Part-47 Ancaman

13.9K 1.5K 370
                                    

"Di saat aku terancam, kamu datang membawa ketenangan."

- Alana Annatasya W

-★☠★-

Sejak kejadian di UKS. Hubungan Alana dan Kenzo terlihat baik-baik saja. Kenzo sudah menerima kenyataan bahwa Alana tak mencintainya. Sekuat tenaga ia mengubur perasaannya untuk Alana. Walaupun sulit, Kenzo mencoba untuk terlihat baik-baik saja.

Kenzo tak mau merebut kebahagiaan Alana. Suatu saat nanti, jika memang Alana adalah jodohnya, Alana akan kembali. Lebih baik Kenzo menunggu hari itu datang. Dan memilih mencintai Alana dalam diam, diam-diam mendoakan Alana menjadi miliknya.

"Alana."

Panggilan seseorang membuat Alana menoleh ke belakang. Terlihat Bryan yang berlari menghampiri Alana dengan senyum mengembang. Entah apa yang membuat Bryan begitu bahagia.

"Kenapa Bi?" tanya Alana.

Jantung Bryan berdetak kencang ketika berada di dekat Alana. Bryan menyukai Alana. Tatapan polos itu mampu menggetarkan hatinya. Bryan ingin mengatakan yang sejujurnya jika Bryan menyukai Alana. Tapi Bryan tak siap terluka karena hati Alana memilih pria lain. Dan satu lagi, mereka dibatasi dinding kokoh yang sama sekali tak bisa Bryan tembus.

"Kantin bareng yuk," ajak Bryan.

"Ayo."

Mereka berjalan bersama menuju ke kantin. Bryan mencoba tetap tenang berada di sebelah Alana, ia menetralkan detak jantungnya yang kian berdetak kencang.

"Bryan kayanya lagi seneng ya?" tanya Alana dengan senyum yang mengembang, membuat Bryan salah tingkah.

"Karena lo batal tunangan sama Kenzo," ucap Bryan tanpa sadar.

"Hah?" tanya Alana takut salah dengar karena suara Bryan begitu pelan, membuat Alana nyaris tak mendengarnya.

Bryan tersenyum bodoh, hampir saja Alana mengetahui perasaannya. Bagaimana perasaan Alana jika Bryan justru merasa senang karena pertunangan gadis itu dan cowok bernama Kenzo batal. Walaupun terkesan jahat, Bryan tak peduli karena hal itu membuatnya senang.

Lagi pula, Alana terlihat tak bahagia akan pertunangan itu. Tak apa kan jika Bryan merayakan kegagalan Kenzo?

Bryan sudah memiliki rasa kepada Alana sejak mereka berbicara untuk pertama kalinya. Namun, Bryan tak mampu mengungkapkan isi hatinya kepada Alana, karena gadis itu sudah bersama Gevano.

Tapi kali ini, Bryan merasa adalah kesempatannya untuk mendekati Alana. Kenzo dan Gevano tidak ada di sini. Membuat Bryan merasa tak ada halangan untuk mendekati Alana.

"Lo mau makan apa Na? Gue yang traktir."

Alana menatap Bryan penuh curiga. Entah apa yang membuat cowok itu sangat bahagia. Bryan yang ditatap seperti itu malah salah tingkah. Bryan tidak kuat menatap Alana lebih dari 5 detik.

"Em. Kayanya bener Bryan lagi seneng. Alana pengen bakso sama jus strawberry. Bryan dapet uang lebih yah?"

Bryan mengangguk. "Tunggu bentar, gue pesenin."

"Oke. Makasih Bi."

Alana mengeluarkan ponselnya, sembari menunggu Bryan, Alana menjelajahi media sosialnya. Berharap ia menemukan akun Gevano yang baru, karena yang lama tak bisa Alana hubungi.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang