15 - Bulan Purnama

14 3 0
                                    

"Pesan untuk kami?" tanya Lunos heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pesan untuk kami?" tanya Lunos heran.

Dia dan saudara kembarnya baru saja datang untuk menyerahkan dokumen bukti telah menyelesaikan misi.

"Surat, tepatnya."

Lelaki tambun yang memakai rompi seragam Mercenary Guild membuka laci untuk mengambil benda yang dia maksud. "Kemarin ini ditinggalkan di kotak surat kantor cabang Selatan. Tertulis nama kalian, Lunos dan Helios."

Sebelum Lunos sempat menyentuh amplop perkamen, berwarna kuning pucat itu, Helios lebih dulu menyambarnya.

"Berat," cetusnya.

Kakak Lunos itu menggoyang-goyangkan amplop, satu telinga sayapnya yang kini berwarna hitam terangkat untuk mendengar lebih jelas.

"Ada sesuatu, bukan cuma surat."

"Kenapa tidak dibuka saja, kan kita bisa lebih tahu apa saja isinya. Daripada diterawang tak jelas?" gerutu Lunos ketika kakaknya sibuk berusaha mengintip isi amplop dengan mengangkatnya ke arah cahaya matahari dari jendela.

"Tidak ada perangkap," gumam Helios tak mengacuhkan protes adiknya.

Dengan kuku jari telunjuk, dia mematahkan segel merah yang menahan tutup amplop. Suara gemeretak lirih mengejutkan Lunos dan pegawai Guild. Apabila mereka jeli, tepat saat segel dipatahkan, timbul percikan bunga api yang menyerang jari-jari Helios.

"Seharusnya segel lilin tak bersuara seperti itu," komentar si pegawai Guild, mengusap dagu bulatnya sendiri. Lalu mata kecilnya membeliak melihat tetesan merah dari ujung jari Helios. "Astaga!!! Tanganmu tak apa-apa?!"

"Tak apa," gumam Helios, mengusapkan darah di jarinya ke ujung tunik, seolah hanya air bekas cuci tangan.

"O-o-obati dulu jarimuuu!" seru Lunos panik melihat bercak merah kecokelatan yang menodai ujung tunik kakaknya.

Suara denting tumpul mengalihkan perhatian semua ke meja. Sesuatu yang lebih berat dari kertas dan perkamen terjatuh di permukaan kayu keras.

"Kunci?" gumam Lunos semakin bingung. "Ada perkamen labelnya. Tapi tulisan macam apa itu ... Memangnya garis melingkar-melingkar ini bisa dibaca?"

"Ada pesan." Helios menarik secarik kertas yang menyembul dari amplop dan membeberkannya di meja, supaya yang lain bisa ikut membaca.

Ibu kalian ada pada kami.

Segera datang ke tempat yang tertulis di label kunci, bila ingin perempuan itu selamat.

Ingat, jangan ada orang lain. Hanya kalian berdua saja!

Lunos mengernyitkan kening. Bukan hanya pada pesan yang menurutnya sangat janggal itu, melainkan karena gambar yang terlukis di pojok bawah kertas. Sebuah bulatan terang dalam kotak agak gelap dan garis-garis seperti rerumputan di bawahnya.

"Ini gawat sekali!" seru pegawai Guild, menepuk dahi. "Tunggu di sini ... Saya akan segera panggil Ketua Guild!!!"

"Tak perlu!" sergah Helios, sembari merobek pesan dan meremasnya hingga menjadi bola kecil. "Cuma penipu," gerutunya, kemudian berlalu menuju pintu keluar setelah membuang bola kertas di tangannya ke pot tanaman terdekat.

"Eh, tunggu ... tunggu!!! Gimana dengan bayaran misi kita?"

Helios terus saja melangkah. Lunos mendesah panjang. Dia paham, kalau sudah seperti itu, kakaknya tidak akan berhenti.

"Pak, minta semua sisa bayaran kami sekarang ... Bisa?" pintanya.

Walau terkejut dengan perkataan Lunos, pegawai Guild itu menghela napas maklum.

"Baiklah," jawabnya berat. "Dalam pecahan besar atau kecil?"

"Campuran saja. Supaya mudah disimpan dan dipakai."

Lunos menyesal terlalu berambisi menerima banyak misi. Sekarang keberadaan mereka sebagai mercenary sudah terlalu menarik perhatian, sampai ada surat ancaman yang membawa-bawa ibu mereka yang seharusnya sudah tiada.

Sepertinya mereka sudah tidak bisa tinggal di kota itu lagi.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



===000***000===

Gambar yang tercantum dalam surat, mengambil bentuk emoticon terakhir, dari tiga macam yang muncul dari gacha. Gambar itu berasal dari salah satu kartu permainan bergambar asal Jepang, Hanafuda. Masing-masing gambar di kartu melambangkan pemandangan khas setiap musim di Jepang dari 12 bulan yang ada.

 Masing-masing gambar di kartu melambangkan pemandangan khas setiap musim di Jepang dari 12 bulan yang ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gambar ini melambangkan pemandangan purnama di bulan Agustus. Seharusnya rumput di bawah itu menggunakan gambar rumput susuki (silver grass).

Sky VentureWhere stories live. Discover now