EXTRA CHAPTER 1

54 2 0
                                    

MECCA ALTHESYA TAMARANI

♪ ♪ ♪

Saat ini, seorang gadis tengah duduk dikursi yang berhadapan langsung dengan laut dan langit malam yang cantik. Ditangannya terdapat kalung dengan bandul berbentuk seperti balok lagu, kalung itu pemberian mamanya.

Matanya mendongak keatas menatap langsung berhias bintang dan bulan. Dulu, ia percaya apa kata mamanya, jika bintang paling bersinar dilangit adalah seseorang yang membuat kangen, seseorang itu sudah meninggal.

Mecca menundukkan kepalanya, darah rendah tiba tiba menyerang. Rasanya Mecca ingin sekali menangis namun air mata itu tidak mau keluar walau hanya setetes.

"Mama.. Mecca kangen.. apa mama juga gitu?"

Laut adalah tempat favorit mamanya. Setiap mamanya bercerita pasti berlatarkan laut, seolah laut adalah teman abadinya.

Memejamkan matanya kala secarik ingatan terlintas dikepalanya.

"Mecca, kamu harus suka sama laut"

"Kenapa emangnya ma?"

"Karna laut bisa bikin tenang. Laut bisa temani kesepian. Laut bisa menenggelamkan apa saja, kamu juga harus seperti laut. Telan ucapan mama, maka suatu saat kamu akan ngerti artinya"

"Iya ma. Mama suka laut?"

"Iya, mama suka laut. Kalo ada masalah, mama selalu cerita ke laut, laut mendengar tapi tidak akan membongkar"

"Mecca kalo udah gede mau buat rumah yang bagus deket laut, Mecca mau ajak mama tinggal disana sama Mecca buat mama seneng"

"Gak boleh. Laut juga bisa membahayakan, dia bisa marah dan marahnya itu sangat menyeramkan"

"Ohh.. gitu ya ma? Mama, dilaut ada duyung? Aku baca buku cerita waktu di sekolah terus katanya di laut ada duyung, punya ekor bagus"

"Duyung itu gak ada. Duyung gak nyata, tapi kamu bisa melihat duyung dalam diri seseorang, kalo udah gede pasti Mecca tau siapa orangnya"

"Mama.. aku melihat sosok duyung itu dalam diri mama, mama sosok indah yang membuat aku suka dalam sekali pandang"

"Sekarang aku tenang, karna laut. Sekarang aku gak kesepian, karna laut. Sekarang aku tau maksud kalimat 'laut bisa menenggelamkan apa saja' , aku janji akan selalu seperti itu"

Gadis itu menghela napas panjang "Aku minta maaf sama mama, maaf untuk apapun yang salah"

"Aku takut.. sekarang aku sendiri, mama"

Lino dengar itu, Lino dengar semuanya yang Mecca ucapkan. Lelaki itu membawakan minuman panas untuk dirinya dan Mecca.

Berjalan menghampiri dan duduk disampingnya membuat Mecca menoleh, segera menampilkan senyumnya. Kalung yang tadi ia pegang langsung disimpan disakunya.

"Ino lama, aku nungguin tau"

"Saking lamanya Ino pergi sampai sampai kamu curhat sama laut?" Lino bertanya.

MECCA [SELESAI]Where stories live. Discover now