🌧 [02] :: Karena Satu Nama

3.1K 381 6
                                    

FAHLA berjongkok sambil menatap nanar bemper belakang mobilnya yang sedikit lecet dan penyok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

FAHLA berjongkok sambil menatap nanar bemper belakang mobilnya yang sedikit lecet dan penyok. Padahal ia sempat merasa beruntung karena tidak sampai menabrak mobil di depannya, tapi kesialan langsung menimpanya saat itu juga di mana pengemudi mobil di belakangnya tidak bisa mengerem dengan cepat.

Sungguh, hari ini benar-benar menjadi hari sial Fahla seumur hidupnya.

"Ngapain sih diliatin terus, La? Nggak akan tiba-tiba berubah jadi kayak semula juga tuh mobil kamu," ujar Tante Ratna yang berdiri di dekatnya. Kemudian ia mengembuskan napas panjang dengan tangan yang terlipat di dada. "Untung aja cuma mobil kamu yang perlu ke 'rumah sakit', La. Kalo sampe kamu jadi korbannya juga gimana coba? Padahal mama papa kamu sama Tante udah bilangin, jangan bawa mobil sendiri."

Fahla memejam sejenak mendengar omelan Tante Ratna yang terdengar tak jauh beda dengan Mama. Yah, wajar saja, mereka kan bersaudara.

"Tante nggak akan kasih tau hal ini ke orangtua kamu. Mobil kamu juga Tante yang bakal urus, karena kebetulan temen Tante ada yang punya bengkel," lanjut Tante Ratna yang mulai melunak karena ia sendiri tak tega melihat kejadian yang menimpa keponakannya itu. "Kamu masuk, gih. Mandi dulu, habis itu makan. Tante udah bikinin ayam goreng serundeng kesukaan kamu."

Mendengar itu, kedua mata Fahla langsung membulat dengan binar bahagia. Perempuan itu pun berdiri dan memeluk Tante Ratna erat-erat. "Aaah, emang Tante terbaik, deh! Nggak nyesel Lala udah jauh-jauh ke sini. Lala kangen banget, udah lama nggak makan masakan Tante!"

Tante Ratna yang hanya bisa pasrah dengan perlakuan Fahla pun menyahut, "Mama kamu pasti jarang masak, ya?"

"Bukan jarang lagi, Tan. Emang nggak pernah. Kalo Fahla pulang ke rumah juga GoFood terus tiap hari."

"Hmm, tapi sebenernya mama kamu pinter masak, loh. Tante aja belajarnya dari dia."

"Tapi mama nggak pernah ngajarin Lala masak, tuh."

"Ya kamu ngomong dong, kalo pengen diajarin."

"Kalo Tante yang ngajarin Lala, gimana?"

"Nggak ah, males."

Raut wajah Fahla seketika berubah cemberut, ia lekas melepaskan pelukannya. Sementara itu Tante Ratna langsung tertawa geli dan menepuk-nepuk punggungnya. "Kalo kamu beneran mau, jangan harap kamu cuma bisa leha-leha selama liburan di sini. Kamu harus bangun pagi, nanti kita belanja ke pasar. Kamu juga harus bantuin Tante masak sambil dikit-dikit belajar."

"Iyaaa, Tan," balas Fahla sambil menunjukkan deretan giginya. "Kalo cuma mau leha-leha doang mah, di rumah juga bisa." Perempuan itu kemudian mengambil langkah mundur sebagai ancang-ancang sebelum masuk ke dalam rumah. "Lala mau mandi dulu ya, Tan!"

Fahla pun bergegas menuju kamar tamu yang telah disiapkan oleh Tante Ratna sebagai kamarnya selama berlibur di sana. Perempuan itu membaringkan koper kecil dan membukanya guna mengambil keperluan yang ia butuhkan saat ini. Kedua matanya kemudian menangkap ponsel miliknya yang berada di atas tempat tidur. Fahla pun berniat untuk mengeceknya sejenak.

Sebenarnya tidak ada chat yang Fahla terima secara personal. Namun, ia tetap gatal untuk memeriksa grup kelasnya yang entah mengapa tetap ramai meskipun kegiatan perkuliahan sedang tidak aktif sementara.

Setelah melihat isi chat dari atas sampai bawah, Fahla baru teringat bahwa hari ini adalah hari yang telah ditentukan oleh kelas mereka untuk berlibur bersama ke puncak. Memang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, tetapi Fahla sama sekali tidak berniat untuk ikut karena sebuah alasan. Keputusannya tersebut sangat disayangkan oleh teman-temannya, terutama yang paling dekat dengannya, sampai mereka menandai Fahla dalam percakapan mereka.

Karena sedikit merasa bersalah, Fahla pun akhirnya mengirimkan chat di grup kelasnya itu.

Fahla Audina
Guys, sori banget yaa gue beneran ga bisa ikut
Gue lagi ada di bandung sekarang hehe
Have fun kaliaaan!!

Tadinya, Fahla ingin langsung mematikan layar ponsel agar ia bisa segera mandi. Tetapi satu balasan yang menanggapi pesan Fahla masuk dengan cepat.

Loh loh loh udah di bandung aja lo? Gue kira lo nggak ikut karena males ketemu si Kafka wkwk

Dan Fahla pun langsung tergeming di tempatnya.

Senyum miris terpatri di wajah Fahla. Andai saja teman-temannya tahu bahwa kenyataannya, memang itulah alasan Fahla menghindari kegiatan tersebut meskipun tujuannya hanya untuk bersenang-senang.

Namun, Fahla tak yakin ia akan bisa bersenang-senang jika orang bernama Kafka itu ada di dekatnya.

🌧

bandung, 13 desember 2021

It's Raining Outside [END]Where stories live. Discover now