| 15 |

683 102 10
                                    

Huhuhu terharu ternyata masih ada yang setia nunggu ni fanfict hiks (っ˘̩╭╮˘̩)っ lop lop u para readers ku tercintah
//ngusap air mata imagier

Enjoy and happy reading! (。•̀ᴗ-)✧
Minna san! (ʃƪ^3^)
 

Sebelum itu..

Me: "Ash!! Come here!"

Ash: "A- apa?! Aku.. sungguh harus melakukannya??"

Me: //mengangguk mantap dengan tidak sabar sambil menahan kayang dan mimisan (jadi kek orang mesom jir wkwk)

Ash: "Uhh baiklah.. sekali ini saja!" ragunya dengan wajah yang sudah merah padam. Menarik dan menghembuskan nafas selama bebetapa saat, dan kemudian, "Umm.. Ha-

  ( ◜‿◝ )♡

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

  ( ◜‿◝ )♡

"Tidak buruk" -?

"Sangat manis" -?

"Hum! Benar-benar sangat tampan, cantik dan indah disaat bersamaan.." -?

"Bisakah aku menyentuhnya?" -?!

Ash: "YAMEROO!!"


°•°•°•°

"Rencana merebut Trost?"
"Mustahil! Padahal kita tidak mungkin bisa menutup lubangnya!"
"Apa yang sebenarnya komandan pikirkan?! Kalau kita kembali ke Trost pun percuma saja"
"Padahal kita tak bisa menutup lubang itu. Kita cuma bisa menyegel Trost digerbang dinding Rose!"
"Sial! Apa mereka haus akan kemenangan sampai sejauh itu?!"
Gumam para prajurit setelah mendengar pernyataan komandan Pixis yang memutuskan untuk merebut kembali Trost dan sekarang yang sedang menyusun strategi disuatu tempat diatas dinding.

"Berisik sekali.." gumam Ash yang sedang duduk beristirahat diatas dinding setelah mendengar rincian strategi merebut kembali Trost melirik kebawah tempat para prajurit berbaris rapi menunggu perintah. 'Ukh.. kepalaku sedikit pusing.. apa karena aku belum tidur dan istirahat dengan cukup selama tiga hari belakangan ini? Dan kegaduhan mereka membuatku tambah pusing ck!'

"Neraka itu lagi.. TIDAK! AKU TIDAK INGIN MATI! Biarkan aku bertemu keluargaku!!"

"D- Daz tenanglah.." Lirih Marco memegang kedua pundak mencoba menenangkan Daz.

"Hei kau yang disana! Aku bisa mendengarmu!" Teriak sang kapten, "apa kau berniat menelantarkan misimu hah?!" Geramnya setelah berdiri didepan prajurit yang sebelumnya berteriak putus asa bernama Daz.

"Iya betul! Melakukan bunuh diri masal takkan menyelesaikan apa-apa!"

"Beraninya kau menghina kedisiplinan dan mengabaikan umat manusia!" Geram sang kapten memegang pedang yang ada di pinggangnya 3DMG. "Aku berwenang untuk memberimu hukuman mati sekarang juga!"

Beginning of the End | Attack On TitanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora