(31)

923 171 12
                                    


"Nih, gopudnya dah dateng."

"Wiiihhh!!! Ayam goreng sedap di makan. Gue milih ayam yang upin ipin ya." Jaehyuk mengambil ayam berbentuk paha tersebut dan langsung diletakan di piringnya.

"Nggak ada kentang goreng bang??" Tanya Doyoung yang di jawab gelengan oleh Jihoon.

"Cogan nggak suka kentang Doy."

"Ngadi ngadi lo Hoon. Mau gue gorengin kentang Doy?? Gue ada kentang di kulkas. Udah di bumbuin juga."

"Boleh deh bang, gue bantu ya." Jawab Doyoung semangat yang membuat Yoshi tersenyum.
























(Di dapur)

"Noh, minyaknya dituang ke penggorengan. Jangan ampe tumpah tumpah, entar gue kena omel Jihoon." Peringat Yoshi yang tidak di pedulikan oleh Doyoung. Kalo tumpah ya tinggal di lap. Apa susahnya coba.

"Minyak nya seberapa bang, ini udah cukup belom??"

"Tuang dikit lagi Doy..........UDAH STOPP!" Gerakan Doyoung langsung terhenti seketika. Yoshi langsung bergerak ke arah penggorengan tersebut.

"Nah.. mending lo duduk duduk di meja makan. Di kursinya, bukan di meja."

"Gue di sini aja bang, bantu Do'a. Btw, ntu pisau baru ya bang?? Kinclong bener kek black card nya bang Uncuk." Yoshi langsung beralih menatap pisau yang dimaksud Doyoung.

"Mungkin pisau yang lama udah tumpul, makanya beli baru." Jujur saja, Yoshi juga bingung. Di dapur mereka ini sudah memiliki banyak pisau. Bahkan masih tajam tajam. Pisau siapa ini???

Kini pisau tersebut sudah berada di tangan Yoshi. Lamat lamat ia memperhatikan pisau tersebut, hingga akhirnya ia menemukan sesuatu yang mengejutkan.















'I...ini gak mungkin kan....??'



"Bang... lo kenapa..??" Doyoung langsung mengambil pisau tersebut dari tangan Yoshi yang terlihat sangat bergetar.

"Nggak gue gak papa. Tolong kembaliin tu pisau ke tempatnya ya Doy." Ujar Yoshi yang berhasil menetralkan kegugupannya.

"Yaudah. Ati ati ya bang." Yoshi terharu mendengar kekhawatiran dari salah satu adiknya ini.

"Lo perhatian banget ama gue. Gue gak papa kok." Doyoung langsung menggelengkan kepalanya.

"Maksud gue, lo ati ati goreng kentangnya. Jangan ampe gosong. Kalo gosong, entar gue nggak bisa makan tu kentang. Kan sia sia dong tadi udah gue bantu nuang minyaknya." Oke Yoshi terlalu berharap banyak.

"Mending lo kumpul aja ama yg lain Doy."

"La ini emang gue mau kumpul kok. Yaudah gue tinggal ya bang. Awas aja kalo gosong." Doyoung melenggang pergi, meninggalkan Yoshi yang terus mengumpat dalam hatinya.

Yoshi pun melanjutkan aktivitasnya. Menggoreng kentang:)
































"Loh Yosh, kok kentangnya coklat coklat gini." Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang makan. Yoshi juga sudah selesai berurusan dengan kentang Doyoung tersebut.

"Gue sengaja lupa ngangkat tadi." Jawabnya dengan nada datar.

"Karna gue anak baik, gue nggak bakal marah bang. Makasi buat kentangnya." Ucap Doyoung yang langsung mencomot kentang tersebut.











"Gue mau ngomong serius." Celetuk Hyunsuk tiba tiba.









"Ngomong aja bang, mumpung pada ngumpul." Hyunsuk menghembuskan nafasnya secara kasar.

TEROR | TREASURE (END)Where stories live. Discover now