(22)

994 190 15
                                    


Ceklek

Dug











"ASSALAMUALAIKUM." Ucap jihoon dan yoshi memberi salam dengan suara keras. Asahi juga ngomong, cuman gk terlalu keras aja:')

"Waalaikumsallam." Jawab semua orang yang ternyata sejak tadi berkumpul di ruang keluarga.

"Gimana??" Tanya yedam mengawali pembicaraan.

"Kita gk nemuin apa apa. Maaf." Ujar yoshi yang diangguki oleh jihoon dan asahi yang duduk di samping kanan dan kiri yoshi.

Hyunsuk hanya bisa menghela nafas...
Ia merasa kalo itu semua adalah salahnya. Andaikan......andaikan saat itu ia tidak tersulut emosi, pasti sekarang junkyu masih tetap bersama dengan mereka. Berkumpul bersama untuk membahas siapa pelaku atau dalang dari semua ini.

Namun sekarang....
Mereka mulai merasa menyerah dengan apa yg terjadi kedepannya.









Kini, keadaan di ruang keluarga sedang dilanda keheningan.
Entah apa yang sedang mereka pikirkan, hingga enggan untuk membuat mereka berbicara.
Hingga suatu suara datang
Memecah keheningan di antara mereka.

















Ting tong
















Ting tong
















Ting tong






"Gue aja yang bukak." Tawar jaehyuk yang mendapat anggukan dari semuanya.

"Gue anterin." Ucap jihoon yang berdiri dari duduknya dan segera pergi menuju pintu depan. Di ikuti oleh jaehyuk yang ada di belakangnya.

Sampai di depan pintu, jaehyuk langsung memegang gagang pintu di depannya itu dan langsung membukanya.
Pintu pun terbuka. Dan mereka langsung di suguhkan dengan sebuah kardus yang tidak terlalu besar ukurannya. Namun, jihoon dan jaehyuk tau. Di dalam kardus itu pasti ada sesuatu yang entah bisa membuat mereka selamat, ataupun sesuatu yang bisa membuat mereka dalam keadaan bahaya.

"Bawa masuk nggak bang?" Tanya jaehyuk dengan ekspresi yang dibuat ngeri gitu.

"Bawa masuk aja. Siapa tau isinya penting." Jawab jihoon yang langsung membawa kardus itu masuk ke dalam rumah.

Jaehyuk masi tetap di depan pintu. Matanya terus memperhatikan sekitarnya, mencari sosok orang yang mengirimkan kerdus itu di depan pintu rumah mereka. Ia pun langsung diam dan memikirkan sesuatu.

"Gue nggak pernah denger suara pager kebuka ataupun ketutup, kecuali tadi waktu bang jihoon, bang yoshi, ama asahi keluar buat nyari bang junkyu. Waktu mereka pulang gue juga tetep denger pager kebuka terus ketutup lagi. Dan barusan, gue gk denger suara pager kebuka ataupun ketutup lagi. Berarti orang yang naro ni kerdus pasti manjat pager. Tapi kek nya gak mungkin sempet deh. Waktu bell nya bunyi beberapa kali aja, gue sama bang jihoon langsung keluar. Jarak depan pintu ini sampe pager aja lumayan agak jauh. Pagernya juga agak tinggi. Harusnya sih orangnya pasti masih ada di sekitar sini." Pikir jaehyuk di depan pintu sambil mengetuk ngetuk pintu tersebut. "Dahlah, mending di bahas di dalem aja. Gue ngerasa kayak agak nemu titik terang." Lanjut jaehyuk yang kemudian masuk ke dalam rumah dan tidak lupa untuk menutup pintu.























"Lama bener jae. Jihoon aja udah sampe dari tadi. Lo ngapain di luar?" Tanya yoshi kepada jaehyuk yang baru saja sampai di ruang keluarga.

Jaehyuk hanya menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Gue cuman ngliatin sekitaran. O iya, udah di buka belum kerdusnya?" Tanya jaehyuk mengalihkan topik pembicaraan.
Yoshi yang mendengar ucapan jaehyuk barusan hanya tersenyum. Ia tahu kalo jaehyuk sedang mengalihkan pembicaraan, namun ia tak akan memperpanjang akan hal itu.

TEROR | TREASURE (END)Where stories live. Discover now