Part-28 Cium

Mulai dari awal
                                    

Gevano terkekeh geli melihat Alana yang merajuk. Pria itu kini menarik pinggang Alana agar tak menjauh darinya.

"Cemburuan dasar cewe."

"Gak. Alana gak cemburu kok!"

"Boong banget," ucap Gevano sembari menarik pipi Alana, membuat pipi itu semakin memerah.

"Ih. Kak Gevan nyebelin banget sih. Pipi Alana sakit tahu!" Alana mendengus sebal sembari mengusap pipi kanannya yang ditarik Gevano.

"Mana coba yang sakit?" tanya Gevano.

"Ini." Alana menunjuk bagian pipinya.

Cup

Waktu seakan berhenti, bagaikan di slow motion tubuh Alana membeku tanpa bisa berkata-kata saat benda kenyal tak bertulang mencium tepat di pipinya.

"Kenapa pipinya tambah merah hm?" tanya Gevano menggoda Alana.

Pipi Alana semakin merah padam. "Kak Gevan ish. Nyebelin banget!!" teriak Alana yang kini menyembunyikan wajahnya di dada Gevano. Gevano tertawa renyah melihat tingkah Alana yang menggemaskan.

"Gemes banget, pacarnya siapa sih?"

"P-pacar kak Gevan lah." balas Alana yang diam-diam tersenyum.

"Ayo pulang. Daddy lo bener undang gue makan siang?" tanya Gevano.

Alana mengangguk, kemudian memberikan ponselnya kepada Gevano. "Nih liat, daddy suruh Alana ajak kak Gevan."

Apa yang dikatakan Alana memang benar. Tapi Gevano sangat ragu jika ia ikut makan siang bersama dengan keluarga Alana. Gevano hanya tidak mau nanti dijatuhkan lagi oleh mommy dari pacarnya itu.

"Kak Gevan?"

"..."

"Kak Gevan ih!" Alana sangat kesal saat Gevano tidak menyahuti panggilannya. Pria itu malah melamun.

"Hah? Apa?"

"Kok ngelamun sih? Mikirin Alana yah?"

"Pd banget lo. Gue cuman mikir, kenapa tiba-tiba daddy lo ajak gue makan siang? Dalam rangka apa? Emang mommy lo izinin gue gabung?'

"Dalam rangka meresmikan hubungan kita." balas Alana dengan dramatis.

Gevano yang sedang gundah gelisah pun tak tahan untuk mencubit pipi Alana. Gadis itu punya cara tersendiri menghibur Gevano.

"Serius sayang." ucap Gevano begitu geram.

"Hah? Kak Gevan panggil Alana apa?" tanya Alana. Alana takut salah dengar saat Gevano tiba-tiba memanggil Alana seperti itu. Jantung Alana semakin berdetak kencang.

"Gak ada pengulangan. Cepet naik,"

"Ah. Nyebelin banget. Kak Gevan tadi panggil Alana sayang kan? Coba ulang lagi."

"Buat apa sih?"

"Ih, kan Alana mau denger lagi Kak." rengek Alana.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang