chapter 8

21.7K 980 18
                                    

Selamat membaca ❤️

***
Sesampainya di belakang sekolah Zidan lansung memeluk Alena. Cowok itu berusaha menyalurkan kehangatan kepada Alena

"Uda Al jangan nangis lagi ya, jadi tambah jelek Lo kalau nangis persis kayak Mak tiri" ujar Zidan yang diakhiri kekehan

Alena yang mendengar hal itu menjadi sedikit tersenyum perlahan tangis nya mereda meskipun terkadang masih mengeluarkan suara senggukan

Melihat penampilan Alena membuat kedua tangan Zidan terangkat dan menghapus sisa air mata di pipi Alena

Kemudian tangannya berpindah untuk merapikan rambut halus Alena

"Nah kalau gini kan cantik" ujar Zidan selalu dengan senyuman manis

"Yauda Lo tunggu disini biar gue beliin Lo seragam bentar, dan jangan kemana mana okey" sambung Zidan kemudian pria tampan tersebut berlalu meninggalkan Alena

"Hiks kenapa si Al kamu seneng banget bikin aku menderita, aku salah apa Al" ujar Alena pada dirinya sendiri

"Sampai kapan aku jadi mainannya Tuhan?" Keluh Alena

Tak berselang lama Zidan kembali sambil membawa seragam baru lalu cowok itu lansung menyerahkannya ke Alena

"Yok Al gue temenin sampe toilet" ajak Zidan dan dibalas anggukan oleh Alena

Sesampainya di toilet Zidan menunggu diluar dan Alena bergegas masuk ke dalam bilik toilet

Zidan merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Sejak awal ia hanya ingin membantu gadis itu karena melihat Alena yang sering di bully tetapi tak ada yang membantu

Sejak saat itu la Zidan memutuskan ingin membantu Alena dan hanya mengganggap Alena sebagai adiknya saja

Namun semakin dekat dengan Alena perasaannya berubah . Setiap ia dekat dengan gadis itu jantung nya selalu berdebar kencang dan gugup

Apakah ia mulai menyukai gadis itu? Ntahla Zidan juga bingung

Ceklek

Bunyi pintu yang baru saja di buka Alena. Seragam yang baru dipakainya sangat pas ditubuhnya tidak kegedean dan tidak kekecilan namun tetap membuat bentuk badannya terlihat

"Kak Zidan Makasih banyak ya
Alena ga tau mau bilang apa lagi karna kak Zidan Uda banyak banget nolongin Al" ucap Alena tulus

"Iya gapapa yang penting Lo baik baik aja, yauda yok gue antar ke kelas keburu bel nanti" ajak Zidan

"Emm ga usa kak biar aku sendiri aja lagian kelas kita kan beda arah"

"Tap-"

"Gapapa kak ntar kakak malah yang telat" potong Alena

"Hm baikla, hati hati ya cil " ujar Zidan sambil menepuk-nepuk kepala Alena

"Cil?"tanya Alena dengan alis yang bertaut

"Iya bocil lo itu kan bocil gue, bocah cilik" ujar Zidan dengan menaik turunkan alisnya

"Eh apaan bilang Al bocil ga ya Al itu Uda besar" gambek Alena

"Gak Lo itu bocil gue dan mulai saat ini gue bakal manggil Lo itu cil yaitu bocil HAHAHA" Balas Zidan dan berlalu menuju kelasnya

***

Alena berjalan dengan menundukkan kepala ia malu saat semua orang membicarakan nya

Kebanyakan kata kata mereka lebih ke  mencemooh dan menghina gadis itu

"Cih dasar cewek ga tau malu"

"Eh eh ada jalang lewat"

"Murahan Lo bitch"

Bad husband ( TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora