Bab 19 - Traumatic

707 85 30
                                    

Pembohong yang cantik.

Berhubungan badan dengan kekasihmu bukan suatu hal yang aneh, terutama di Korea. Bukan satu atau dua mahasiswa juga melakukan hubungan semacam itu meski tanpa ikatan sekalipun. Bukankah itu hal wajar? Orang memiliki caranya sendiri untuk melepaskan hm... bagaimana mengatakannya...? Nafsu? Ya, mungkin itu kata yang paling cocok untuk sementara ini. Semua itu tergantung pilihan mereka.

Tetapi... Kenapa Kyu-Hyun tidak bisa melupakan percintaannya dengan Eun-Rin? Di dalam kelas ia tidak fokus, pikirannya terus-menerus melayang pada dimana gadis itu mengecup rahangnya... Astaga! Ada apa dengannya?

Kyu-Hyun merasa ponselnya bergetar, ia tersenyum kecil ketika melihat nama yang mengirimnya pesan singkat.

To : Kyu-Hyun

From : Eun-Rin

"Merindukanku?"

Tawa kecil lolos dari mulut Kyu-Hyun, ia memusatkan pandangannya kepada ponselnya lalu membalas isi pesan kekasihnya yang agresif itu.

: Biasa saja. Balas Kyu-Hyun.

Tak lama ada balasan dari Eun-Rin.

: Sungguh? Aneh sekali, seharusnya saat ini kau sedang memikirkanku dan mengenang percintaan kita semalam. Omong-omong aku sudah merindukanmu.

Kyu-Hyun menggelengkan kepalanya membaca pesan gadis itu yang sangat blak-blakkan.

: Kau perempuan ter-mesum yang pernah kukenal.

: Kau lelaki tersulit digoda untuk perempuan cantik, memesona, dan mesum sepertiku. Cintailah perempuan mesum ini~

Kali ini tawa kencang yang lolos dari mulut Kyu-Hyun sampai semua teman-teman kelasnya menoleh cepat ke arahnya.

"Kau lihat? Apa dia benar-benar tertawa tadi? Lihat bulu kudukku sampai berdiri," gumam seorang lelaki yang duduk di belakang Kyu-Hyun.

"Sepertinya ini pertama kalinya aku melihatnya tertawa. Selucu apa yang dia lihat sampai orang paling serius di muka bumi membuka mulutnya untuk tertawa," celetuk yang lain.

Cho Kyu-Hyun yang merasa anak-anak di kelasnya mulai menaruh perhatian padanya cepat-cepat berdeham dan memasang wajah serius kembali. Tidak disangka ia sampai lepas kontrol di tempat umum karena isi pesan Lee Eun-Rin yang selalu diluar prediksinya. Sungguh memalukan.

"Sunbae, dosennya belum datang?" Seseorang menghampiri meja Kyu-Hyun. Laki-laki itu mengangkat kepalanya, dahinya mengerut ketika melihat Kim Chae-Lim berdiri dengan senyum lebar.

"Ada apa?" tanya Kyu-Hyun langsung seraya memasukkan ponselnya ke saku celana.

Chae-Lim meletakkan sebuah kotak transparan berisi salad buah yang dibelinya untuk diberikan kepada Kyu-Hyun.

"Jangan menolaknya ya, sunbae," katanya dengan senyum malu-malu.

Kyu-Hyun berdecak, ia mengambil kotak itu. "Tapi aku tidak suka salad buah," sahutnya jujur.

Ekspresi Chae-Lim berubah sedih. Entah laki-laki itu yang terlalu jujur atau memang ingin menolaknya, Chae-Lim sama sekali tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Kyu-Hyun.

"Ooh... Kalau begitu, buang saja," kata Chae-Lim memanyunkan bibirnya.

Kyu-Hyun mendesah. "Kau ingin aku menerimanya, bukan?" tanyanya menebak apa yang ada di dalam pikiran Chae-Lim.

Chae-Lim mengubah ekspresinya menjadi sumringah lalu mengangguk antusias. "Iya. Selamat makan, sunbae," ujarnya riang. Kyu-Hyun mendelik tapi tidak mengatakan apa-apa.

Sweetest LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang