19.

1.2K 253 15
                                    


Bahasa non-baku!

[Name], gadis bermanik [Eyecolor]. Bibirnya tak henti mendumel memilah-milah cemilan di sebuah rak minimarket, Lyas kesukaannya tidak ada.

Sontak ia berjalan ke kasir lalu menanyakan stok, “Mbak, Lyas-nya masih ada?”

“Maaf, Kak. Lyas sudah nggak memproduksi lagi, stok terakhir habis dua hari lalu, pada diborong, Kak.”

Sudut bibir [Name] berkedut kesal, “What? Mereka bangkrut?”

Mbak kasir menggaruk tengkuknya, “Yang nggak tau, kok tanya saya.”

Tak!

Sebuah keranjang belanjaan di taruh di atas meja kasir, [Name] melirik siapa sang pelaku, berdiri tepat di belakangnya.

“Loh? Osamu?”

“[Name]?”

---

“Oh.. gitu..” Osamu mengangguk-angguk setelah mendengar cerita sedih yang begitu panjang dari mulut gadis cantik di sampingnya, mbak [Name].

“Kan masih ada citato.”

“Citato pedes, enak Lyas..” gumam [Name] sambil menatap es krim di tangannya yang perlahan mencair.

Osamu tersenyum lalu merogoh isi plastik belanjaannya, mengeluarkan sesuatu lalu memberikannya pada gadis itu.

“Nih.”

“Huh?” [Name] terpaku.

Osamu mengerjapkan matanya, “Buat lo.”

Manik [Name] bergulir perlahan menatap wajah sang empu, lalu menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

“E-eh? K-kenapa?” cemas Osamu, melempar asal sesuatu di tangannya yang hendak diberikan pada gadis itu.

“Kamu jahat banget, saya udah berusaha move on loh..” [Name] menatap miris poki stroberi yang tergeletak mengenaskan di atas lantai semen.

“♪In another life~♪”

“Ha?”

---

“Tsumu!”

“Panggil gue abang! Lo nggak sopan bang-”

“Tadigueketemu[Name]!” srobot Osamu, Atsumu langsung melongo.

“Hah?! Lo mau nikung gue?!”

Osamu sweatdrop, “Heh! Gue cuma bilang ketemu dia, anjrit!”

Osamu menggerutu, “Pengen sih nikung..”

Atsumu melototkan matanya, tangannya terulur hendak meraih kerah kaos kembarannya itu, “Jangan main-main ya, Sam! Dia punya gue!”

Osamu menye-menye, “Iya-iya!” memutar bola matanya.

Astumu melirik malas si surai kelabu itu, “Ketemu di mana lo sama dia?!” sewotnya.

“Market deket lapangan.”

Atsumu mengangguk-angguk, “Terus?”

“Dia nanyain lo, loh~” ucap Osamu sambil menaik-turunkan alisnya, manik si jamet pirang sontak saja berbinar, sebuah senyum bahagia muncul di wajahnya.

“Cius? Miapah?!”

Osamu menepuk dadanya bangga, “Lo harus berterimakasih ke gue! Kalo aja gue nggak nyapa dia, dia paling nggak bakal nanyain lo!”

“Eh, srius, Sam! Dia nanyain gue?!” jantung Atsumu berdetak kencang, pupilnya membesar.

“Iye! Dia bilang..”

“Loh? Osamu?”

“[Name]?”

[Name] tersenyum kikuk, “Sendirian aja?”

Osamu mengangguk, “Iya, hehe.”

Mbak-mbak kasir yang di abaikan berdehem, “Ini jadi bayar?” ucapnya sambil menunjuk dua keranjang belanjaan di hadapannya.

“Iya, mbak. Total ya!”

“Baik, mas.”

[Name] menggigit bibir bawahnya, “Nggak sama Atsumu?”

Osamu tersentak, “Hah? Oh, dia? Lagi malesan-malesan di kasur dia mah-”

“WHAT THE FUCK, SAM!?” Atsumu memekik marah.

Osamu mengelus kupingnya yang berdengung, “SUARA LO ANJRIT! BRISIK DEH!”

“GUE BERSIH-BERSIH APART! LO BILANG MALES-MALESAN!? BILANG KE [NAME] LAGI!!! ANCUR, SAM. ANCUR! ANCUR MARTABAT GUE!” Atsumu berdiri dari sofa lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi sambil menghentak-hentakan kakinya.

Osamu terperangah, “Lah? LU NGAPA, BEGOK?!”

“DIA PASTI MIKIR GUE COWOK PEMALES! AH ANJING LU!” teriak Atsumu dari dalam kamar mandi.

Osamu meringis, pemuda itu menyugar surainya kebelakang kasar, “Lah terus?! Gue harus memutar waktu gitu?!”

“IYA!”

“Emang gue dorayaki..?”

“DORAEMON, BEGOK!”

---

HE is a good BOY [MIYA ATSUMU X Reader]Where stories live. Discover now