(25)

937 182 4
                                    


"Ini si Jaehyuk kok belum pulang sih. Nyasar apa gimana??!" Heran jihoon yang sejak tadi mondar mandir di depan pintu utama.

"Duduk dulu napa sih bang, kek setrika aja." Jihoon yang mendengar perkataan Yedam barusan, langsung menghentikkan langkah mondar mandirnya. "Kok lo sewot sih??! Ini salah satu dari kita ada yang belum pulang. Lo nggak khawatir gitu." Sungut Jihoon sambil menatap pintu rumah.

Yedam yang mendengar itu hanya mendengus kesal.
Memang benar, sedari tadi Jihoon sudah mondar mandir di depan pintu utama untuk menunggu kedatangan Jaehyuk. Namun sampai sekarang, Jaehyuk tetap saja belum ke rumah itu. Apa yang terjadi dengan Jaehyuk di sana???












"Makan dulu Hoon. Kalo misal sampe selesai kita makan malem Jaehyuk belum pulang, kita langsung cari Jaehyuk." Ujar Yoshi yang keluar dari arah dapur. Yoshi juga sama khawatirnya dengan Jihoon. Tetapi, untuk saat ini dia tidak boleh terlihat khawatir. Kalo sampe pelakunya tahu, kan malah ke enakan orangnya:)

"Yaudah lah." Putus Jihoon yang langsung melenggang pergi menuju ke meja makan.
Toh dia juga udah laper dari tadi.



Sementara itu, Yoshi masih tetap berdiri di tempatnya. Menatap Yedam yang sepertinya terlihat sangat santai.
Yoshi pun memutuskan untuk duduk di dekat Yedam.



"Kenapa bang??" Risih Yedam yang merasa di perhatikan oleh Yoshi sejak tadi.

"Nggak makan??" Tanya yoshi yang hanya di jawab gelengan oleh Yedam. "Gue masih kenyang bang. Tadi gue ngemil jajanan banyak." Jawab Yedam lalu kembali memainkan game yang ada di ponselnya. Yoshi yang melihat itu hanya tersenyum miring.

"Ngemil apa emang??" Tanya Yoshi yang membuat aktivitas Yedam kembali terhenti. "Gue ngemil jajanan. Tadi kan gue baru aja bilang." Jelas Yedam yang heran akan sikap salah satu temannya ini.

"Emangnya kenapa sih bang, kok sampe lo tanya kayak gitu ke gue??" Yoshi hanya terkekeh pelan. Namun sedetik kemudian, ia merubah wajahnya menjadi datar. Yedam yang melihat itu hanya bisa menelan ludahnya secara kasar.

Yoshi langsung beranjak dari duduknya. Namun baru beberapa langkah, ia kembali terhenti dan mengatakan sesuatu yang sukses membuat Yedam mematung di tempat.



























"Setahu gue, tadi siang lo nggak pergi ke kantin. Lo juga nggak pernah bawa cemilan apapun dari rumah. Sementara itu, kata Doyoung lo tadi waktu istirahat pergi ke perpus buat nyari buku, dan lo baru balik dari perpus waktu udah jamnya pulang. Jadi......
























......sejak kapan lo udah makan banyak jajanan, sedangkan di perpus ada aturan kalo nggak boleh bawa makanan atau minuman apapun ke dalem sana??"

===

"ASSALAMUALAIKUM COGAN UDAH PULANG NIH!!"

"Waalaikumsallam. Inget rumah lo??" Sinis Jihoon yang hanya di balas cengiran oleh Jaehyuk.

"Wihhh...bawa apa lo bang??" Tanya Doyoung dengan tatapan berbinarnya. Iya.. Jaehyuk pulang dengan membawa 2 kresek plastik yang tentu isinya adalah cemilan dan stok susu pisangnya.

"Ohh..ini gue bawa dosa dosa kalian. Ayo pada baris, mau gue bagiin ni." Ujar Jaehyuk dengan watadosnya. Doyoung yang mendengar itu langsung berdiri tepat di depan Jaehyuk.

Bugh

"Gila tu si Doyoung." Ringis hyunsuk yang melihat aksi Doyoung barusan.

Iya, Doyoung baris bukan buat dapetin jajanannya. Tapi buat mukul perut Jaehyuk. Dia nggak terima kalo Jaehyuk mau bagi bagi dosa. Dia tu udah sadar soalnya, kalo dosa dia juga udah banyak:(

"Jahat lo." Kesal Jaehyuk yang berjalan ke tempat mereka berkumpul sambil memegangi perutnya.

"Lo nya juga yang duluan mulai Jae." Sahut Yoshi sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Padahal kan gue baik, udah beliin kalian cemilan." Yedam yang mendengar kata kata 'cemilan' langsung bungkam di tempat. Dia masih inget sama wajah datarnya Yoshi, makanya dia rada rada takut gitu.

"Lo kemana aja?? Kok jam segini baru pulang??" Tanya Jihoon sambil menyodorkan piring berisi makanan dan lauk makan malam ke arah Jaehyuk.

"Gue cuman habis dari minimarket biasa tadi. Sumpah gue nggak boong." Jawab Jaehyuk sambil melahab makan malamnya itu dengan nikmat. "Oya, gue tadi juga ketemu sama orang yang wajahnya hampir mirip sama salah satu dari kita." Lanjut Jaehyuk.

"Salah satu dari kita?? Siapa?" Tanya Asahi penasaran. Jaehyuk pun berhenti melahab makanannya, kemudian dia memandang satu per satu wajah temannya yg ada di sana.

"Haruto."




Mereka semua terdiam. Menatap Jaehyuk dengan tatapan heran dan penuh tanda tanya.

"Bukannya dia udah nggak ada.." ucap Hyunsuk yang memelankan suaranya di akhir kata.

"Gue juga kaget. Tapi emang kenyataannya begitu. Bedanya tu, Haruto itu tinggi, sementara orang yang mirip Haruto itu nggak terlalu tinggi. Wajahnya juga lebih berkharisma dari Haruto. Waktu gue natep dia, dia juga natep gue. Tapi nggak terlalu lama, dia langsung mutusin pandangannya dan langsung keluar gitu aja." Jelas Jaehyuk sambil mengingat ngingat kejadian yg dialaminya tadi.

"Lo nggak kejar dia gitu?? Tanya namanya." Ujar Doyoung yang hanya dibalas gelengan oleh Jaehyuk. "Gue udah sempet keluar ninggalin barang barang gue di tu minimarket, tapi heran aja gitu, dia udah nggak ada. Gue juga udah keliling kayak orgil, tapi tetep aja nggak ada." Jaehyuk merasa miris sekali akan apa yg di lakukannya tadi. Bener bener kayak orgil yang lari lari, kesana kesini. Tapi tetep aja nggak nemu tu orang.

"Gue agak curiga sama tu orang. Kesannya kayak dia menghindar dari Jaehyuk nggak sih. Apa mungkin dia yang selama ini neror kita??" Ungkap Yedam yang sedari tadi tetap diam dan menyimak.

"Bisa jadi si. Heran aja gitu, kalo misal dia nggak kenal ama kita kita di sini, kenapa kayak dia cepet cepet pergi gitu. Aneh banget kan." Sahut Jihoon yang disetujui oleh Yedam dan juga Hyunsuk.

"Kita harus lebih hati hati." Ucap Asahi pelan, namun tetap dapat didengar oleh mereka semua.














"...."












"Kok gue merinding ya." Celetuk Doyoung tiba tiba. Yang lainnya juga setuju akan apa yang Doyoung ucapkan barusan. Tiba tiba saja, hawa di sekitar mereka berubah menjadi lebih dingin. Aneh...

"Gue takut kal-- ctak!




























'He he he'

《》《》《》《》《》《》《》《》《》《》

Maaf ya baru updet. Tugas nya pada nggak ada akhlak emang😬😑
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Maaf kalo ada typo😥😥

Semangat belajarnya🌼🌼🌼

TEROR | TREASURE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang