06.B - Kabar Mengejutkan

37.9K 4.8K 872
                                    

Pagi, siang, sore, malam para jomblobers or buciners. Wwkwkwkk.

Ini part 6 bagian B. Semoga enggak bosan bacanya karena sedikit panjang ya guys! Habis kalau disingkat takut feelnya ga nyampe.

PART INI MENGANDUNG KATA2 KASAR DAN KATA YANG MENJURUS PADA 18+. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!

Vote dan komen jangan lupa. Biar aku nggak kepikiran unpub cerita ini :(

 Biar aku nggak kepikiran unpub cerita ini :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sesampainya di apartemen Reino, Atlan memencet bel. Tangannya benar-benar gatal ingin menonjok Reino sampai wajah lelaki itu babak belur. Ia tidak terima Ilana dilecehkan. Bagi Atlan, Ilana itu sangat berharga. Tidak akan ia biarkan siapa pun menyakiti Ilana. Habis orang itu, sungguh.

Lihat saja wajah Atlan yang telah memerah hingga telinga. Rahangnya mengeras, memperlihatkan deratan giginya yang memutih. Pertempuran Naruto vs Sasuke berputar-putar di kepalanya.

"BABI! KELUAR LO! HADAPIN GUE KALAU LO PUNYA NYALI!" teriak Atlan menggedor-gedor pintu apartemen Reino karena usahanya memencet bel berakhir sia-sia.

Berselang dua menit, pintu dibukakan oleh Reino. Namun baru saja lelaki itu mencogokkan kepala, Atlan buru-buru meraih kerah bajunya hingga Reino terseret ke koridor.

"Hai manusia sange. Rasakan ini. Hiyaaaaak!"

Bugh!

Bugh!

Dua kepalan tinju beruntun dilayangkan Atlan tepat di sudut bibir Reino. Pria itu tersungkur di koridor, meringis kesakitan.

"ASU! APA-APAAN, NIH!" geram Reino sembari mengelap sudut bibirnya dengan punggung tangan. Matanya memelotot memandangi Atlan.

"HARUSNYA GUE YANG TANYA SAMA LO, ANJING!" teriak Atlan dengan napas naik turun. "LO APAIN ILANA?!"

Reino yang terpancing emosi kini membalikkan keadaan. Lelaki itu segera berdiri, lalu melayangkan pukulan balasan di hidung Atlan. "JANGAN SEENAKNYA MUKUL GUE, BANGSAT!"

Bugh!

Bugh!

Atlan merintih kesakitan saat cairan merah keluar dari lubang hidungnya. Belum sempat ia menetralkan penglihatannya yang mengabur, Reino mendorong tubuh Atlan ke dinding hingga pria itu tersungkur.

"GUE TAHU SALAH, TAPI NGGAK HARUSNYA LO PUKUL GUE KAYAK GITU!" lantang Reino dengan napas memburu. Wajahnya menyeringai, telunjuk kirinya mengacung ke hidung Atlan. "KARENA CEWEK ITU SENDIRI YANG BEGO MAU-MAU AJA GUE AJAK KE APARTEMEN GUE. TANDANYA DIA BISA DIPAKE!"

Hati Atlan benar-benar panas mendengar Ilana dilecehkan seperti itu. Darahnya mendidih, hingga kewarasannya terenggut. Ilana-nya adalah wanita terhormat, dan si brengsek ini telah melecehkannya.

BENUA ATLANAWhere stories live. Discover now