05 - Tangkapan di Varden

14 4 4
                                    


"Ah ... Ikan yang dibakar waktu itu enak sekali. Aku ingin memakan lagi, yang baru ditangkap. Dengan taburan sedikit garam saja, tak perlu daun-daun bau."

Berpasang mata memandang ke sosok pemuda langsing yang duduk bersandar di tepian bak kereta, ketika mendengar ucapannya. Lengan putih mulus menyembul dari balik jubah bertudung yang sudah usang, tak sesuai dengan wajah lembut dan jemari lentiknya. Jubah tebal kelabu yang dikenakan pemuda itu terlihat bagai lap kumal ditempel pada patung porselen.

"Kalau ada sungai atau danau."

Pemuda besar yang duduk di sebelahnya menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan. Otot dan tinggi badan membuat jubah bertudung yang dia kenakan terlihat kekecilan. Itu saja sudah cukup untuk mendapatkan pandangan segan dari sekelilingnya. Ditambah tombak tebal, panjang, berujung bilah kapak yang digenggam dan wajah muramnya, makin menambah kesan angker.

Gumaman kagum dan bisik-bisik yang menyebar di antara penumpang gerobak lain ketika Lunos berjalan ke arah kereta, seketika lenyap hanya dengan satu tatapan dari Helios yang satu kepala lebih tinggi. Mereka agak lega ketika mengetahui Helios dan Lunos adalah dua orang yang dibayar untuk melindungi iring-iringan gerobak pedagang. Postur Lunos memang meragukan, tetapi dengan adanya Helios saja sudah memberikan rasa aman.

Perjalanan jadi terasa lebih panjang dari seharusnya. Setiap penumpang hanya menelan ludah atau berbisik selirih dan sesingkat mungkin. Hanya Lunos yang berani bersuara dengan adanya Helios dalam kereta yang sama.

"Tersenyumlah sedikit, Helios!" celetuk Lunos tiba-tiba. "Kau membuat yang lain ketakutan."

Mendengar itu, kening pemuda besar itu berkerut. Dia menoleh pada penumpang lain, terdekat dari posisinya.

"U-uuuh ... M-m-menurutku ... B-begitu juga tak apa," komentar penumpang itu, terbata-bata. Setelah menyadari bahwa Helios bermaksud meminta pendapatnya.

"Y-y-ya ... Terserah anda saja," jawab penumpang yang lain dengan suara tercekik, begitu sang penjaga mengalihkan pandangan padanya.

Lunos mendengkus pada Helios yang terlihat puas dengan dua jawaban itu.

"Kita istirahat di sana!"

Aba-aba yang terdengar dari sesama penjaga bayaran, membuat iring-iringan gerobak terhenti di area lapang, dekat sungai. Desah napas lega terdengar dari sana-sini.

"Akhirnyaaa, bisa meregangkan badan." Lunos menggeliat panjang lalu berlari ke tepi sungai.

Helios masih membantu menambatkan kuda, jadi hanya mengawasi dari kejauhan. Kemudian, setelah berjalan mondar-mandir di tepian sungai beberapa kali, mendadak kembarannya melepas jubah, lalu melompat ke air.

Panik, pemuda besar itu buru-buru mengejar. Namun belum sempat dia ikut terjun, kepala Lunos muncul di permukaan.

"Lihaaat!" serunya riang. "Tangkapan besaaar!"

Dengan satu lengan teracung di atas, membawa seekor ikan segar berwarna kelabu dengan perut merah. Ikan yang nyaris sepanjang lengannya itu menggelepar sehat, berusaha melepaskan diri.

"Lunos," tegur kakak kembarnya setelah pemuda langsing itu naik dan duduk di tepian. "Tak usah bakar. Segar lebih enak."

"Kau mau potongkan?" tanya sang adik dengan mata berbinar.

Helios menjawab dengan anggukan.

"Tapi kau keringkan badan!" tambah sang kakak, hendak menyodorkan handuk dan jubah yang tadi dijatuhkan Lunos.

"Nanti dulu! Aku masih mau tangkap beberapa lagi, sekalian untuk yang lain."

Helios hanya bisa menatap pasrah pada sosok adiknya yang kembali menghilang ke dalam air, setelah melemparkan tangkapan pertama tadi pada dirinya.

"Aku siapkan ikan ini, Lunos pergi menangkap lagi," jelasnya singkat pada sesama penjaga bayaran.

Beberapa ekor yang ditangkap Lunos, dibakar dan dibagi pada siapa saja dari rombongan kereta yang mau. Sementara kakak-beradik misterius yang selalu mengenakan tudung saat bersama orang lain, duduk agak jauh dari yang lain supaya bisa bebas menyantap daging ikannya mentah-mentah.


***

Screen Shot halaman 41

Screen Shot halaman 41

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hasil pencarian google, dari kata: Varden

Hasil pencarian google, dari kata: Varden

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gambar ke 9 dari hasil pencarian

Gambar ke 9 dari hasil pencarian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sky VentureWhere stories live. Discover now