Hai, jangan lupa tekan tombol bintangnya dulu ya:)
Komen di setiap paragraf agar saya semangat, dan cepat up!
Selamat membaca~
==============================
Sesudah keluar dari ruang pertemuan, Adzriel kini langsung saja menuju ke lantai 1 ruang bawah tanah gedung ini. Saat ini ia merasa sedang membutuhkan sebuah pelampiasan. Dan ia memilih untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan sekarang.
"Brengs*k!" umpat Adzriel sembari meludah kecil.
"Sepertinya kau tidak menyukainya, Tuan," ucap seseorang yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping Adzriel.
Adzriel menatapnya tajam sembari tersenyum miring. Ia mengamati seseorang yang barusaja berbicara dengannya tadi dengan seksama. "Siapa yang kau maksud?" tanya Adzriel dengan santainya.
"Big boss."
"Cih ... Aku sekarang berada dibawahnya."
"Aku tahu. Dan kau tidak bisa menghindarinya." Adzriel semakin menatap tajam orang yang berbicara di depannya ini. Ia merasa terhina dengan kata-kata itu. "Bahkan, kekuasaan mu memang berbeda dengannya."
"Dia yang memilihku untuk melakukan semua ini," ucap Adzriel yang membuat sang lawan bicara menatapnya datar.
"Ya, kau benar. Tapi, aku tidak akan pernah lupa caramu memimpin dan ingin menguasai semuanya."
"Apa yang kau bicarakan, Rendy?"
"Perancis."
Adzriel menatap geram sang bawahannya itu. Ia tanpa basa-basi langsung saja melempar sebuah pisau yang ada di saku jas nya ke dalam sel di samping kirinya. Seketika pisau tersebut menancap dengan sempurna di bahu seseorang yang membuatnya mengerang kesakitan.
"Kau memang pantas mati hari ini," ucap Adzriel pada tahanan yang berada di dalam sel tadi. Akan tetapi, mata Adzriel tidak pernah lepas untuk menatap tajam Rendy.
"Kau harus mengingat detailnya, Tuan," ucap Rendy. "Bagaimana caramu bicara dan bagaimana caramu bisa sampai ke titik tertinggi nantinya."
Flashback On
"Disini kita menerapkan untuk tidak saling mengkhianati! Kalau ada yang berkhianat kalian pasti sudah tahu kan apa balasannya?" ucap Adzriel dengan lantangnya.
Kini Adzriel bersama para anggota mafia lainnya sedang berada di sebuah gedung khusus pertemuan di Perancis. Atau lebih tepatnya bisa disebut sebagai markas.
"Ya, Bos!" jawab mereka dengan lantang.
"Kalian tahu siapa yang memimpin sekarang?" tanya Adzriel.
"Secret Leader!"
"Hh ... Jawaban kalian cukup bagus," ucap Adzriel sembari tersenyum remeh. "Kalian lihat saja siapa yang lebih tinggi. Apakah dia yang tidak memimpin secara langsung ataukah sebaliknya?"
Adzriel mulai melangkahkan kakinya diantara barisan para anggota. Matanya menatap tajam sekitar seolah sedang mencari mangsa yang tepat di antara kerumunan para mangsa lainnya.
YOU ARE READING
SECRET MURDERER
Romance[ BEBERAPA PART AKAN DI PRIVAT, WAJIB FOLLOW DULU! SETELAH ITU VOMENT! HAPPY READING! ] [NEW VERSION] "Kau milikku yang paling berharga." "Ah, pekerja rendahan sepertiku ini milikmu?" "Ya." "Kinda crazy." "Why not?" ----------- Adzriel Fazar Ramirez...