06✔️

79.6K 5.2K 47
                                    

Happy Reading!

...

Pagi hari yang cerah memulai hari baru bagi sepasang pengantin baru yang masih terlelap di kamar.

Mata terbuka melihat kearah balkon yang sudah terkena cahaya matahari, ia melihat kesamping terdapat gadis cantik yang masih terlelap dengan mimpinya

Mengamati setiap inci wajah cantik dengan bibir pink alami, sedikit dengkuran halus terdengar di telinganya. Wajah polos yang terkesan menggemaskan.

Elan, laki-laki yang sudah sah menjadi suami Nasya. Ia memeluk pinggang ramping Nasya dengan wajah yang ia sembunyikan tepat di dada gadis itu sambil mendusel mencari tempat yang nyaman.

Merasa terganggu akan pergerakan Elan, Nasya terbangun dengan mata menatap datar lelaki yang sekarang ada di dadanya itu.

"Ekhem!" dehaman keras dari Nasya membuat Elan mendongak dengan senyum manis yang memperlihatkan gigi putihnya.

"Pagi sayang" sapa Elan sambil tersenyum manis ke arah istrinya

"Sana mandi" suruh Nasya tanpa ekspresi

"Gak ah, nanti aja" tolak Elan dan melanjutkan kegiatannya

"Mandi atau gak ada jatah peluk sama sekali" ucap Nasya penuh penekanan dengan mata menatap tajam Elan

Ya, malam tadi atau yang bisa di sebut malam pertama mereka. Elan merengek minta peluk pada saat akan tidur, karena Elan tidak bisa tidur kalau tidak ada benda yang bisa ia peluk. Biasanya ia akan memeluk boneka lumba-lumbanya atau memeluk seseorang yang tidur bersamanya, tapi itu hanya orang tertentu saja seperti mama Tia ataupun Nasya

"Iiih, jangan gitu dong. Iya ini El pengen mandi" ucap Elan pasrah daripada ia tidak dapat jatah

Sedangkan Nasya, ia merapikan tempat tidur, menyiapkan semua peralatan sekolah dan baju miliknya dan Elan.

Ceklek

Elan keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan handuk yang melikit di pinggangnya.

"Sya" panggil Elan melihat Nasya yang sibuk menyiapkan buku-buku yang akan di bawanya

"Hm"

"Keringin" ucap Elan menyodorkan handuk kecil

"Pake hair dryer kan bisa" ucap Nasya berusaha sabar

"Ish, keringin sya~" ucap Elan sambil menghentakkan kakinya kecil dengan wajah memelas

"Ck, sini" dengan perasaan yaa sedikit tidak ikhlas Nasya mengerikan rambut Elan dengan hair dryer yang ada

"Yang ikhlas dong sya" Elan tahu pasti Nasya tidak ikhlas melakukannya, ia hanya mencaper doang supaya bisa dapat banyak perhatian dari Nasya. Maklumin ajalah ya:)

"Udah" ucap Nasya selesai mengeringkan rambut Elan dan segera mengambil handuk untuk mandi

...

07.03 kediaman juana

Nasya dan Elan sudah siap dengan seragamnya, mereka turun kebawah untuk sarapan bersama.

"Eh kalian, ayo sarapan dulu" suruh bunda yara

Di tengah-tengah sarapan bunda yara membuka suara

"Kalian jadi pindah hari ini?" tanya bunda yara

"Iya bund" jawab Elan

"Hmm, pindah ke rumah atau ke apart?" tanya bunda yara

"Langsung ke apart bund" jawab Elan

Nasya berdiri membereskan alat makannya dan juga Elan. Setelah itu mereka pergi kesekolah menggunakan mobil yang Elan bawa. Sebenarnya Nasya menolak ajakan untuk berangkat bersama, tetapi pada saat melihat Elan ingin menangis dengan perasaan malas ia mengiyakan saja.

Elan : Childish husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang