Embun

101 20 17
                                    

Vote dan spam komennya dong:(

Happy reading<3

~~~~~~~

Orang-orang ramai datang ke rumah nya, sebenarnya ada apa ini?

Hening sejenak hingga tiba-tiba Bella bersimpuh dan memeluk kaki Embun. Dia menangis mengingat perbuatan jahat yang selalu ia lakukan sedangkan Embun membisu sebab Bella tiba-tiba memeluk kakinya walaupun begitu, Embun lebih fokus pada perempuan berhijab yang sekarang lagi memandangnya juga.

"Embun, maafin gue, gue salah, gue menyesal hiks..." Permohonan maaf Bella.

Embun sadar dari lamunannya setelah mendengar suara Bella dan ia pun memandu Bella untuk berdiri, dia gak tau sebenernya apa yang terjadi karena tiba-tiba saja ramai banget orang yang datang kerumahnya.

"Emang lo salah apa Bel?" tanya Embun datar.

Dia menatap Bella yang sudah bercucuran dan wajahnya sudah dibasahi air mata, tampak sekali penyesalan di wajahnya.

"Gue sudah banyak berbuat jahat sama lo, waktu di toko perhiasan, itu gue yang udah meletakkan emas di jaket lo, gue juga yang udah letak miras dikamar lo dan gue juga hiks yang beri lo minuman keras waktu di rumah acara temen kantor Papa."

"Gue minta maaf hiks..,"

Pengakuan Bella dan sesungguhnya ia ingin sekali maafnya diterima tapi realita gak sesuai ekspetasi.

Embun tersenyum miring. "Oohh, jadi lo yang udah jebak gue?" Embun memberi jeda. "Lo mau Ayah dan Mama benci gue? IYA?!"

Semuanya terkejut karena Embun meninggikan suaranya, seakan-akan Embun tidak mau menerima kata maaf dari Bella.

"Hiks gue hiks minta maaf...."

"Kalo kata maaf bisa selesaikan masalah, kenapa harus ada hukum dan penjara?!"

"Savage, banget tuh cewek," ujar pelan Galang.

"Gara-gara lo, gue diusir dari rumah! Tau gak?!" Amarah Embun.

Bening dan lainnya terdiam kecuali satu cowok yaitu Galang. Galang sebenarnya gak mau ikut campur tapi itu keterlaluan banget gak sih? Sebab Bella udah mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan bersimpuh kaki.

"Tapi, apa salahnya lo maafin dia? Dia udah ngakuin kesalahannya dan tinggal dimaafkan, gak susah kan?" terus terang Galang pada cewek yang mirip Bening itu.

"Tau apa lo tentang hidup gue? Lo gak tau kan gimana keadaan gue setelah diusir?" Lagi-lagi Embun tersenyum miring. "Lebih baik kalian semua pergi dari sini," usir Embun.

"Bun, Ayah minta maaf, Ayah mau kamu kembali lagi ke rumah Nak, Ayah menyesal telah mengusir kamu." Suara Pak Fajar terdengar parau, semuanya diam termasuk Bening, dia gak tau harus ngomong apa, seakan lidah terasa kelu untuk berbicara setelah melihat wajah Embun yang mirip sekali dengannya.

"Setelah Ayah buang aku trus Ayah ambil lagi? Hahaha, Ayah gak tau kan gimana keadaan aku setelah diusir dan apa Ayah ada tanyakan kabar aku? Gak ada kan?"

Embun tersenyum pahit lalu ia masuk ke dalam rumah namun, langkahnya terhenti sebab Pak Fajar tiba-tiba menahan tangannya.

"Tunggu Bun, ini semua salah Ayah, Ayah mengusir kamu tanpa meredakan emosi terlebih dahulu. Disini Ayah sungguh minta maaf, Ayah emang gak adil dalam memberikan perhatian tetapi mulai sekarang Ayah mau perbaiki semuanya." Pak Fajar menghela nafas.

"Bun, sebenarnya masalah Bella adalah kesalahan Ayah karena tidak adil membagi kalian perhatian dan Bening juga," ucap Pak Fajar.

Setelah nama Bening diucapkan refleks Embun langsung melihat perempuan berhijab itu.

BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang