| 1 |

1.4K 214 3
                                    

"Kalau begitu aku juga akan bergabung dengan pasukan Survei Corps." Ucap Ash.

••

|Key of the end|

°°°
Hajime Isayama © SnK
Akimi Yoshida © Ash [Banana Fish]

°°°
OOC, OC, Shounen Ai
Typo

°°°
|Story by me|

••


"Benarkah?" Binar Eren senang namun sedikit ragu dan diangguki mantap oleh Ash.

"Kau juga?!" Kaget Armin. "Tapi disana terlalu berbahaya dan tadinya aku ingin meminta bantuanmu agar Eren berubah pikiran, tapi ternyata kau juga.. hah sudahlah." Gumam Armin resah dan bertanya kepada gadis yang berdiri disamping Eren.

Teng! Teng! Teng!

Bunyi dari loceng bangunan yang mereka tempati menandakan waktu pembagian makanan, "Ah benar juga kita harus bergegas sebelum kehabisan makanan." Ucap Armin bergegas menarik tangan Ash keluar dari sana dan diikuti oleh Eren dan Mikasa.

"Syukurlah kakek mengambilkan beberapa roti juga untuk kita." Ucap Armin senang dengan beberapa potong roti yang ia dapatkan dari sang kakek, "Ngomong ngomong apakah kau sudah baik baik saja Ash? Karena kau sudah pingsan sejak 3 hari yang lalu." Lanjutnya sambil menatap Ash khawatir.

"Aku baik baik saja, dan sudah tidak memerlukan ini." Jawabnya sambil melepas kain kasa yang melilit disekitar kepalanya.

Tak jauh dari sana banyak orang-orang dikumpulkan disatu tempat, orang-orang yang dulunya menempati Wall Maria.

"Hey jangan menyerobot antrian!" Teriak salah satu orang dewasa yang sedang mengantri untuk mendapatkan makanan.

"Hah?! Aku sudah tidak makan sejak 2 hari yang lalu!" Jawab orang dewasa lain merasa tidak terima.

Mereka berdua berdebat dan tidak ada yang mau mengalah dan beberapa orang dewasa lain yang juga berdebat satu sama lain saling berebut makanan.

"Cih, kenapa kita harus memberi makanan pada orang luar." Ucap salah seorang pasukan yang mengenakan seragam di punggungnya berlambang bunga mawar kepada teman yang berdiri didekatnya. "Bukankah titan sudah memasuki dinding mereka? Seharusnya ia memakan lebih banyak orang lagi." Lanjutnya dengan pandangan meremehkan.

Eren yang mendengarnya merasa geram dan berjalan menuju kearah pasukan yang masih terus mengoceh, "Kalau begini, kekurangan pangan kita akan semakin parah." Lanjutnya sambil berkacak pinggang sampai Eren menendang tulang keringnya keras.

"Aduh! Apa yang kau lakukan bocah sialan!" Teriaknya sambil meninju pipi Eren dan teman yang berdiri disampingnya menendang Eren sampai tersungkur.

"Jangan bertingkah sok ta-" ucap Eren geram.

Buakh!

Pasukan itu terjatuh dan tersungkur setelah menerima tendangan dari Ash yang berlari melompat dan menendang nya tepat diwajah.

"Sialan! Apa yang-" ucap pasukan yang terduduk ditanah dengan ujung bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.

"Bukankah kalian seharusnya melindungi warga sebagai seorang prajurit dan bisa-bisanya kalian memukul seorang anak kecil hanya karena mereka menendangmu dengan kekuatan yang tidak seberapa. Apa kalian tidak punya rasa malu!" Ucap Ash dingin dengan memandang rendah seorang pasukan yang terduduk dihadapannya.

"Berisik!" Teriaknya bendiri dan mencengkram kerah Ash dengan tangan kirinya, kemudian mengangkat dan mengepalkan tinjunya dengan tangan yang lain bersiap memukul Ash.

"Maaf." Cegah Armin berdiri didepan Ash, "Mereka hanya terbawa nafsu karena kelaparan. Itulah kenapa mereka bertindak tidak sopan. Kami sungguh minta maaf!" Final Armin sambil menundukkan badannya.

"Dasar.." geramnya melepaskan kerah Ash setelah melihat wajah orang-orang yang memandang dan berbisik-bisik kearanya. "Kalian bisa hidup sampai sekarang itu berkat kami, anak-anak seperti kalian harusnya belajar untuk mensyukurinya!" Lanjutnya sebelum berjalan pergi dan dijawab "Baik." Oleh Armin sambil tersenyum.

