Bagian empat puluh

28.2K 1.8K 437
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!

Ada unsur dewasa dikit⚠

Ambil positifnya buang negatifnya ⚠
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Ella mencengkeram tangan kanan bertatto suaminya saat merasakan gelombang kenikmatan yang kembali menghampirinya. Sedangkan tangan kirinya sedang memegangi perut besarnya. Dia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada bayinya akibat dari hukuman yang Ellard berikan sedikit menyiksanya. Tapi jujur saja, Ella menyukainya. Nafasnya memburu bersahutan dengan nafas Ellard yang teredam dalam lipatan lehernya.

Nuansa kamar yang awalnya sangat rapi dan bersih, kini berubah menjadi berantakan layaknya diterpa angin topan. Bahkan pakaian kedua suami istri itupun berserakan nan mengenaskan di atas lantai. Sedangkan barang-barang di kamar Ellard banyak yang pecah akibat perbuatan pria itu waktu melampiaskan kemarahannya saat berdebat dengan Ella. Dia memang sengaja melampiaskan amarahnya dengan membanting barang karena Ellard tak ingin melukai istrinya.

"El---"

Ucapan yang akan Ella lontarkan harus terhenti lantaran Ellard kembali melumat lembut bibirnya dan sesekali mengulumnya layaknya sebuah permen. Ciuman yang terasa sangat intim itu berhasil membuat bulu kuduk Ella meremang. Memang bukan untuk pertama kalinya dia dan Ellard melakukan hal ini. Tapi tetap saja, rasanya masih sangat canggung. Apalagi saat merasakan lidah Ellard yang berusaha menerobos masuk ke dalam bibirnya semakin menambah kesan panas di dalam kamar mereka. Ella berusaha keras untuk mengimbangi permainan suaminya. He is a good kisser.

Ella mendorong kuat dada bidang suaminya yang tak terbalut apapun. Nafasnya sudah tercekat, tapi tidak ada tanda-tanda sedikitpun Ellard akan menghentikan permainannya.

Dengan sekuat tenaga Ella kembali berusaha mendorong Ellard dan ternyata membuahkan hasil, terbukti saat Ellard melepaskan lumatannya.

Ellard menempelkan dahinya pada dahi Ella. "I miss you, baby." Ujarnya dengan suara seraknya yang terdengar begitu ber-damage di telinga Ella.

"El, aku capek." Balas Ella mengadu. Karena dia sudah 4 kali pelepasan, tapi Ellard masih terlihat sangat bersemangat.

Ellard menghela nafas berat. Dia menarik selimut di ujung ranjang. Lalu dia menyelimuti tubuh polosnya dan sang istri. Ellard menarik Ella ke dalam pelukannya. Dia membubuhkan kecupan bertubi-tubi di ubun-ubun istrinya.

"Maaf, sayang." Ucap Ellard merasa bersalah karena telah membuat Ella kelelahan. Salahkan saja setan yang membisikinya untuk menggempur istri nakalnya.

"Aku mau mandi." Keluh Ella karena merasakan lengket pada tubuhnya. Rasanya sangat tidak nyaman.

"Nanti." Sahut Ellard semakin mengeratkan pelukannya.

Tak urung Ella membalas pelukan suaminya. Dia tidak bisa berbohong kalau dirinya juga sangat merindukan Ellard.

Ellard mengecup pelipis Ella sekilas. "Kamu tahu, sayang. Aku cemburu saat lihat Arthur peluk kamu, aku cemburu saat tadi kamu bilang kalau Arthur nyentuh perut kamu dan tangan kamu. Aku kecewa saat kamu lebih memilih pergi sama Arthur. Tapi aku ngerti, semua itu nggak luput dari hasutan Arthur dan apa yang Arthur ceritakan ke kamu sangat dilebih-lebihkan." Ujarnya mengungkapkan semua perasaan campur aduk yang Ellard rasakan selama kepergian Ella.

ELLARD OCEAN[END]Where stories live. Discover now