Bab 5. Renang

11.3K 1.3K 68
                                    

Tidak tahu seberapa banyak momen yang diabadikan oleh Mark, dia masih merasa kurang puas dan ingin mengambil lebih banyak.

Dinding kamar Mark yang awalnya dipenuhi dengan kertas-kertas berisi materi pelajaran, kini berubah menjadi foto-foto Haechan. Dia yang awalnya mengizinkan ibu atau adiknya masuk ke kamarnya, kini melarang mereka, bahkan hanya sekadar mengintip dari balik pintu. Dia akan mengunci kamarnya, baik ketika dia di dalam ataupun ketika dia pergi.

Mark tahu jika dia telah berubah menjadi seorang gay yang menjijikan. Memiliki perasaan pada seseorang yang baik padanya dan mengabadikan setiap hal yang dilakukan orang itu. Mencucinya dalam bentuk foto dan memajangnya di setiap sisi dinding kamarnya.

Definisi dari stalker yang sesungguhnya!

Tidak-tidak. Mark bukan seorang stalker. Dia hanya mencintai seseorang diam-diam. Itu saja.

"Hari ini Huang Ssaem tidak datang. Jadi, kelas kalian akan bergabung dengan kelas kami untuk pelajaran olahraga. Bawa baju renang 'kan?"

Hari ini, kelas Mark dan kelas Haechan memiliki jadwal olahraga yang sama, tetapi karena guru olahraga kelas Haechan tidak hadir, maka kelas pun digabung karena sama-sama berlatih renang.

"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Choi Ssaem setelah menjelaskan hal-hal yang akan mereka lakukan.

"Tidak ada? Baik. Mari kita mulai."

Kelas Haechan berdiri terlebih dahulu di sisi kolam. Setiap sepuluh dari mereka masuk ke dalam kolam dan menunjukkan kemampuan renang mereka.

Dari jarak yang lumayan dekat, Mark melihat Haechan memakai kacamatanya dan mulai berenang saat Choi Ssaem meniupkan peluit.

Ah. Mark merasa sedikit kesal. Dia tidak bisa mengambil momen Haechan yang sedang berenang karena ponselnya ada di dalam kelas.

"Ya. Selanjutnya."

Kelas olahraga berakhir dengan cepat. Hanya ada dua sampai lima murid yang tidak bisa berenang dari dua kelas tersebut. Waktu yang tersisa mereka gunakan untuk berenang sendiri atau pergi mengganti pakaian dan kembali ke kelas.

Mark mengganti bajunya di ruang ganti. Dia melihat ke sekitar dan tidak melihat Haechan. Mark berpikir Haechan mungkin masih berenang bersama teman-temannya dan segera pergi ke kelas untuk mengambil ponselnya.

Benar dugaan Mark. Haechan masih berenang bersama Jaemin dan teman-temannya yang lain. Melempar percikan air ke satu sama lain. Menaiki pundak temannya dan melemparkan mereka ke dalam air. Berlomba untuk menentukan siapa yang paling cepat berenang.

Mark mengabadikan semuanya. Dari foto yang dia ambil, Haechan tampak senang dan ceria. Tanpa sadar, Mark berjalan ke sisi kolam yang memiliki banyak air sehingga tanpa ada yang menyadari keberadaannya di sana, Mark terpeleset dan jatuh ke dalam kolam.

Haechan dan yang lain membalikkan badan mereka saat mendengar suara percikan air yang besar. Mereka kebingungan karena sedari tadi tidak ada orang lain selain mereka.

Mark bergerak dengan cepat ke atas dan memunculkan kepalanya ke permukaan. Kacamata bulatnya telah menghilang dari wajahnya. Lelaki itu memutar kepalanya dan mengusap wajahnya. Menghilangkan air dari mukanya.

"Mark?"

Haechan yang menyadari jika orang yang jatuh tersebut adalah Mark segera berenang menghampirinya.

"Kenapa kau bisa jatuh?" tanya Haechan.

Melihat Haechan berada di depan wajahnya tanpa mengenakan baju atasan, ditambah rambutnya yang basah, Mark terpesona sejenak sebelum dia menyadari jika ponsel dan kacamatanya telah hilang.

The Real Obsession | MARKHYUCK (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