Ash mencoba untuk menyangkal dan memukul kembali pasukan itu namun Armin mencegah dengan memegang lengannya erat sambil menggelengkan kepalanya.

"Sial.." ucap Eren yang masih terduduk diatas tanah. "Mana ada orang yang mau menerima bantuan dari orang seperti dia."

Ash perlahan berjalan mendekati Eren dan mengulurkan tangannya, "Bangunlah, apa kau baik baik saja?"

Eren yang melihatnya sempat tertegun sebelum kedua alisnya salin bertautan, "Aku baik baik saja, dan berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil! Aku itu lebih tua darimu dan secara resmi sudah menjadi kakakmu." Ucapnya geram namun menerima uluran tangan Ash.

"Huh?" Cengo Ash sampai membuat raut wajah lucu saat mendengar kata kakak dari mulut Eren.

"Apa? Kenapa raut wajahmu begitu? Aku ini benar benar kakakmu sejak 3 tahun yang lalu. Kalau kau tidak percaya tanya saja pada Armin atau Mikasa."

Ash berbalik menatap Armin dan Mikasa bergantian, "Apa benar dia 'kakak'? Bukankah seharusnya aku yang menjadi 'kakak' disini, setelah melihat bagaimana tingkahnya tadi?"

"Hah apa maksudnya itu?!" Teriak Eren melompat kepunggung Ash dan mencekiknya pelan. "Lalu bagaimana dengan tingkahmu yang asal menendang orang huh?"

"Apa? Itu karena orang tadi berusaha memukulmu lagi." Bantah Ash tidak terima. "Dan karena wajahnya terlihat menyebalkan." Gumamnya pelan tapi masih bisa didengar oleh mereka bertiga.

"Hooh.. bukankan itu alasan yang lebih kekanakan dasar Ash bodoh." Ejek Eren yang ditertawakan oleh Armin dan Mikasa.

"Hahaha.. Eren itu memang kakakmu Ash, kata bibi Carla, Eren lebih tua beberapa bulan darimu." Ucap Armin setelah puas tertawa.

"Kau dengar itu? Mulai sekarang berbicaralah dengan sopan kepada kakakmu ini." Bangga Eren setelah melepaskan cekikan nya dari leher Ash, sedangkan Ash langsung memalingkan wajahnya sambil cemberut dan bergumam, "Apa-apaan itu."

"Tapi yang kau lakukan tadi benar-benar keren Ash! Kau melompat dan menendang wajahnya sampai ia tersungkur. Aku tahu kau pandai berkelahi sejak dulu sama seperti Mikasa, tapi baru pertama kali aku melihat kau melompat dan menendang orang dewasa sepertinya." Ucap Armin bersemangat dengan manik berbinar.

"Apa-apaan dengan wajah yang seperti mengatakan 'bagaimana? Aku kerenkan' yang terlihat sangat menyebalkan itu." Geram Eren kembali mencoba mencekik leher Ash namun Ash menghindarinya, Eren yang geram berlari mencobanya kembali namun selalu dihindari oleh Ash yang ikut berlari dan menghindar kesana kemari.

Mereka pun tertawa bersama dengan Eren yang berusaha menangkap Ash, kemudian Mikasa dan Armin yang berjalan mengikuti kemana kedua kakak beradik itu berjalan.

'Rasanya benar-benar menyenangkan dan entah mengapa aku langsung merasa nyaman dengan mereka bertiga seperti saat aku bersama Eiji meski ini pertama kalinya aku bertemu dengan mereka. Apa karena ingatan dari tubuh ini yang tumbuh dan hidup bersama mereka selama 3 tahun? Terserahlah, tapi terimakasih karena sudah memberikanku kesempatan kedua untuk menjalani hidup seperti orang biasa.' batin Ash sambil berlari menghindari Eren.

Kruuk!

Mereka semua seketika berhenti berlari, "Ukh, aku lapar." Ucap Ash berbalik sambil memegangi perutnya dan menatap ketiga pemuda yang juga sedang menatapnya sebelum akhirnya tertawa.

"Haha.. benar juga kau itu habis pingsan dan tidak memakan apapun selama 3 hari." Ucap Armin sambil memberikan sepotong roti kepada Ash, juga Mikasa dan Eren yang sejak mengambil sampai sekarang dibawa oleh Armin.

To be Continue

Jangan lupa voment

See you~

Beginning of the End | Attack On TitanWhere stories live. Discover now