Part-51 Penyesalan

Začít od začátku
                                    

"AZKA! AKU GAK MAU! Please ... dengerin aku dulu. Iya, ini semua salah aku. Aku sadar udah paksa Alana. Tapi aku juga gak mau sampai kaya gini. Pertunangan Alana sama Kenzo juga batal. Kenapa kamu masih salahin aku?"

"ITU KARENA KAMU PISAHIN ALANA SAMA ORANG YANG DIA SAYANG ASHILLA!" sentak Azka membuat Ashilla membeku di tempat.

Azka mengusap wajahnya frustasi. Jika waktu bisa kembali, maka Alana akan bahagia bersama dengan Gevano. Azka menyadari perbuatan Gevano dan Alana saat itu karena sebuah paksaan dalam diri. Azka sudah melihat rekaman CCTV, ia terkejut saat Alana meminta untuk Gevano hamili. Dan Azka tahu penyebab semua itu, karena Alana dijodohkan dengan pria lain. Sehingga Alana menjadi nekat untuk hamil.

Tapi karena video yang menyebar membuat Azka emosi dan tak bisa melihat kebenaran, bahwa yang salah adalah putrinya. Gevano, cowok itu benar-benar tulus menjaga Alana, tapi karena istrinya Azka kehilangan pelindung Alana.

Ashilla tak mampu berkata apa-apa lagi. Saat ini hatinya begitu gundah, perasaannya campur aduk, antara takut, bersalah, dan menyesal.

Anaknya yang kritis, perceraian yang akan ia hadapi. Hal itu membuat kepalanya seakan ingin meledak. Apa lagi keluarga dari suaminya yang terus menyalahkan Ashilla, terutama Keysha.

"Udah puas nyakitin Alana?" tanya Keysha dengan wajah datar, sama seperti Azka.

"Seorang ibu tugasnya menjaga. Key bener-bener kecewa sama kak Ashilla. Dan Key gak terima Alana terluka. Semoga kak Ashilla sadar sama apa yang baru kakak perbuat. Apa harus terluka dulu agar kak Ashilla menyesal?"

"Sayang udah. Maafin Keysha Kak. Dia lagi hamil makanya sensitif," ucap Zion yang tak enak kepada kakak iparnya.

"Kamu apa-apaan sih. Biarin kak Ashilla sadar sama kesalahannya. Perjodohan dia bikin aku kesel tahu gak?!"

"Iya sayang udah." Zion menarik Keysha agar menjauh dari Ashilla. Tatapan Keysha yang tajam membuat Zion was-was jika Keysha akan membunuh Ashilla saat ini juga.

Arya datang dengan wajah begitu marah. Mendapatkan kabar Alana, membuat jantungnya tak henti berdetak kencang, bahkan istrinya saat ini tengah dirawat karena pingsan mendengar cucunya mengakhiri dirinya sendiri. Arya masih bersyukur, karena Alana bisa diselamatkan walaupun kondisinya kritis.

Arya berhadapan dengan Azka, putra sulungnya. Dalam sekali gerakan Arya meninju wajah Azka. Azka diam tak membalas, ia pantas menerima ini karena tak bisa menjaga putrinya.

Ashilla memekik kencang saat tubuh Azka tersungkur ke bawah dengan darah yang keluar dari sudut bibirnya. Saat Ashilla hendak membantu Azka, suaminya itu malah menepis tangannya.

"Aku gak perlu bantuan kamu."

Ashilla menatap wajah Azka dengan sendu. "Azka maaf,"

"Sulit rasanya maafin kamu Shill. Lebih baik kamu pergi."

Ashilla menggelengkan kepala kuat-kuat. Ia tak mau pergi meninggalkan Alana yang belum sadar. "Gak. Aku gak mau Az. Kamu kenapa? Oke kalo kamu mau cerai. Fine! Tapi biarin aku tunggu Alana sampai dia sadar."

"Terserah!!"

-★☠★-

Perlahan gadis itu membuka mata, ia merasa terlahir kembali. Kepalanya berdenyut nyeri membuat dirinya sedikit meringis. Dengan susah payah gadis itu bangun dari tidurnya.

Alana [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat