"Hmm.. sulit juga ya... Apa kalian suka mengalah pada raksasa sampai sejauh itu?"

"..?!"

"Kalau aku membencinya lho. Aku sangat membenci kalah melebihi apapun. Tapi semenjak aku dilahirkan, aku selalu kalah"

"..."
Ketiga prajurit itu saling memandang satu lain dengan tatapan bingung.

"Aku ingin menang dalam melawan para raksasa. Aku sangat ingin mengalahkan para onggokan daging raksasa itu"

"Te- tentu saja kami juga sama!"

"Kalau begitu kalian harus bertaruh padanya. Yang kalian sebut menakutkan dan sulit ditebak itu, adalah satu-satunya kesempatan kita untuk mengalahkan para raksasa."

"Komandan, sudah saatnya kita memulai operasi perangkapnya." Intruksi salah satu prajurit

"Hm, Ian Dietrich! Rico Brzenska! Mitabi Jarnach! Di Garnisun kalian adalah prajurit elit yang paling elit. Takdir umat manusia berada ditangan kalian"

"Ha!" Jawab serentak mereka bertiga.

"Ian, kau yang akan memimpin pasukannya. Seluruh keputusan dalam operasinya kuserahkan padamu"

"S- saya pak?" Ragu Ian.

"Aku tidak keberatan"
"Aku juga"
Sambung Rico dan Mitabi.

"Tapi, saya tak bisa-"

"Tenang saja, kau ini pria yang bisa memilih minumannya.."

"..?"

"Kau bisa membedakan mana minuman yang enak dan tidak enak. Kuserahkan padamu"

"..Siap!"













 




"Eren, gomen.." murung Armin.

"Hm?"

"Pada akhirnya kamu yang menanggung semua tanggung jawabnya- "

"Sebelumnya sudah kuberitahu, kau selalu bisa menemukan solusi yang tepat. Aku percaya padamu"

"

Eren, aku akan- "

"Jangan bilang kau juga mau ikut, Mikasa. Kau ini ditempatkan diregu umpan"

"Tapi aku tak bisa meninggalkanmu sendirian, nanti kamu- "

"Sudah hentikan! Aku ini bukan saudara atau anakmu! Sebelumnya sudah kubilang!"

"Ackerman, kau bergabunglah dengan tim elit untuk melindungi Jaeger. Kami butuh kemampuanmu, ayo.. operasi akan dimulai!" Ucap Ian mengintruksi

"Sampai jumpa, Armin. Jangan sampai mati.."

"Um! Kau juga, Eren"
Setelah itu Eren dan Mikasa pergi mengikuti Ian, dan saat Armin juga akan pergi ia bingung mengapa Ash hanya diam saja bahkan hingga operasi akan dimulai.

"Ash?"

"Hm? Ada apa Armin?"

"Kau.."

"Aku juga memiliki tugas dan peranku sendiri, kalian hanya perlu melakukan tugas kalian dan aku akan mengurus sisanya.." ucap Ash sambil tersenyum dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya berdiri.

Beginning of the End | Attack On TitanWhere stories live. Discover now