04 - Difficult Choice

41.3K 4.9K 498
                                    

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Suasana kantin fakultas siang itu tidak terlalu padat. Hanya ada beberapa mahasiswa terlihat duduk sambil mengerjakan tugas di beberapa meja yang difasilitasi colokan pada bagian bawahnya. Di meja paling pojok, empat orang manusia hidup segan mati tak mau itu berghibah ria. Bahkan suara mereka mendominasi memecah keheningan.

Hari ini kampus mereka mengadakan Bazar Amal, mengundang bintang tamu para Presiden Mahasiswa dari berbagai universitas. Salah satunya Tirta Riyunanda Wardana, si tampan yang berasal dari Universitas Cakrawala Bandung-lebih tepatnya incaran Carla sejak dulu.

"Jadi lo nembak Riyuriyu itu di belakang panggung? Terus ceweknya ngasih lo kaca gitu? Astaga, Car. Urat malu lo di mana? Riyuriyu itu famous banget, terkenal bucin juga gara-gara nemplok terus sama ceweknya. Dan lo berniat jadi pelakor? Anjing!" Baim berdecak lidah sembari menyeruput sirup marjan yang dipesannya barusan.

"Baim biadab! Bukannya ngehibur lo malah ngatain gue," celoteh Carla melayangkan cubitan di perut buncit Baim.

Ilana dan Atlan tertawa sembari menepuk-nepuk meja. Terlebih Carla membawa sebuah cermin sebagai oleh-oleh dari pacar Riyu waktu mengata-ngatainya.

"Sumpah, ya. Kalau aja gue nggak takut dosa, udah gue patahin leher ceweknya. Masa dia ngatain gue gini: tolong kacanya dipake, ya, Kak. Buat tolak ukur, sudah secantik apa anda godain cowok gue. Anjing, kan?"

"HAHAHAH!" Ilana melepaskan tawa sekeras-kerasnya ke udara. Bahkan matanya sampai berair. "Lo udah lihat berita viral di instagram? Itu tuh, yang netizen pada kasih hastag #KawalRilettSampaiHalal. Bayangin aja betapa lo akan dibully kalau netizen tahu lo godain Riyu."

Atlan menyahuti. "Ya iyalah Carla bakal dicaci maki. Orang Riyu itu lagi viral gara-gara dobrak pagar gedung DPR sampai pantat celananya sobek. Keren parah dia."

"Dan gue jatuh cinta ke Riyu waktu lihat dia di TV tertangkap kamera benerin resleting celananya yang nyangkut di paku. Ah, sumpah ... damage-nya nggak main-main," takjub Carla setelah mengembuskan napas berat.

"Buang mimpi lo jauh-jauh karena Riyuriyu itu punya pawang. Tapi iya, sih. Kalau ngelihat lo sama si Lettaletta itu, kayak ngebandingin Samudra Pasifik sama Kali Ciliwung," hibur Baim yang hanya ingin menyadarkan Carla pada realita sesungguhnya.

Percayalah, niat Baim baik. Hanya tidak ingin Carla berhalusinasi terlalu tinggi.

Carla mendesah panjang. Ia patah hati, dan semakin terpuruk karena bercerita pada teman tak berguna seperti mereka. Bukannya mendapat hiburan atau kata-kata mutiara, ia malah diledek habis-habisan. Sungguh, Carla menyesal telah membuka aibnya sendiri.

"Gini amat jatuh cinta sama cowok orang. Sakit tahu nggak," adu Carla, lantas merebahkan kepala ke atas meja dengan menjadikan lengan sebagai bantal.

Mendengar ucapan Carla, Ilana langsung teringat pada peristiwa semalam di mana Atlan diduga sedang telfonan dengan Urmila. Mood Ilana langsung hancur seketika. Tawa-tawa yang tadinya melambung ke udara, kini lenyap tak berbekas.

BENUA ATLANAWhere stories live. Discover now