Chapter 15 : Impressed

75.2K 10.6K 209
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Pria berparas cantik itu sedikit berlari ketika masuk ke Perusahaan KN.

Sungguh sial, pagi ini Brianna terlambat bangun. Di dalam lift, Brianna menetralkan napas yang sedikit terengah sembari memastikan penampilannya.

Denting lift berbunyi begitu tiba di lantai tujuan. Melangkah lebar keluar dari lift untuk menuju ruang kerja Blue. Brianna mengerem langkah. Wajahnya hampir saja mencium dada pria.

Tidak mendongakpun Brianna tahu, aroma musk yang menyeruak ke dalam indra penciumannya adalah parfum pria. Aroma musk memiliki karakteristik maskulin dan sensual.

Brianna familiar dengan aroma ini, perlahan ia mundur beberapa langkah kemudian mendongak— yang hampir bertubrukan dengannya adalah Blue. Brianna hafal dengan aroma targetnya.

"Apa tidak ada jam sebagai penunjuk waktu di rumahmu?" Blue berwajah datar— tidak suka segala bentuk keterlambatan.

Waktu itu sangat berharga karena waktu terus berjalan, tidak bisa berhenti dan tidak akan bisa terulang.

"Kau tidak disiplin dan tidak menghargai waktu." Blue menegur asistennya dengan nada yang terkesan dalam.

Brianna menundukkan wajah. Padahal ini hanya penyamaran, tapi hawa yang melingkupi dirinya berbeda. Blue cukup berhasil mengintimidasi dengan suara dan mata yang menatap tajam.

"Maafkan saya, Tuan. Saya tidak akan mengulanginya." Cicit Brianna dengan wajah masih menunduk. Menunjukkan jika ia merasa bersalah.

"Cepat susul aku ke ruang meeting." Perintah Blue kemudian dengan sedikit membentak. Ia melanjutkan langkah untuk masuk ke dalam lift.

Brianna berlari menuju ruang kerja Blue sembari berkomat-kamit kesal. Begitu masuk ke dalam, ada meja dan kursi lain yang berada di dekat pintu. Mungkin meja dan kursi ini sengaja di letakkan disini sesuai perkataan Blue kemarin.

Brianna meletakkan tas yang ia bawa ke meja, kemudian keluar lagi untuk menuju ruang meeting. Ya, semalam Blue mengirim pesan jika pagi ini akan diadakan meeting bersama manajer pabrik dan beberapa peneliti bidang teknologi yang bekerja di Perusahaan ini.

Meeting yang bisa dibilang penting, dirinya justru bangun terlambat di hari kedua bekerja di Perusahaan ini.

Semua kursi hampir terisi saat Brianna tiba di ruang meeting. Mungkin dirinya yang terakhir masuk ke ruangan ini. Semua mata dalam ruangan tentu saja hanya terpusat pada Brianna. Tidak banyak yang tahu jika ia adalah asisten sementara pimpinan mereka.

Double BWhere stories live. Discover now