Tujuh

23K 1.3K 76
                                    

Happy Reading Guys 😘
Jangan lupa vote 🌟 dan komen 💬 ya
.
.
.
.

"Beli Tumis di mana bang", tanya cowok yang baru keluar dari kamar.

"Nyawa lo udah ngumpul", tanya Gio terkekeh

Ckkkk,

Decak cowok tersebut mendengar luconan Gio. Cowok tersebut menyerit saat melihat seorang gadis yang tiduran di pangkuan Gio

Pacar mungkin, ucapnya dalam hati

Fokus Mora teralihkan, yang tadinya ke Hp sekarang beralih pada dua cowok yang sedang terkekeh sendiri. Matanya tiba-tiba melotot melihat siapa cowok yang duduk di depan abangnya.

"Eksaa", panggil gadis itu terkejut dan mengubah posisi rebahannya menjadi duduk bersila di samping abangnya

Cowok tersebut tersentak saat mengetahui siapa gadis tersebut, "Mora", sahut Heksa tak kalah kaget

"Hehhh bentar-bentar", bingung Gio

"Lo kenal adek gue", tanya Gio pada Heksa

"Adek??", Heksa malah balik bertanya

"Mora adek gue Sa", Gio menatap ke arah Mora

"Ohh kirain", Heksa berucap pelan

"Kirain apa", tanya Mora

"Gpp",

"Kenal Heksa dari mana Mor", Gio menginterupsi adeknya

"Sekolah",

"Sejak kapan, ceritanya gimana", tatapannya beralih ke arah Heksa

"Taa......."

"Jadi makan gak sih", sentak Mora cepat sebelum Heksa membeberkan kejadian pulang sekolah tadi kepada abangnya.

Heksa menatap heran ke arah Mora dengan menaikkan sebelah alisnya, seketika matanya melotot melihat penampilan Mora. Cowok tersebut langsung melepas kemeja Flanel yang di pakainya dan menyisakan kaos putih polos melekat di tubuhnya.

"Gerah sa", tanya Gio saat melihat Heksa melepas kemeja nya.

Heksa mengerutkan keningnya ke arah Gio, "Enggak" jawabnya

"Pake", Heksa melempar kemejanya ke pangkuan Mora

"Apaan", Mora menatap Heksa bingung

"Tutupin paha lo", liriknya pada paha mulus Mora yang terekpose sempurna

Gio melirik penampilan adiknya, tawanya seketika pecah

Astaga Ahahahaa,

"Lo nafsu liat tuyul modelnya gini Sa", Gio terpingkal-pingkal memegang perutnya yang sakit akibat tertawa

"SIAPA YANG TUYULLL", Marah Mora menghadiahi abangnya dengan pukulan bertubi-tubi.

"Udah woii Mor, bisa mati gua", Gio menghindari pukulan adiknya yang cukup keras.

Mora berhenti tubuhnya lemas mendengar kata Mati dari bibir abangnya.

"Jangan ngomong gitu bang", lirih gadis tersebut langsung ambruk memeluk abangnya

"Ehhh bercanda Mor", Gio kalang kabut mendengar suara Mora yang tiba-tiba melemah.

Heksa melihat keakraban kakak beradik ini, ia mengerti keadaan dua insan di hadapannya. Gio sudah bercerita banyak tentang keluarganya terutama kematian kedua orang tuanya.

"Udah ahh mau makan", Gio melepas pelukan Mora dari tubuhnya.

"Kasian Heksa pengen di peluk juga", kekehnya

PRAHEKSA Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang