"Kalo gitu, gue buatin pakai dot lumba-lumba mau?" tanya Nasya

"Eungh, iyaa" Elan mengangguk lucu

"Bentar, gue buatin" Nasya beranjak dari sana membuat kan susu untuk si bayi

"Nahh" dot lumba-lumba itu ia berikan pada bayi besarnya, Elan

"Tidur ya, baby el" bisik Nasya lalu mengecup puncak kepala Elan

Elan mengeratkan pelukannya sambil meminum susu tersebut, sedangkan Nasya menutup mata memasuki alam mimpi sambil mengelus kepala Elan.

...

06.25 apartemen

Seperti biasa, ada saja kelakuan Elan dipagi hari layaknya anak kecil. Di pagi ini Nasya dibuat pusing dengan tingkah Elan yang sampai sekarang masih berendam di bathtub besar yang isinya penuh dengan busa dan gelembung lalu ditemani oleh dua bebek karet berwarna kuning. Padahal ia dan Elan hari ini sekolah, tetapi suaminya itu masih saja bermain air dan busa di dalam bathtub.

"Waaa, bebek-bebek nya lucu hihihi" ucap Elan sambil mengepakkan tangannya ke air

"Heum, kok bebek El cuman dua sih?" tanya Elan sambil mencari bebek karet lainnya

"Perasaan El beli lima dehh" Elan mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan jari seperti berfikir

Tok!
Tok!
Tok!

"El! Cepet mandi nya! Ini udah jam setengah tujuh!" teriak Nasya dari luar kamar mandi

"Iiih, bentar Asya! El lagi nyari saudaranya bebek karet punya el" teriak Elan sambil mencari 3 bebek karet lainnya

"Saudara-saudara apaansi. Cepetan lo keluar, habis itu sarapan!" suruh Nasya mengetuk pintu

"Ish, iya-iya. El pake baju dulu bentar" ucap Elan

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Elan yang sudah memakai kaos berwarna putih dengan celana selutut berwarna hitam dan rambutnya yang basah ia keringkan memakai handuk.

"Ngapain sih lo di dalem? Lama amat" Nasya bersedekap dada menatap Elan untuk di interogasi

"I-itu, bebek El hilang" adu Elan menundukkan kepalanya agar tidak bersitatap dengan mata tajam Nasya

"Bebek karet doang kan?" tanya Nasya

"Heumm" Elan menganggukkan kepalanya sembari menunduk

"Gak usah dipikirin, nanti bisa beli lagi sekalian ama pabrik nya" ucap Nasya kesal

"Kalo engga. Bebek idup aja, sekalian bisa dipanggang buat malam tahun baru-an" lanjut Nasya setelah itu pergi meninggalkan Elan yang terdiam

Nasya yang sudah lengkap dengan seragam nya, seperti biasa ia hanya memakai baju putih SMA dengan bawahan menggunakan celana panjang berwarna hitam. Sedangkan Elan sudah berangkat 5 menit yang lalu, kenapa Elan dan Nasya tidak berangkat sekolah bersama? Karena Nasya malas memakai mobil apalagi di jalan yang macet begitu pula dengan Elan.

...

Saat sampai di kelasnya, Nasya langsung menduduki kursinya lalu menyumpalkan telinganya menggunakan earphones.

Kring!

Bel masuk berbunyi dan guru pun memasuki kelas mereka. Karin dan key juga sudah duduk di bangku masing-masing. Mereka menyimak penjelasan guru yang ada di depan sana sesekali ada orang yang mencoret asal di belakang bukunya untuk mengusir kebosanan mereka.

Elan : Childish husband [END] Where stories live. Discover now