjalan melewati Jaehyun dan mengambil tasnya yang berada di atas meja. Kemudian pergi ke arah pintu dan membukanya dengan sedikit terburu-buru.

Di dalam ruang OSIS, Jaehyun bergumam pada dirinya sendiri.

The Real Obsession | MARKHYUCK (END)Where stories live. Discover now