36

797 108 24
                                    

Guys sorry kalau banyak typo dan semacamnya, ya. Nanti akan aku revisi tapi gak sekarang, hehe. Oh iya kalau di part sebelumnya nama adik sambungnya Suga aku nulisnya Asyila maapin ya harusnya Arsyila🙏🏻🙏🏻. Okey segitu aja basa-basinya, Happy Reading

🌼🌼🌼

Kamis, 15.25 WIB
At Kediaman Pratama

Khusus untuk hari ini Arsyila mengosongkan jadwalnya usai pulang sekolah. Cewek itu menolak segala ajakan main dan mencari alasan serealistis mungkin agar kerja kelompok hari ini ditunda. Langkahnya terburu-buru ingin sampai di rumah.

Arsyila langsung berlari setelah turun dari ojek online. Pintu dibuka keras saking antusiasnya. Dia mencari sosok yang hari ini tengah libur dari bimbingan skripsi. Dua hari kemarin dirinya belum juga jadi ingin menceritakan tentang Asya pada Suga. Cowok itu sudah seperti zombie hidup karena mendapat banyak revisi. Enggak mungkin kan Arsyila mengganggu zombie, yang ada dia yang dimakan nanti. Nah, hari ini kelihatannya mood sang kakak sedang baik, sebab tadi pagi cowok itu ditelepon sang dosen yang memperbolehkannya lanjut ke bab selanjutnya. Ini kesempatan Arsyila untuk menuangkan teh. Semoga saja Suga masih dalam mood yang sama.

Arsyila melempar tasnya sembarang di atas kasur. Tanpa berganti pakaian, cewek itu bergegas menelusuri segala ruangan dan, ketemu. Sang kakak ada di halaman belakang sedang asyik memberi makan Si Putri. Langkah Arsyila terhenti. Dia ikut berjongkok di samping Suga yang nampaknya enggak sadar dengan kehadiran sang adik. Jelas saja, cowok itu sedang melamun. Padahal tangannya sedang diulurkan ke arah mulut kura-kura yang tengah asyik makan kaktus opuntia. Untung saja Arsyila datang di saat yang tepat. Kalau enggak, mungkin tangan Sugasudah digigit Putri, karena kaktus di tangannya sudah hampir habis.

"Yah, digarot dah tuh jari," celetuk Arsyila santai.

"Anjir, sejak kapan lu di sini?" kaget Suga.

"Hm..., kayaknya satu puteran lagu One Ok Rock abis, sih," sindir Arsyila yang cuma dibalas dengan anggukan kecil. Sungguh minim ekspresi. "Lagian ngapain sih bengong aja?" tanya Arsyila pada cowok yang kembali menyodorkan kaktus pada sulcata.

Enggak ada jawaban dari Suga. Cowok itu malah asyik dengan dunianya. Membuat Arsyila menghela napas kasar. Dalam hatinya, kok bisa sih Asya betah sama cowok modelan begini. Dianggap hantu kah dirinya. 

"Ganti baju sono, sebelum ibu sama bapak balik!?" perintah Suga pada Arsyila yang betah berjongkok di sampingnya tanpa melakukan apapun. Kalau dilihat-lihat, mereka nampak seperti Dolharreubang di Pulau Jeju. Bedanya patung itu menjaga benteng, sedangkan kakak beradik itu menjadi penjaga halaman belakang rumah yang ditemani seekor kura-kura.

"Entar aja, Chila ada yang mau diceritain nih, A," Tolak Arsyila

"Yaudah ganti dulu, terus mandi, baru cerita. Lu bau matahari,"

"Enak aja. Biar kata udah sore, Chila tetep wangi tau," protes Arsyila pada mulut kakaknya yang seperti cabai.

Suga mengeluarkan gummy smile-nya sebentar melihat Arsyila kesal. "Yaudah, entar aja abis mandi ceritanya," tolak Suga menggiring Putri ke kandang karena sinar di barat perlahan mulai turun.

"Ini penting, sekarang aja. Lu suka tiba-tiba sibuk soalnya, nanti gua gak jadi-jadi ceritanya. Terus lu gak balikan sama Kak Asya, terus gua bakal jarang ketemu dia, terus terus gua merasa bersalah, terus depresi, terus-..."

KATING || MIN YOONGIWhere stories live. Discover now