🌧 [15] :: Fakta Tak Terduga

1.6K 264 6
                                    

"DI atas lagi ada orang, Gra?" tanya Bunda yang baru saja tiba di toko buku beberapa menit lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"DI atas lagi ada orang, Gra?" tanya Bunda yang baru saja tiba di toko buku beberapa menit lalu. Suara obrolan antar perempuan dari atas memang terdengar cukup jelas sampai lantai bawah. Bunda yang tengah memeriksa buku-buku di salah satu rak pun tentu saja dapat mendengarnya.

Graha yang berada di balik meja kasir pun mengangguk. "Iya, Bun. Ada dua orang. Mereka dari blok H," jawab laki-laki itu sekenanya.

"Tau dari mana kamu kalo dari blok H?"

"Mereka sendiri yang ngasih tau. Padahal aku nggak ada nanya juga sih, Bun."

Mendengar jawaban itu Bunda pun menggeleng-gelengkan kepala sambil berdecak beberapa kali. "Itu modus namanya, Gra, pengen kamu inget terus sama mereka kalo sewaktu-waktu mereka datang lagi. Atau bisa juga mereka pengen kamu yang main ke daerah sana."

"Berprasangka buruk itu nggak baik, Bun."

"Haduh, Gra, polos banget kamu tuh ya. Bunda masih inget loh waktu kamu bilang kalo ada pengunjung cewek yang tiba-tiba ngasih nomor telepon ke kamu. Terus juga cewek dari blok C yang sengaja ke sini karena cuma pengen ketemu dan ngobrol sama kamu."

Perkataan Bunda membuat Graha seketika mengingat kejadian-kejadian yang pernah  dialaminya selama ia membantu untuk menjaga toko buku di saat liburan seperti ini. Memang benar, pernah ada tipe pengunjung perempuan seperti yang Bunda katakan sebelumnya. Bahkan pernah ada yang secara terang-terangan menyatakan rasa ketertarikan yang ia punya terhadap Graha.

Sesungguhnya, daripada disebut polos dalam hal-hal yang berkaitan dengan perempuan, Graha justru hanya terlalu malas jika harus meladeninya. Terlebih lagi pada pengunjung yang sama sekali tak berniat untuk membeli ataupun membaca buku di sana. Sudah lupakah mereka bahwa tempat yang mereka datangi adalah sebuah toko buku? Kalau memang benar demikian, Graha pikir mereka hanyalah menyia-nyiakan waktu yang mereka punya saja.

Graha sedikit bersyukur karena dua perempuan yang datang hari ini setidaknya bukan hanya ingin melancarkan aksi modus seperti kata Bunda.

"Oh iya, Gra," Bunda kembali bersuara, kemudian berjalan ke arah meja kasir guna menghampiri anak laki-lakinya. "Kok Bunda liat Fahla nggak ada ke sini lagi, ya? Bunda juga belum ketemu Bu Ratna lagi, jadi nggak bisa nanya-nanyain. Padahal Bunda belum sempet ngobrol sama itu anak."

Ah ... Fahla, ya?

Sejak pertemuan terakhir mereka tiga hari yang lalu, Fahla memang belum berkunjung lagi ke toko buku. Graha sempat mengira Fahla akan datang keesokan harinya jika mengingat bagaimana konservasi yang terjadi di antara mereka. Namun, sampai langit berubah menjadi gelap pun, perempuan itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Graha pun berpikir bahwa mungkin saja Fahla tengah memiliki urusan lain yang membuatnya tidak bisa datang hari itu. Tetapi tepat sekitar setengah jam sebelum waktunya toko buku tutup, Graha akhirnya mendapatkan jawaban dari Rayan, tetangganya yang juga merupakan sepupu Fahla, yang sengaja datang berkunjung untuk menyapa setelah kembali dari perantauan.

It's Raining Outside [END]Where stories live. Discover now