Empat Belas

18.4K 1K 51
                                    

Baik akan kembali baik, kejam juga akan kembali kejam bahkan lebih kejam.

She/He

.
.
.

Ji... ro... lu... pat...

Tinggalkan vote comment kalian disini!
Happy Reading
.
.
.

Cakrawala, 06.45

Limabelas menit menuju bel masuk sekolah tapi suasana di lingkungan Cakrawala masih terpantau sepi. Tapi, tahukah kalian keadaan di dalam kelas seperti apa?

Yang pinjem buku kimia gue siapa woii

Nomer 3b yang udah siapa anjir

Ada PR apaan

Bolpoin gue siapa yang ngambil

Hehh Amad balikin buku gue

Apakah kalian familiar dengan kondisi kelas seperti itu...? Gaduh binti ricuh tak terkendali. Oke ini terlalu berlebihan.

Mora berjalan ke ruangan kelasnya dengan menutup telinga. Belum sempat ia duduk sahabatnya sudah berteriak dari pojok belakang kelas dimana sekerumun siswa sedang berebut buku entah siapa pemiliknya.

"Mor kimia cepetan!" dengan tergesa Silla menghampiri Mora yang baru saja mendudukkan tubuhnya.

"Emang ada PR?" tanya Mora dengan santainya.

Silla menepuk jidatnya. "OMG Mora lo pikun apa gimana sih," gregetnya.

"Gue minta foto tugas aja sama Lo, gimana lo bisa gak inget kalo ada PR," cerocos bibir gadis itu.

"Trus ini maksudnya apaan coba chat gue cuma lo read doang," ucap sila menggebu-gebu sambil menyodorkan handphonenya.

Mora menyerit mendengar apa yang sahabatnya ucapkan. Padahal dari semalam dirinya tidak membuka handphonenya. "Gue gak....,"

"Kelamaan, siniin pasti lo udah kan," potong Silla menyambar buku yang baru saja Mora ambil.

"Gue belom ngerjain Sil," ucap Mora saat melihat sahabatnya membuka bukunya dengan cepat.

"Boong, ini apaan anjir," Silla membuka buku tugas Mora tepat dimana tugas itu tertulis.

"Hahhhh," pemilik buku tersebut melotot tak percaya melihat goresan tinta bolpoin yang memenuhi beberapa lembar buku tugasnya. Semua soal terjawab lengkap dengan rumus rumus yang terlihat begitu rumit.

"Bukan tulisan gue," Mora mengecek dan menilai tulisan itu.

Silla ikut memperhatikan, "Iya juga, ini bukan tulisan lo." dua tahun menjadi sahabat Mora membuat dirinya hafal dengan tulisan sahabatnya itu.

"Ehhh Mor bentar," Silla menahan tangan Mora yang masih membolak-balikan bukunya.

Mora melihat apa yang di tunjuk Silla. Bibir gadis itu membaca tulisan yang ada di lembar terakhir jawaban.

Kalo gak paham nanti gue ajarin.
Good Night Mora ❤

"Lo beneran gak tau siapa yang ngerjain Mor?" mata Silla menyipit

Gadis itu menggeleng "Enggak....,"

"Apa mungkin....", lirih Mora mengingat kejadian semalam hanya Heksa yang datang ke rumahnya.

"Mungkin siapa Mor?" kepo Silla hingga dirinya melupakan tugas kimianya yang belom selesai ia kerjakan. Ralat, lebih tepatnya belum selesai menyalin contekan.

PRAHEKSA Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang