27.

1K 230 27
                                    


Bahasa non-baku!

[Name] melotot menatap seseorang yang pagi-pagi sudah muncul di depan rumahnya, Atsumu Miya, mas pacar.

[Name] mengedarkan pandangannya kesekitar, takut jika para tetangga datang dan bergosip, “Kamu- kamu ngapain di sini?” ucap [Name] sambil mendekati Atsumu yang telah siap dengan seragam sekolahnya, duduk di atas motor sport kesayangannya.

“Jemput kamu.”

“Ak- terus? Osamu gimana?”

Atsumu sedikit kesal, “Kusuruh naik bus.”

[Name] mengerjapkan matanya lalu menggaruk tengkuknya tak enak, “Kasihan.. padahal aku bisa dianter ibu.”

Atsumu tersenyum, “H+1 pacaran nggak boleh disia-siain.”

Menyodorkan sebuah helm berwarna pink pada gadisnya, “Pakek gih, terus ayo berangkat.”

[Name] menatap alat pengaman dalam berkendara di tangannya, “Eh? Ini baru? Kamu baru beli?”

“I-iya,” jawab Atsumu gugup, pemuda itu langsung mengenakan helm hitamnya guna menutupi kedua pipinya yang bersemu.

“Ah! Oke-oke..”

[Name] mengenakan helm imut itu sambil tersenyum senang, “Helmnya kawaii.”

“Hm.. kawaii..”

KAWAII YANG MANA DULU NIH???

---

“KAMU UDAH SARAPAN BELUM?”

“APA?!”

“UDAH SARAPAN?!”

“NGGAK! AKU BELUM PERNAH PACARAN!”

“PAKE APA?!”

“RUMOR SAMA YUMEKO ITU PALSU! JANGAN DIDENGERIN!”

“PAKE TAHU?!”

“APA?!”

“PAKE TAHU?!”

“IYA! AKU SERIUS! ITU CUMA RUMOR DOANG!”

“HAH? ROTI?!”

“AKU CUMA SAYANG KAMU!”

Motor melaju dengan kecepatan enam puluh kilometer perjam, Atsumu membonceng [Name] di belakang, keduanya mengobrol.. tak nyambung, karna suara masing-masing tak terdengar jelas.

“KATANYA SARAPAN PAKE TAHU! KOK NYAMBUNG KE ROTI?! KAMU SARAPAN BANYAK BANGET YA?!”

“APA?! NGGAK DENGER!”

“IYA! TADI SAMA NASGOR!”

“OH! DIA EMANG MALES ANAKNYA!”

“IYA, SEMALEM TIDUR NYENYAK! KAMU?!”

“DARI DUA TAHUN LALU!”

Terus begitu hingga sampai sekolah.

---

[Name] melepas kaitan helm yang dikenakannya sembari menatap wajah pemuda bersurai pirang di hadapannya yang telah menjadi kekasihnya sejak hari kemarin.

Klek!

Kaitan terbuka, [Name] menyerahkan helm di tangannya pada Atsumu, “Aku duluan ya-!”

“Eh! Bareng!”

Tangan kanan [Name] ditahan, gadis itu jadi tak bisa berlari ke kelas dengan panik, jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit.

“Cepetan! Bentar lagi telat! Maki pasti sekarang panik nih..”

Atsumu turun dari motor lalu menggandeng gadisnya, “Santuy aja, nggak tahu ya pacarmu ini anak kesayangan para guru?”

[Name] tertawa kecil, “Langganan BK?”

“Nggak lah!” Atsumu kesal, “Piala-piala yang ada di ruang kepsek kamu pikir itu yang bawa kesini siapa?”

“Bu kantin?” sorot bangga Atsumu luntur, namun ia memaksakan senyum.

“Ah! Udah ayo cepetan masuk!”

HE is a good BOY [MIYA ATSUMU X Reader]Where stories live. Discover now