Bab 3. Gairah

15.2K 1.4K 196
                                    

Sudah dua minggu berlalu sejak Mark dan Haechan mulai berbicara di luar kegiatan osis. Tugas yang mereka lakukan bersama telah selesai, tetapi Haechan telah terbiasa datang ke perpustakaan untuk belajar atau membaca buku bersama Mark saat jam istirahat kedua.

"Haechan. Jangan terlalu dekat dengan Mark."

Dari arah belakang, Jaemin berbisik di telinga Haechan. Sekarang sedang berlangsung pelajaran ketiga dan Jaemin tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak memperingatkan Haechan.

Haechan memundurkan sedikit tubuhnya dan balas berbisik. "Jangan termakan rumor."

Jaemin mendecakkan lidahnya. Dia khawatir dengan temannya ini. Haechan baik pada semua orang dan sering dimanfaatkan oleh orang lain. Dia sama sekali tidak keberatan saat Jaemin mengatakan padanya. Dia selalu menjawab "membantu orang itu bagus".

"Bukan masalah rumor itu, tapi sejak kau dekat dengan dia, orang-orang menyebarkan rumor jika kau berpacaran dengan Mark."

Haechan berbalik sebentar, melihat Jaemin dengan raut aneh. Saat dia ingin menjawab, suara bel berbunyi dan mengakhiri pertemuan.

"Haechan. Dengarkan aku baik-baik. Rumor kau pacaran dengan Mark itu berawal dari Mark sendiri. Dia yang bilang kau berpacaran dengannya."

Haechan menggelengkan kepalanya dan bersiap-siap untuk pergi ke perpustakaan. Sebelum itu, dia memberi tanggapan pada Jaemin.

"Sudah banyak rumor tentang dia yang tidak benar. Termasuk yang ini. Tidak mungkin dia berkata begitu."

"Haechan!"

Lelaki itu telah pergi, mengabaikan Jaemin yang terus meneriaki namanya. Dari samping, Jeno menepuk bahunya.

"Biarkan saja. Kau juga jangan terlalu heboh dengan rumor aneh itu. Tidak ada bukti."

Jaemin segera berbalik. Raut wajahnya begitu frustasi. "Tapi yang ini benar! Mark yang mengatakannya pada teman sekelasnya saat mereka tanya."

"Mungkin orang itu bohong?"

Jaemin mengelak. "Tidak. Taehyun tidak akan berbohong. Dia bukan penyebar berita palsu."

Jeno mengangguk dan berjalan melalui Jaemin. "Ya. Dia tidak sepertimu."

"Apa!"

Sementara Jeno dan Jaemin bertengkar sepanjang koridor, Haechan telah tiba di perpustakaan. Kepalanya bergerak mencari Mark. Dia tidak menemukan lelaki itu di tempat biasa mereka duduk dan membaca.

"Hae-haechan."

Suara terbata-bata dari belakangnya membuat Haechan sedikit terkejut. Dia segera berbalik dan melihat Mark berdiri di belakangnya. Kacamata bulat yang dia pakai hari ini sedikit berbeda. Lebih kecil dari sebelumnya.

"Kau mengganti kacamatamu?" tanya Haechan.

Mark menyentuh kacamatanya dan menunduk. Menyembunyikan wajahnya sendiri.

"I-iya."

Pipinya sedikit memanas dan memerah saat Haechan bertanya. Padahal tidak ada yang menyadari kacamatanya berubah. Ukurannya tidak jauh berbeda dari sebelumnya, tapi Haechan menyadarinya.

"Oh. Ayo, cari buku lagi. Aku ingin baca tentang sejarah dunia. Kau sudah pernah baca?" tanya Haechan sambil berjalan di samping Mark.

Mark menggeleng sembari memeluk buku tulis. "Belum semuanya."

Mereka berjalan sampai bertemu sebuah rak yang berisi buku dengan tema sejarah. Perpustakaan SMA Junghwa sangat besar dan luas. Hampir seperti perpustakaan di universitas. Buku-buku yang ada di sini juga banyak dan hampir lengkap.

The Real Obsession | MARKHYUCK (END)Where stories live. Discover now