| 4 |

1K 192 3
                                    

Keesokan harinya ujian kembali dilaksanakan dan Eren kembali mencoba namun akhirnya tetap gagal dan setelah diteliti ternyata sabuk yang ia gunakan sudah rusak dan berkarat.

Akhirnya ia dipinjami sabuk dari kadet lain atas perintah Keith, alhasil setelah itu Eren berhasil dan meneriakkan kesuksesannya setelah sebelumnya ia sempat merasa sangat putus asa.

'Hmm.. apa dia melakukannya dengan sengaja? Atau memang hanya perasaanku saja yang terlalu mencurigainya?' batin Ash sembari sesekali tersenyum ikut senang kearah kakaknya yang telah berhasil lulus ujian.

Beberapa hari berlalu dan ujian selanjutnya dimulai. Karena masa lalu Ash atau kehidupannya yang dulu cukup keras dan menyedihkan disini ia memanfaatkan semuanya dengan maksimal, dimulai dari bertarung ia dapat dengan mudah mengalahkan lawan bertarungnya. Kecerdasan ia gunakan untuk mengatur strategi saat pelatihan memburu titan (kayu) untuk latihan para kadet dengan membimbing rekan setimnya dan alhasil tim merekalah yang membunuh titan (kayu) terbanyak.

Disini ia hanya fokus untuk belajar menggunakan pedang dan perlengkapan Manuver 3D berbeda dengan yang lain. Karena bagaimanapun ia dulu hanya terbiasa berkelahi menggunakan pistol atau pisau kecil, namun disini ia harus menggunakan pedang agar dapat membunuh titan mau tidak mau iapun harus melakukannya.

Tidak terasa satu tahun sudah berlalu, dan ini sudah menjadi tahun ketiga sejak ia datang kedunia ini. Banyak dari sifat dan perilaku yang berubah dibandingkan dulu saat ia hidup didunia nya. Disini ia merasa lebih rileks dan akhirnya ia bisa bertingkah layaknya anak kecil pada umumnya. Ia bisa menunjukan emosinya bebas pada orang lain tanpa berusaha menutupinya dan itu membuatnya merasa sangat bersyukur dan beruntung.

Ruang Makan

Brak!

"Ash.. apa.. Ash ada disini?" Ucap salah satu kadet setelah menggebrak pintu kasar dan terengah-engah.

Ash yang sedang makan bersama yang lain sembari sesekali bercerita dan bercanda menoleh kearah sang kadet.

"Ada apa kau mencariku?" Tanya Ash dan entah mengapa suasana langsung hening dan semuanya terpaku pada apa yang akan dikatakan sang kadet kepada Ash.

"Bukan aku yang mencarimu, aku hanya dimintai untuk memanggimu segera untuk datang kekantor instruktur Keith." Jawabnya setelah mengatur nafasnya.

'Gulp.. apa dia mengetahuinya?!'  batin Ash menelan ludahnya kasar.

"Ash.." panggil Armin yang duduk bersebalahan dengannya. "Apa kau.."

Ash yang mengarti maksud Armin dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Sungguh aku sudah tidak melakukannya lagi setelah ia menghukumku untuk melayani kalian semua layaknya pembantu selama seminggu." Jawab Ash gugup.

Para kadet yang mendengarnya merasa sedih, 'Aku kira iya, cihh'//'haah.. sayang sekali.'//'aku harap ia melakukannya, cihh.' batin mereka.

"Ada apa dengan raut kecewa kalian huh?!" Jengkel Ash melihat wajah teman-temannya terlihat kecewa.

"Bukan apa-apa." Jawab mereka serempak dengan lesu.

"Cih, dasar kalian semua menyebalkan!" Teriak Ash setelah beranjak dan akan pergi menemui sang instruktur sambil menghentakkan kakinya kesal dan menutup pintunya kasar.

Brak!

Setelah hening beberapa saat sejak Ash pergi mereka semua tertawa terbahak bahak.

"Hahaha.. dia ini lucu sekali." Ucap Marco.

"Hahaha.. benar. Pasti akan sangat menyenangkan memiliki adik sepertinya." Ucap salah satu kadet pria.

Seketika semua kadet menatap Eren lekat dan berdecir bersamaan.

"Apa? Dia ini adikku dan tidak akan kubiarkan kalian mengambilnya!" Ucap Eren tegas.

"Tapi.. aku berharap ia melakukannya lagi." Ucap Connie.

Dan merekapun kembali satu server setelah sempat berdebat sambil bergumam, "Aku harap juga begitu."

Sementara itu Ash sudah sampai didepan ruang instruktur dan ia kemudian mengetiknya pelan dan membukanya. "Permisi."

"Oh, kau sudah datang." Ucap salah satu instruktur dari 3 orang instruktur dan satu orang asing dari pandangan Ash.

"Kita akan langsung saja. Meski baru satu tahun kau berlatih, namun setelah melihat kemampuanmu yang sangat luar biasa, kami memutuskan untuk meluluskanmu." Ucap instruktur lain melanjutkan.

"Eh??" Bingung dan kaget Ash.

"Kami memutuskan meluluskanmu, anak nakal." Keith ikut menanggapi. "Dan aku juga tahu kau masih suka menjelek- jelekkanku dibelakangku." Lanjut Keith sedangkang Ash yang mendengarnya sweatdrop sambil menelan ludahnya kasar.

"Dan perkenalkan dia adalah komandan pasukan pengintai yang ingin merekrutmu." Ucap sang instruktur menunjuk pria asing yang berdiri disampingnya sambil tersenyum kearah Ash.

"Perkenalkan, namaku Erwin Smith. Aku adalah seorang komandan dari  Survei Corps atau yang biasa kalian sebut sebagai pasukan pengintai. Aku kemari ingin merekrutmu dalam pasukanku setelah mendengar kau akan lulus dalam satu tahun pelatihan dengan semua percapaianmu yang sangat luar biasa." Ucap pria blonde itu tersenyum sambil menjulurkan tangannya.

"Oh, nama saya Ash Lynx. Saya merasa tersanjung, pak." Sopan Ash membalas jabat tangan Erwin sambil tersenyum manis.

"Jadi, bagaimana? Apakah kau mau bergabung dengan pasukanku?"

Ash kembali tersenyum, "Tentu saja, pak."

"Kalau begitu haruskan kita pergi sekarang?"

"Eh? Bukankah terlalu cepat? Lagi pula aku belum memberi tahu kakakku perihal kelulusanku dan juga belum mengucapkan perpisahan untuk mereka." Gugup Ash polos.

"Hahaha.. baiklah. Aku akan memberimu satu hari untuk mengucapkan perpisahan dan menjelaskan semuanya kepada kakakmu, dan aku akan kembali besok untuk menjemputmu bagaimana?" Tanya Erwin.

"Baik, pak." Jawab Ash senang sambil tersenyum manis sampai kedua matanya membentuk bulan sabit.

Erwin yang melihatnya merasa gemas dan tangannya tanpa sadar sudah berada diatas kepala Ash sambil mengusaknya lembut.

"Pak?" Bingung Ash.

"Oh, iya. Pergilah sampaikan pada mereka dan kemasi barang-barang mu." Kaget Erwin menarik tangannya cepat sambil mengalihkan perhatian.

"Baik, pak. Kalau begitu saya permisi." Jawab Ash

Dengan cepat Ash pergi dari sana kembali menuju ruang makan tempat teman dan kakaknya masih menikmati makanan sembari sesekali bercanda dan bergurau bersama.

Brak!

Mereka semua kaget dan seketika suasanapun langsung hening ketika mendengan gebrakan pintu kaga ngotak.

"Hoi Ash. Apa kau ingin merusak pintunya! Dan raut sedih itu.." teriak Eren setelah melihat pelaku penggebrakan yang ternyata Ash.

Mereka yang melihat raut wajah Ash yang sedih sudah berseri-seri. 'Apa dia dihukum lagi? Apa hukumannya kali ini?' batin mereka senang.

"Aku.. aku.." ucap Ash sengaja digantung. 'CEPAT KATAKAN!' Batin mereka yang melihat Ash tidak sabar.

"Aku lulus pelatihan dan akan pergi besok!" Seketika raut sedihnya menghilang digantikan senyuman lebar nan manis yang sangat menyilaukan.

"Hah?" Ucap mereka bersamaan seketika sinyal E.

"Aku lulus pelatihan dan akan pergi besok." Ulang Ash mengira mereka tidak mendengar perkataannya.

"Tidak mungkin!"//"Kenapa? Bukankah ini baru satu tahun?"//"Aku tahu kau sangat hebat sebelumnya tapi tidak kusangka kau akan lulus secepat ini"//"Oh, tidak! Cuci mataku akan pergi."//"Anakku ternyata kamu sudah besar, hikk." Gaduh mereka semua merasa sedih, kecewa, bangga dan ada juga yang merutuki takdir wkwk.

-

Sial! Ini akan menjadi lebih sulit.

To be Continue

Jangan lupa voment

See you

Beginning of the End | Attack On TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang