Chapter 35 || Secret

Mulai dari awal
                                    

"Kalian pasti tahu kenapa dikumpulkan disini," ucap seseorang yang diyakini adalah leader the Nekros. Para anggota yang ada di ruangan tersebut mengangguk serentak.

"Bisa tebak siapa yang akan bongkar identitas?" ucapnya dengan suara yang menggema dan suara asli yang disamarkan.

Sang leader menatap ke sekelilingnya, tidak ada yang menjawab. Semuanya terdiam dan hanya kesunyian lah yang mengisi tempat ini. Bahkan, mereka tidak berani bergerak sedikitpun apalagi menimbulkan suara yang dapat menarik perhatian.

"Kau pemimpin Castor. Menurutmu siapa?" tunjuknya.

"Anda, bos?" ucap Adzriel yang membuat atensi mereka teralihkan padanya.

Orang tersebut menoleh ke arah Adzriel kemudian tertawa rendah, "Thanks, sudah menebak."

"Tapi bukan saya yang mau buka identitas. Melainkan ketua Pollox," ucapnya sambil menghadap kepada ketua Pollox dengan bersedekap dada.

Sorakan dan tepuk tangan meriah memenuhi penjuru ruangan. Banyak yang tidak sabar sebenarnya siapa ketua Pollox dan dia juga bisa dekat dengan leader the Nekros. Dan tentu saja sangat berbeda dengan Adzriel-ketua Castor.

"Terima kasih atas sambutannya," ucap sang leader tersebut. "Kalian pasti sangat penasaran kan siapa selama ini yang menjadi pemimpin terhebat dari klan Pollox?"

Sang leader menatap orang yang ada disamping kanannya. Ia pun menganggukkan kepalanya pada orang itu pertanda menyuruhnya untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan.

Perlahan orang tersebut membuka topengnya dan betapa terkejutnya para anggota the Nekros melihat wajah sang ketua Pollox tersebut. Ada beberapa yang mengenalnya dan tak merasa asing. Tetapi, beberapa juga ada yang tidak pernah melihatnya sama sekali.

"Perkenalkan nama saya Raymond Rodriguez, sang pemimpin klan Pollox selama ini," ucapnya sambil tersenyum tipis.

Raymond Rodriguez? Banyak yang terkejut akan hal itu. Terlebih lagi Adzriel dan anggotanya. Mereka mengenal dengan baik sosok Raymond Rodriguez karena ia salah satu anggota keluarga dari keluarga Rodriguez. Sang penguasa muda yang sudah mengarungi hiruk-pikuk dunia bisnis.

"Dia pemimpinnya?" tanya Adzriel pad dirinya sendiri dengan nada pelan.

"Kau terlihat cukup terkejut, Bos," ucap salah satu anggota Castor yang ada di samping Adzriel.

"Memangnya kalian tidak?" tanya Adzriel.

"Ya, kami juga terkejut. Tapi, ku rasa ekspresimu terlalu berlebihan daripada yang lainnya," jedanya. "Apa ada hal lain yang kau pikirkan, Bos?"

"Tak ada," ucap Adzriel dengan acuh.

"Kalian pasti sudah sangat mengenal dia," ucap sang leader. "Raymond Rodriguez putra angkat dari keluarga Rodriguez sekaligus pemimpin klan Pollox yang tidak kalian ketahui," lanjutnya


"Kalian boleh mengajukan pertanyaan." Kini Raymond bersuara.

"Apakah kau akan memperkenalkan wakil ketuanya?" tanya salah satu anggota Pollox pada Raymond.

Raymond tersenyum smirk, "Itu terserah dia dan leader."

"Maaf, saya tidak akan pernah membuka identitas untuk sekarang," ucap seseorang yang ada di samping Raymond.

"Mungkin nanti bersama leader." Sang leader the Nekros langsung menatap tajam wakil ketua Pollox tersebut sedangkan yang ditatap hanya bisa nyengir dibalik topengnya.

"HUUUU..." sorak mereka semua pada wakil ketua Pollox.

"Pollox mulai besok ambil misi yang udah saya kasih. Dan Castor jaga semua markas kita," titahnya pada seluruh anggota.

"Kami tidak ditugaskan, bos?" tanya Adzriel.

"Tidak."

"Boleh tahu alasannya ?"

"Kalian tidak bisa mengatur emosi dan cenderung mainnya tidak rapi. Oh, satu lagi senjata penyelundupan beberapa hari lalu saja kalian kurang cepat mengatasinya."

Mendengar pernyataan tersebut membuat Adzriel seketika mengepalkan tangannya. Ia merasa di rendahkan kalau begitu. Jika saja kekuasaannya lebih besar dari bosnya, sudah pasti ia akan menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

"Lihat bahkan baru saya sebut seperti itu, ketua kalian sudah langsung emosi," ucap leader pada anggota Castor.

Adzriel mencoba menutup matanya sejenak guna meredam emosinya yang tiba-tiba naik karena merasa direndahkan. Apalagi sekarang ia sedang ditatap oleh banyaknya pasang mata di dalam ruangan ini.

"Kalian boleh pergi."

Semua anggota the Nekros langsung saja pergi meninggalkan aula markas atas perintang atasan mereka.

Adzriel dan inti anggota Castor lainnya langsung saja pergi meninggalkan markas utama dan mereka berencana akan menyebar untuk menjaga dan mengawasi markas-markas yang ada sebelum pulang.

Sebelum Adzriel benar-benar pergi menuju mobilnya, tiba-tiba saja sebuah pesan masuk melalui ponselnya. Adzriel pun mengambil ponselnya dari saku celana dan langsung membukanya. Disana sudah tertera sebuah pesan dari Rendy. Karena penasaran Adzriel pun membuka isi pesan tersebut.


Setelah membaca isi pesan tersebut, Adzriel pun mengepalkan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membaca isi pesan tersebut, Adzriel pun mengepalkan tangannya. Ia berdecih kecil kemudian langsung masuk ke dalam mobilnya.


=====================

Vallen saat ini sedang dalam perjalanan menuju Adz'r Agency. Ia terpaksa bangun pagi-pagi sekali demi melakukan perintah bos-nya yang tidak tahu diri itu.

Bagaimana tidak? Ia baru saja bangun pukul enam pagi, tiba-tiba saja Adzriel mengiriminya pesan untuk menyuruhnya segera berangkat ke kantor lebih awal. Kalian tahu demi melakukan apa? Vallen disuruh untuk menyusun berkas-berkas lama sampai yang terbaru yang ada di ruangan bos-nya. Padahal berkas tersebut bisa saja disusun oleh karyawan lain.

Kenapa harus dia? Vallen sepertinya harus banyak-banyak bersabar karena menjadi sekretaris tidaklah semudah itu. Kerja sampingan lainnya ia terkadang menjadi babunya Adzriel.

"Lihat saja nanti akan ku buat dia bertekuk lutut padaku," gumam Vallen penuh dendam.







=================================

Maaf, ya aku jarang up. Soalnya lagi ada projects lain yang dikerjakan:)



Thanks<3
Tbc.

SECRET MURDERER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang