chapter 27

20.4K 1.1K 63
                                    

Terima kasih karena votenya tembus 💯. Selamat membaca ya para readers ku.....
Vote dan komennya Jan lupa.
Apalagi kalau komennya bikin semangat dan lucu". Maaf kalau masih banyak typo







Pagi ini Alena hanya memasak omelette. Karena di kulkas hanya tersedia beberapa butir telur dan mie instan. Ia menghidangkannya di meja makan kemudian menyantap makanan tersebut dengan hikmat.

Selesai makan Alena berencana untuk mandi dan siap-siap ingin mencari pekerjaan. Ia sudah selesai menyantap makanan nya dan sekarang sedang mencuci piring bekas ia makan.

"Hu... Hari ini kita harus bisa dapetin pekerjaan ya baby"

"Kamu jangan rewel di dalam ya"

"Ngomong-ngomong Papa nyariin kita ga ya?" Monolog Alena ke janinnya.

"Tapi keknya enggak deh, kan dia  ga suka sama kita".

Alena memasuki toilet. Ia membersihkan dirinya selama 15 menit. Usai mandi ia langsung memakai baju yang baru ia beli semalam. Alena hanya membeli 6 pasang baju itu pun yang bahannya tidak terlalu bagus karena ia tak memiliki cukup uang untuk itu.

Usai dengan semuanya Alena keluar dari tempat ia tinggal sementara. Dilihatnya kesamping dan pintu tetangganya masih tertutup rapat.

"Aku kasih tahu mas Gala ga ya kalau aku mau cari pekerjaan?. Tapi kan mas Gala bukan siapa-siapa aku, nanti malah ngomel-ngomel lagi" monolognya

"Yaudala ga usa." Gumamnya.

Alena pergi keluar berjalan kaki. Sepanjang perjalanan yang dilihatnya hanya orang-orang yang sibuk memetik daun teh.
"Kayaknya rata-rata petani disini bekerja sebagai pemetik teh" batinnya

Kaki nya membawa Alena mendekati para ibu-ibu yang sedang istirahat. Mereka terlihat sedang asik bercerita.

"Permisi Bu"

"Ada apa ya neng?" Jawab salah seorang petani

"Aku Alena. Nana lagi nyari kerja. Jadi Nana boleh ga ikut kerja kayak orang ibu?"

"Wah... kebetulan ni neng kita kekurangan pekerja. Neng boleh kok ikut kita kerja. Nah... Untuk hari ini neng lihatin kita dulu biar tau cara metiknya gimana." Jelas ibu itu.

"Terima kasih banyak ibu. Nana seneng banget. "

Kemudian Alena mengikuti ibu-ibu itu yang sudah mulai beranjak dari tempat mereka istirahat. Mereka menyusuri jalan setapak yang tak semua mulus. Beberapa tergenang air dan licin.

"Neng nya hati-hati ya. Jalannya banyak yang licin karena baru hujan semalam" ujar ibu itu

"Iya Bu" balasnya

Alena memperhatikan Setiap gerakan yang dilakukan ibu itu saat memetik teh.

Gadis itu mulai kepanasan karena ia tidak memakai topi untuk melindungi kepalanya. Pipinya memerah karena terkena matahari langsung.

"Aduh si Eneng istirahat aja dulu. Lagian neng juga Uda tahu kan caranya. Itu wajar si neng awal-awal masih suka puyeng karena terkena sinar matahari"

"I-iya Bu, terimakasih"

Alena duduk di sebuah gubuk kecil. Ia menikmati terpaan angin diwajahnya. Sangat sejuk. Setidaknya bisa mengurangi rasa panas ditubuhnya.

"Sayang Mama rindu sama Papa. Tapi Mama juga benci sama dia" ucap nya pelan

"Semoga kita ga ketemu Papa lagi ya nak" Alena terus mengelus-elus perut nya yang mulai menonjol.

Tiba-tiba pergerakan nya terhenti saat melihat seorang pria yang ngos-ngosan dihadapan nya.

Bad husband ( TERBIT)Where stories live. Discover now