A Hitman: 13

Mulai dari awal
                                    

"Daah. Hati-hati, ya."

Setelah keberadaan Mina menghilang dari arah pandangnya, Lisa menghela napas panjang. Lisa berbohong kepada Mina. Ia tidak akan berkunjung ke super market dahulu seperti yang tadi dikatakan.

"Sekarang kau tidak perlu bersembunyi. Silahkan muncul di hadapanku." Lisa berbicara sedikit berteriak tanpa mengubah posisi tubuhnya.

Suara derap langkah kaki kian mendekat ke arah Lisa. Wajah yang selalu Lisa benci kini berada di hadapannya. Memandang nya dengan raut mengesalkan sampai membuat Lisa rasanya sangat muak.

"Ternyata aku ketahuan." Aera bersedekap dada menatap Lisa.

Keduanya saling menatap datar dengan rasa benci di dalam hati mereka masing-masing. Jujur, Lisa merasa lelah terus berhadapan dengan Aera yang tidak memberinya hidup tenang sehari saja.

"Ada apa? Sebegitu terobsesi nya kah dirimu sampai-sampai terus mengikutiku?"

Aera berdecih mendengar penuturan Lisa.

"Hah, ternyata ketika di luar sekolah kau menjadi lebih menjengkelkan, ya."

"Karena saat di luar sekolah terasa lebih adil. Satu lawan satu. Tidak ada yang membawa pasukan seperti seorang pecundang."

Oke, Aera merasa tersindir. Aera juga merasa tak terima disebut pecundang. Namun Aera bisa menenangkan dirinya agar tak terpancing dengan semua perkataan Lisa.

Melihat Aera masih berdiam diri di hadapannya membuat Lisa kembali menghela napas panjang.

"Bisakah kau berhenti untuk mengurusi hidupku? Bukankah semua rencanamu untuk membuat hidupku hancur sudah berhasil. Jadi, untuk apa kau masih terus mengacaukan hidupku?"

"Hanya untuk bersenang-senang." Jawab Aera tanpa beban.

Lisa tertawa sinis memandang Aera. "Ah, sekarang aku tau kenapa banyak orang yang tak mau dekat denganmu. Kau itu sangat licik, Aera. Tapi tenang saja kelicikanmu akan segera terbongkar hingga orang-orang yang mempercayai mu akan berbalik menjadi membencimu."

Aera maju selangkah mendekat ke arah Lisa. "Sebelum semua kelicikan ku terbongkar, akan aku buat kau semakin menderita terlebih dahulu."

"Mari kita lihat. Siapa yang akan lebih menderita nantinya." Tantang Lisa dengan percaya diri.

Lisa yakin jika Tuhan selalu berpihak pada hal yang baik. Dibalik menderita hidupnya saat ini pasti Tuhan akan menggantikannya dengan hal yang lebih baik lagi di masa datang.

oo

Brakk!

Suara gebrakan meja itu menguar dengan keras memenuhi ruangan berlapis dinding putih ini. Ruangan yang tak terlalu lebar, tidak juga besar semakin membuat suara gebrakan tersebut terdengar sangat keras.

Jungkook menghela napas untuk kesekian kalinya. Kepalanya diangkat mendongak setelah sedari tadi terus menunduk.

Di hadapannya ada Ji Chang Wook yang duduk di sofa singlenya dengan amarah yang memuncak.

Baru saja Ji Chang Wook menggebrak meja sekaligus memperlihatkan sebuah foto hasil jepretan yang Jungkook sudah duga-duga.

"Sekarang jelaskan! Mengapa kau bisa berciuman dengan Lalisa?" Tanya Ji Chang Wook dengan suara yang menuntut keras.

Jungkook sudah menduga jika Ji Chang Wook akan mengetahuinya. Aera sialan! Sudah pasti ini ulah Aera. Jungkook mengetahui jika Ji Chang Wook dan Aera telah bekerja sama. Maka tak heran dalam waktu dekat Ji Chang Wook langsung mengetahui semua yang terjadi kepadanya.

A Hitman || Lizkook [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang