Bab 12 - Little Monster

686 89 22
                                    

Semua kejahatan itu pasti ada konsekuensinya.

Tidak ada kebahagiaan tanpa syarat. Untuk mencapai apa yang kita inginkan diperlukan pengorbanan dan kesakitan sebagai harga pasti.

Eun-Rin menatap penampilannya melalui cermin panjang yang memperlihatkan dirinya yang menggunakan gaun berwarna putih.

"Yo-Jin kau sudah memastikan semua yang kuinginkan?" tanyanya kepada perempuan yang berdiri di belakangnya.

"Saya sudah memastikan semuanya sesuai dengan apa yang Nona inginkan walaupun saya tidak yakin segalanya akan berjalan lancar atau tidak. Jujur saja, saya mulai meragukan rencana Anda. Tidak bisakah kita mencari jalan lain?"

Kedua tangan Eun-Rin mengepal, kepalanya menggeleng pelan. "Tidak ada cara balas dendam yang paling menyakitkan selain ini. Hanya ini yang bisa kulakukan untuk menyamakan rasa sakit mereka seperti Ibuku," Air mata meluncur dengan mudahnya menuruni pipi.

"Setidaknya mereka paham apa yang dirasakan Ibuku saat ini, maka dengan itu, semuanya menjadi impas. Aku akan merebut apa pun yang membuat mereka bahagia, sama seperti yang mereka lakukan kepada Ibuku."

Yo-Jin mengangguk mengiyakan ucapan majikannya. "Saya akan berusaha mencari kelemahan-kelemahan Cho Kyu-Hyun untuk Anda. Kelemahan yang dapat membuatnya dapat menyukai Anda," ujar Yo-Jin.

"Tidak perlu, Yo-Jin. Kelemahan dia sudah cukup, hanya tinggal bagaimana aku memanfaatkan kelemahan itu dengan cara yang tepat," balas Eun-Rin pelan.

"Kalau begitu mari kita keluar Yo-Jin, acara pernikahannya akan segera dilaksanakan."

***

Hari paling buruk itu pun datang.

"Kenapa aku harus mengikuti acara semacam ini?" Cho Kyu-Hyun tidak henti-hentinya mengeluh kepada ayahnya karena memaksa – nyaris menyeret – agar Kyu-Hyun ikut bersamanya ke Jeju, tepatnya datang ke acara pernikahan Tuan Lee.

"Nona cantik itu sudah menolong Ayahmu, dan membuat penampilan Ibu jauh lebih baik. Kalau kau tidak datang, dia akan merasa kecewa," tegur Ibunya yang berjalan di samping ayahnya.

Untuk pertama kalinya Tuan Cho membawa isterinya ke muka publik, selain karena untuk menunjukkan bahwa keluarganya harmonis kepada orang-orang tapi juga karena isterinya sempat menjadi pusat perhatian semenjak video Youtube di channel Lee Eun-Rin. Hal itu akan membawa dampak positif pandangan publik mengenai anggota Kongres Cho.

"Untuk menjadi pusat perhatian lebih tepatnya," gumam Kyu-Hyun sinis.

"Tentu saja harus. Wajahmu sudah terpampang nyata di semua surat kabar, kau tahu betapa bangganya Ayah karena kau membawa banyak penggemar untuk mendukung Ayah," ucap Tuan Cho sembari tersenyum ke beberapa orang yang sudah datang ke acara pernikahan yang dilaksanakan di ruang terbuka, dengan pemandangan pantai yang menjulang indah tidak jauh dari tempat yang dilakukan sebagai pemberkatan.

Seorang pelayan menyambut mereka, ia mengantar Tuan Cho agar duduk di meja paling dengan bertuliskan VVIP.

"Astaga, kita duduk di meja paling depan. Tuan Lee sangat bermurah hati ya sayang," kata Nyonya Cho kepada suaminya setelah mereka duduk.

Tuan Cho tersenyum dan mengangguk-ngangguk. "Pelayanan di sini sangat bagus. Semoga hadiah yang kita sediakan tidak membuat Tuan Lee kecewa," sahut Tuan Cho mengiyakan. "Omong-omong kenapa aku tidak melihat Nona Lee Eun-Rin?" tanya Tuan Cho seraya mengedarkan pandangannya mencari sosok gadis yang merupakan anak Tuan Cho.

Tanpa sadar Kyu-Hyun juga ikut mencari di mana keberadaan Eun-Rin. Apa mungkin gadis itu tidak datang?

Kyu-Hyun menghela napas. Pernikahan ayahnya pasti bukan kabar baik bagi gadis itu, ia pasti memikirkan perasaan ibu kandungnya. Terkadang orang dewasa lebih suka memikirkan perasaannya sendiri ketimbang orang terkasihnya. Eun-Rin orang yang paling terluka karena pernikahan ini.

Sweetest LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang