(14)

1K 203 28
                                    

"Sial! Kita kecolongan lagi." Umpat haruto penuh emosi.

Mereka sudah mengetahui bahwa ternyata mashiho sudah meninggal. Mereka sadar pun saat akan sarapan. Biasanya yoshi, jihoon, dan mashiho adalah oknum yg selalu membuatkan sarapan. Tapi pagi tadi, mashiho tidak terlihat hingga jam sarapan selesai.

Karna mereka resah, mereka mulai mencari mashiho. Mereka berkeliling di rumah dan di halamannya juga. Hingga mereka menemukan mashiho di kamarnya sendiri. Terbaring di ubin yang dingin, disertai dengan darah yang sudah mulai mengering di baju mashiho dan juga di lantai sekitarnya.

Lagi lagi, terdapat luka tusukan berkali kali di perut. Hingga hampir memperlihatkan isi perutnya.
Kalian tau kan perut tu isinya gimana??
Bayangin aja.

Entah mengapa, mereka mulai merasa terbiasa untuk melakukan sesi pemakaman. Jangan lupakan cacian dari keluarga korban yang menyalahkan mereka atas meninggalnya anak mereka. Bahkan beberapa keluarga mereka ada yang menyuruh mereka untuk pulang kembali kerumah orang tua mereka. Namun, mereka semua menolak karna ingin segera menemukan sang pelaku.

Bahkan polisi yang bertugas untuk menyelidiki kasus tersebut pun sudah berhenti. Mereka tidak pernah menemukan sekecil ataupun secuil bukti terkait kasus tersebut.

Sepertinya, sang pelaku melakukan aksi tersebut dengan cara yang benar benar matang. Bahkan bekas sidik jari pun juga tidak ada di tubuh korban.
Sungguh.....dia benar benar licik dan pandai memanipulasi sesuatu.

"Kita gak bisa diem diem kayak gini lagi. Korbannya udah 3, dibunuh di rumah ini dan gk ada yang tau kapan itu terjadi." Jelas jihoon yang membuat mereka langsung serius.

"Setelah gue pikir pikir lagi, kita selalu kehilangan salah satu dari kita setiap kita bangun tidur. Bisa di bilang kayak kita tau temen kita udah gk ada itu setiap pagi hari." Jelas yedam kepada yang lainnya.

Yoshi menggelengkan kepalanya "engga dam, junghwan kita temuin meninggal setelah listrik nyala waktu itu. Inget kan kalian." Ujar yoshi yang diangguki oleh semuanya.

"Pliss ya, ini enggak ada clue apa gimana sih. Katanya permainan. Kalo kita cuman main buat dibunuh, setidaknya ya kita dikasi clue kek. Biar tau siapa pelakunya." Sungut junkyu dengan nada sinisnya.

"Iya, gue juga heran bang. Emang kita lagi main apaan?? Petak umpet apa gimana?? Kenapa kita gk dikasi tau apa permainannya. Heran gue sam-.." ucapan doyoung terhenti kala ada suara yang sudah lama tidak mereka dengar....













Ting tong




























Ting tong




















"Gue yang periksa." Ujar yoshi langsung menuju pintu depan yang di ikuti oleh asahi di belakangnya. Yoshi heran kepada asahi dan ingin menanyakan sesuatu. Namun,asahi langsung menjawab "gue ikut" dan yoshi pun mengangguk.

Sampai di pintu depan, yoshi langsung membuka pintu itu dan memperhatikan sekitar...
Kosong.....

Seperti biasa, halaman depan selalu sepi dan kosong, namun halaman itu terlihat indah karena mashiho merawat tanaman yang ada di sana.

"Gk ada siapa siapa." Heran yoshi yang tidak menemukan siapapun di sana.

"Itu apa bang?" Tanya asahi seraya menunjuk amplop putih yg ada dibawah kaki yoshi.

"Eh!" Kaget yoshi yang setelah itu langsung memungut amplop putih tersebut, berharap di dalamnya terdapat uang ratusan juta. G .

"Dibuka di dalem aja bang." Saran asahi yang matanya masi memperhatikan sekitar. Dan itu tidak luput dari pandangan seorang yoshinori yang sejak tadi ternyata memperhatikan apa yg asahi lakukan.

TEROR | TREASURE (END)Where stories live. Discover now