27. luka dan darah

55 6 2
                                    

♪ ♪ ♪

"Healing terbaik dalam hidup adalah bersyukur atas apa yang Tuhan beri"

"Banyak yang menghilang akibat terlambat menyadari"

"Kadang suka mikir, tuhan mau kasih kejutan apa sih? kok sampe kaya gini prosesnya"

"Takdir tuhan : yang sudah ditakar tidak akan tertukar"

~Mecca Althesya Tamarani

♪ ♪ ♪

Mecca berlari dilorong rumah sakit kala dikabari pihak rumah sakit bahwa papa nya mengalami kecelakaan sewaktu akan pulang kerja sekitar jam sebelas siang, Mecca yang tengah berada disekolah nya itu langsung saja kerumah sakit

"Gimana dok?" Tanya Mecca, suaranya terdengar santai

"Harus operasi dek, kamu urus biaya administrasi nya ya" Mecca mengangguk dan pergi kebagian administrasi

Mecca menggunakan bpjs karna tak mungkin ia mempunyai uang sebanyak itu

Setelah selesai, Mecca berjalan menuju tempat ruang operasi, diluar ruang operasi sudah ada Rifka yang menangis

Didalam sana para dokter dan suster kalang kabut karna detak jantung pasien melemah, semakin lama semakin menghilang

Tut..

"Sus ambilin defribrillator sus, buruan" seru sang dokter, buru buru suster berlari keluar ruang operasi dan mengambil alat tersebut

Kembali dengan membawa alat kejut jantung dan menyerahkannya pada sang dokter

Dokter tersebut mengosternum gel pada permukaan paddles, lalu menempelkan paddles pada pasien di posisi apeks dan sternum lalu menekan tombol energy

(Aku ngasal, setauku sih gitu, kalo salah maafin ya? Ya)

Dilihat dari monitor, jantung pasien tidak ada perubahan sama sekali, sudah dilakukan sekitar empat kali pun masih sama

"Gimana dok? Gak ada perubahannya" ucap suster disampingnya

Dokter itu terlihat berkeringat, ia gagal lagi menyelamatkan nyawa pasiennya? Selama bekerja bertahun tahun, bisa dihitung tanpa tangan sekalipun ia gagal seperti ini

"Sudah sus, catat tanggalnya dan jamnya pukul sebelas lewat lima puluh enam menit" ucapnya lalu keluar guna mengabari Mecca dan Rifka

"Gimana dok? Kok cepet banget?" Tanya Rifka buru buru

"Maaf, saudara Erlangga tidak bisa diselamatkan"

"Heh!! Apa dok?! Wah.. gak bener nih" Rifka siap masuk kedalam tapi ditahan oleh dokter

"Jangan dulu mbak"

"Dok! Apaan sih dok?!"

"Jangan mbak, nanti mayat akan kami bawa kerumah dengan ambulan rumah sakit"

♪ ♪ ♪

Satu lagi, anggota keluarganya berkurang, kini Mecca sendiri didalam rumah minimalis yang indah

MECCA [SELESAI]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα