(34)

880 168 6
                                    


"Darimana aja lu Jae??" Jaehyuk menelan ludahnya kasar.

Saat ini ia sedang di introgasi oleh sesepuh di rumah itu, Hyunsuk.

Jaehyuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Eheheee.... Kok lo belum tidur sih bang?" Hyunsuk memutar bola matanya malas. Orang dia itu tanya, kok malah di jawab pertanyaan juga.

"Jawab Jae!!" Ucap Hyunsuk penuh perintah dan penekanan.

Sepertinya Jaehyuk harus menjelaskan dengan jujur.

"Huh... maaf bang, gue pulang telat. Gue tadi ke makam temen temen kita. Tiba tiba aja gue kangen ama mereka." Jaehyuk menundukan kepalanya. Inilah penjelasan jujur versi Jaehyuk. Harap dimaklumi🙂

Hyunsuk mangut mangut mendengarkan penjelasan dari Jaehyuk. Sedangkan Jaehyuk, dia sedang mengucapkan istigfar berkali kali dalam hatinya. 'Ya Allah, maafin Jaehyuk ya Allah.....astagfirllah'

"Yaudah, sana masuk kamar. Jangan lupa mandi dulu. Bau pete lo." Ujar Hyunsuk sambil mengibas ngibaskan tangannya ke depan.

'Ya kan gue abis makan nasi goreng pete tadi.' Batin Jaehyuk.

"Iya iya. Yodah gue ke atas dulu."

"Hemm."





Sekarang kita beralih ke oknum yang sedang berada di dalam mobil. Siapa lagi kalo bukan Yoshi dan Asahi.

Setelah ucapan Yoshi tadi, keadaan di dalam mobil menjadi lebih hening. Bahkan raut datar Yoshi pun masih belum berubah. Asahi semakin merinding dalam keadaan seperti ini.

"Kita ke rumah 'Dia' dulu." Asahi menoleh ke arah Yoshi. Ini beneran mau ke rumah orang itu?? Pasalnya ini sudah sangat malam. Nanti kalo ada yang curiga gimana?? Asahi nggak mau kalo nanti ketawan......ketawan??

"Lo yakin?? Ini....udah malem." Cicitnya di akhir kata.

Yoshi tersenyum miring. "Lo takut?? Padahal kan lo lebih nakutin Sa." Yoshi terkekeh setelah menyelesaikan kalimatnya.

Asahi merasa sedikit terhina. Namun setelah itu, ia ikut tersenyum miring sama seperti Yoshi.

"Kalo gue udah termasuk spesies nakutin, terus lo termasuk spesies apa......















































.....Kanemoto Yoshinori??"

"Jangan main main sama gue Asahi." Ucap Yoshi dengan nada dingin.

"Kenapa?? Kalo semua temen kita tau yang sebenarnya, lo gak bisa apa apa." Asahi tetap menampilkan senyum miringnya yang terlihat seperti...........psikopat??

Wajah Yoshi semakin datar. Bahkan Asahi secara perlahan pun mulai melunturkan senyum miringnya. Perlu kalian ingat kalo saat ini mereka masi berada di dalam mobil.

Tiba tiba saja Yoshi tertawa sarkas.

"HA HA HA HA Asahi......Asahi. Kalo pun mereka tau, itu nggak bakal ngaruh ke gue. Dan tanpa gue, lo nggak bakal bisa nglakuin hal yang kek gitu." Asahi mendengus kesal.

"Ini lo tetep mau ke rumah 'Dia'??" Yoshi menggelengkan wajahnya.

"Udah malem. Gue males ngasi alesan kalo misal ketawan." Asahi tersenyum lega. Temannya ini memang bisa di ajak kerja sama :)

"Yaudah langsung pulang. Gue juga capek." Keluh Asahi.

"Lo juga jangan lupa 'ngecek' mereka dulu." Mereka berdua bertatapan sejenak, kemudian tertawa bersama.

TEROR | TREASURE (END)Where stories live. Discover now