Brain Notes - [10]

807 133 4
                                    

-📓-

Gading membaca kisi-kisi soal Kimia yang diberikan Windy beberapa menit lalu. Meskipun hanya membaca, Gading merasakan kepalanya berdenyut. Sungguh, ia tidak mengerti kenapa harus ada senyawa hidrokarbon di bumi? Jika pun ada apa untungnya bagi dirinya mempelajari semua ini?

"Gue mau nanya, tapi lo jangan ngetawain gue," ucap Gading lalu berdehem pelan. "Sebenarnya sih, gue sama sekali gak tertarik sama materi Kimia ini, tapi gue cuma penasaran aja."

Windy mengangguk lalu menatap Gading heran.

"Mmm ... gue mau nanya soal nomer satu. Sebutkan banyak isomer dari senyawa alkana, alkena, dan alkuna berikut. Nah, yang gue tanyain, apa bedanya ketiga senyawa itu? Gue ngerti di sini udah lo kasih tahu jawabannya, cuma gue mau nanya aja."

Pertanyaan Gading sontak membuat Windy mengulum senyum. Ia tahu sebenarnya mereka-mereka yang menginginkan nilai instan tanpa belajar tidak semuanya menelan mentah soal-soal yang diberikan Brain Notes. Ada juga yang ingin mempelajari materi itu secara langsung.

"Ck! Kan ... Lo ngetawain gue," dengus Gading. "Gak asik lo ah!"

Windy segera menghentikan senyumnya lalu menatap Gading bersalah. "S-sorry gue gak maksud ngetawain lo kok."

Gading mendengus dan menekuk wajahnya. "Gue gak jadi nanya."

Wajah Windy seketika panik. Astaga apa yang barusan ia lakukan? Sungguh ia tidak bermaksud mengejek Gading. Justru di dalam hatinya ia merasa gemas dengan cowok itu. "Jangan marah. Gue bener-bener gak bermaksud jelek kok."

Gading tetap memilih bungkam membuat Windy menunduk.

Melihat ekspresi Windy yang tampak bersalah membuat Gading tersenyum. "Gue bercanda. Muka lo lucu banget, takut-takut panik gitu."

Windy segera mendongak. "Lo gak marah, kan?"

"Iyalah, kenapa juga gue marah?" kekeh Gading. "Wow, apa barusan gue udah berhasil bikin cewek jenius SMA Samapta panik?"

Semburat merah keluar dari pipi Windy. Ia bisa-bisa jadi gila jika berinteraksi dengan Gading terus seperti ini.

"Mmm, pertanyaan yang tadi apa boleh gue jawab?" tanya Windy mengganti topik pembicaraan.

Gading segera sadar akan pertanyaannya. "Oh, iya."

"Jadi alkana, alkena, sama alkuna itu pembagian senyawa Hidrokarbon. Lo masih inget materi ikatan waktu kelas sepuluh?"

Gading terkekeh. "Oh jelas---nggak inget."

Windy tersenyum tipis membuat Gading menatap cewek itu lama. Jika dilihat malam-malam begini, di bawah sorot lampu, kenapa wajah Windy sedikit berbeda? Apalagi tampilan cewek itu tidak seperti yang Gading lihat di sekolah. Kali ini Windy mengurai rambut sepinggang yang selama ini selalu dicepol oleh cewek itu.

"Jadi yang membedakan dari ketiga senyawa itu berada di ikatannya. Biar mudah ngafalinnya, lo urutin huruf vokal di ketiga senyawa itu, a-e-u, untuk a urutan pertama senyawa alkana memiliki rantai tunggal, selanjutnya untuk e urutan kedua senyawa alkena memiliki rantai rangkap dua, dan u urutan terakhir senyawa alkuna memiliki rantai rangkap tiga---Ding?"

Brain NotesWhere stories live. Discover now