Lihat Sapi

86 13 4
                                    

Guys? Vote dan komennya yuk biar aku makin semangat, kuy kita berteman, azekkk udah itu aja happy reading all!❤

~~~~

Sesampainya di parkiran, Langit merutuki dirinya berkali-kali, benar-benar memalukan! Ia mengajak Bening buat liat sapi tapi ia sendiri gak bawa kendaraan. Oohh tunggu mau tarok dimana muka Langit sekarang? Please ini malu banget!

Waktu berangkat sekolah, ia berboncengan sama Galang memakai sepeda Galang dan sekarang mungkin Galang udah pulang duluan, ja-jadi ini gimana? Huwwwa. Lima detik kemudian, oh tunggu, ini kayanya bukan lima detik deh, cuma perkiraan Langit doang, hahaha, handphone nya Bening berbunyi dan tertera nama Embun di sana.

"Hal---"

"HaloBeningguegakbisajemputlokarenaadaacaratemenguetadiBellachatguekalolopulangcepet."

Terdengar tarikan nafas di seberang sana.

"Jadisebelumtemenguejemputguekesekolahlobuattitipmotorguesamasisatpam."

"Udahituajahatihatidijalan."

"I-iya makasih."

"Sama-sama gue sibuk nih, babay Bening."

Tut!

Sambungan itu tiba-tiba dimatikan secara sepihak oleh Embun. Bening gak tau ntah kesal atau seneng, tapi lebih ke seneng sih karena Embun perhatian dengannya tapi yang jadi permasalahan yang membuat Bening kesal yaitu omongan Embun tadi kaya kereta api yang gak bisa di rem, tapi gak apa-apa deh, tak lama kemudian, Pak Satpam menyapanya dan memberikan kunci motor Embun padanya. "Makasih ya Pak." ucap Bening.

"Sama-sama neng."

"Bening," panggil Langit ragu.

"Hm?" tanya Bening sambil memasang helmnya.

"Gue minta maap ya, gue yang ajak lo tapi gue pula yang gak bawa kendaraan," ucap Langit murung dan itu lucu untuk di dengar.

"Gak apa-apa kok, hahaha."

"Udah gak usah murung gitu, katanya mau liat sapi, buruan naik," lanjut Bening menyuruh Langit menaiki motor matic milik Embun itu.

Oke, ini seperti dejavu, namun perbedaannya adalah dulu memakai motor ninja dan sekarang memakai motor matic, ceritanya sekarang yaitu Bening membonceng Langit karena Langit gak bisa bawa motor matic karena katanya takut tiba-tiba terbang, hadeuh ada-ada saja alasannya.

Lagi dan lagi sebuah ketakutan melumuri sekujur tubuh Langit, ini seperti kejadian yang lalu yaitu Bening membawa motor dengan sangat laju.

Langit takut banget sekarang, jujur sebenarnya Langit biasa saja jika dibonceng orang dengan laju-laju tetapi ini kenapa rasa takut Langit memuncak ya. Gini, Bening itu perempuan, ia membawa motor laju-laju dan motornya itu matic yang gak ada gigi atau koplingnya dan ini perdana banget sih Langit dibonceng dengan motor matic dan memboncengnya perempuan pula, yaudah lah Langit Lillahi Ta'ala saja.

Oke, bohong kalau Langit lagi bersantai saja, karena dirinya sekarang sudah berkeringat, kedua tangannya memegang besi yang ada di belakang jok, memegang erat-erat agar gak jatuh. Lihatlah Bening sekarang, dengan santainya membawa ngebut motor ini tanpa memikirkan nasib Langit dibelakang.

Bening memotong jalan mobil, motor-motor gede, mobil-mobil besar bahkan truk!

"Bening, pelan-pelan aja!" Pinta Langit.

BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang