02 - Dunia

18 6 0
                                    


Helios cilik mengarahkan pandangannya jauh ke cakrawala. Perairan luas terbentang, menghubungkan dengan berbagai pulau dan benua, berkilo-kilo jauhnya. Seperti apa wujud mereka, bagaimana mereka hidup, anak itu tak bisa membayangkan. Dia dan adiknya tak pernah keluar dari pulau tempat para tetua dan anak-anak suku mereka tinggal.

"Aku ingin pergi ke ibukota dan melihat bangunan-bangunan megah di sana!" Lunos, adik kembarnya berkata dengan riang pada ayah mereka pada suatu waktu. Mungkin terinspirasi dari buku-buku yang ada di rumah Eurus, mungkin juga dari dongeng para troubadour yang kebetulan singgah di desa mereka.

"Suatu saat nanti, saat kau sudah cukup dewasa," begitu jawaban beliau sembari membelai lembut rambut ikal Lunos. Bungsu dari dua bersaudara itu tak menyadari sorot suram di mata ayah mereka, sibuk berandai-andai apa saja yang akan dia lakukan di ibukota nanti.

"Helios, apa kau bisa membawakan ikan ke tempat Eurus?"

Pemuda jangkung itu tahu, ayahnya menggunakan alasan mengantar ikan untuk menjauhkan dia dari Lunos untuk beberapa saat. Berbeda dengan beliau, Helios tak pernah bisa berbohong pada si bungsu. Ayah mereka khawatir Lunos kecewa mengetahui kenyataan kaum mereka tak bisa bebas mengunjungi ibukota.

Kaum mereka bahkan tak bisa bebas mendatangi pemukiman kaum Huma manapun.

Helios tak terlalu peduli. Baginya asal bisa hidup tenang bersama keluarga mereka di desa, sudah cukup. Dia bahkan sudah siap bila generasi mereka akan menjadi yang pertama untuk tidak mengikuti tradisi meninggalkan sarang setelah cukup umur nanti. Namun tidak demikian halnya dengan Lunos.

Seperti biasa, keinginan adiknya selalu terpenuhi walau dengan cara yang tidak biasa. Tepat setelah perayaan upacara kedewasaan sepupu mereka, pulau tempat suku mereka tinggal hancur. Entah dari mana, kapal-kapal laut dan kapal terbang magis penuh dengan prajurit Huma datang menyerbu. Desa mereka yang seharusnya aman di puncak pulau karang dan nyaris tak memiliki pantai saking curamnya, rata dengan tanah setelah bombardir besar-besaran dari laut dan udara.



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sky VentureWhere stories live. Discover now