40. sofa ruang tv

42 2 0
                                    

♪ ♪ ♪

"Ganti baju dulu sana, aku tunggu disini" ucap Lino pada Mecca lalu dia duduk disofa ruang tamu, bajunya sudah tidak terlalu basah tapi jika dipakai terus mungkin akan menimbulkan demam

Mecca mengangguk dan melangkah pergi

"Woi, abis dari mana Lo? Perasaan kagak ada hujan" ucap Rezo dan duduk disamping Lino

"Kecebur laut anjir"

"HAHAHAHA" tawa Rezo pecah mendengar hal langka itu

"Rezo kalo ketawa jangan kenceng kenceng nanti didatengin Kunti kamu!!" Teriak Risa

"Gak papa ma, nanti kunti nya Rezo ajak pacaran" balas Rezo, dia beralih tatap pada Lino "Ganti sono pake baju gue, Lo berharap disuruh sama Mecca? Gak akan"

"Yaudah ya gue ganti dulu, kalo Mecca udah keluar bilangin" ucap Lino sebelum melangkah pergi, padahal dia ingin kekamar Rezo yang berarti Mecca ada disana

Ceklek

terbiasa bersama.. menjalani kasih sayang, bahagia.. ku dengan mu..
bila kita mencintai yang lain.. mungkinkah hati ini akan tegar, sebisa mungkin.. tak akan pernah.. sayangku akan hilang.....
"Huft.. sesek napas gue njir!"

Mecca menyanyi didalam kamar mandi

Lino bergegas mengambil pakaian Rezo dan keluar kamar, dia akan berganti dikamar mandi luar

♪ ♪ ♪

Lino dan Mecca tengah berada disofa ruang tv, Mecca berbaring  disofa dan Lino duduk dilantai berkarpet

Lino mengusap usap rambut Mecca "udah gak usah dipikirin terus, sekarang udah jam dua belas lebih, tidur ya.." Suruhnya

Mecca memiringkan badannya menatap Lino "tapi kamu nya disini aja ya..?"

"Iya. Bentar, aku ambilin bantal sama selimut dulu" Mecca menagngguk dan Lino bangkit melangkah menjauh

Mecca menghidupkan ponselnya yang sedari tadi mati, terlihat beribu ribu pesan dari kontak bernama Ray

Sudah Mecca duga sih kalau dia akan meng-spam nya

Tanpa membalas ataupun membukanya, Mecca langsung meletakkan kembali ponselnya karna Lino pun telah kembali

Lino menaruh bantal dibawah kepala Mecca lalu lanjut menutupi tubuh Mecca dengan selimut

"Tidur"

"Tapi kamu disini aja"

"Iya, Mecca"

Mecca memejamkan matanya, badannya masih menghadap ke Lino, selimut yang ia gunakan menutupi seluruh badannya

Lino terus terusan mengusap surai indah Mecca

Mecca membuka kembali matanya dan netra amber milik Mecca langsung terkunci pada netra hitam Lino

"Kok belum tidur..?" Tanya Lino

Mecca tersadar dan menggeleng "Belum. Kamu nanti tidur dimana?"

"Disofa situ, mungkin" ucap Lino sambil menunjuk satu sofa yang terletak di samping Mecca

"Sini naik"

"Hah?" Lino bertanya

"Sini naik, nanti kalo aku tidur pasti kamu pulang"

MECCA [SELESAI]Where stories live. Discover now