20.

1.3K 236 11
                                    


Bahasa non-baku!

Libur telah selesai. Kini para murid kembali masuk ke sekolah untuk belajar. Masih pagi, suasana kelas sudah begitu ramai dan riuh.

“[NAME]! LIAT! GUE KURUSAN KAN?!” Madona, gadis berkulit putih pucat itu tersenyum cerah, ia berputar tiga ratus enam puluh derajat bak penari balet.

[Name] yang sedang duduk santai di atas bangkunya menelisik penampilan gadis itu teliti, ia sampai menyipitkan matanya, “Wih!!!”

Madona tersenyum, “Nggak beda tuh.”

Senyumnya langsung hilang, “Masak sih?! Gue diet ketat anjrit pas liburan!”

[Name] menopang dagunya, “Candak! Iya, kurusan. Jawline lo kelihatan lebih tajem.”

Madona menyengir, “Hehe. Lo juga kelihatan kurusan, lo diet juga?”

[Name] mengangguk, “Gitu deh, gagal mulu loh padahal, masak kurusan?” mengangkat lengannya sedikit lalu memeriksanya, tidak ada perbedaan. ‘Keknya makin melebar sih..’ batin [Name].

Madona berdehem, “[Name].”

“Ngapa?”

“Lo itu.. pacaran sama Atsumu ya?”

[Name] melotot, kok tiba-tiba pertanyaan kek  gini?!!

“Nggak, anjir! Apa-apaan?!”

“Cius? Terus yang dulu itu ap-”

KRIIIING!!!

“Eh? Kok masuk? Maki belum berangkat, ANJROT!” [Name] cemas pada bestie-nya, gadis itu menaikkan pantatnya dari atas kursi lalu melengok keluar jendela kelas, mengintip.

Madona melirik jam dinding kelas, “Eh iya! Bebep gue belum berangkat!”

“Hah?” bingung [Name], “Lo punya cowok?”

Madona memasang tampang malas, “Lo nggak pernah buka story medsos gue ya?”

[Name] menyengir sambil menggeleng, “Liat gimana? Gue pegang hp cuma buat liat video mukbang doang sama baca fanfic.”

Si surai pirang memutar bola matanya malas, “[Name].. [Name].”

---

“Gue..”

“Hm?”

“Gue mau nembak [Name]..”

JDOR!

“LONTONG!”

Suna menggebrak meja di hadapannya sambil terlatah, ia melotot kaget kearah teman sepersesatannya, Atsumu.

“Yang serius?!” pemuda beraura lemah, lesu, letoi itu menyingsingkan lengan kaosnya.

Si surai pirang mendesis tak senang, memang sebercanda apa wajahnya saat ini?!

“Iye, begok! Lu yang cepet tanggep kek! Nanya serius ato nggak mulu!” cibir Atsumu, pemuda itu memilin jemarinya gugup, “Gue mau nembak dia.. tapi kek mana caranya ya?”

“Kasih mawar sih, udah!” ujar Suna klasik, pemuda itu saat ini sedang malas mikir, capek bro abis dapet pelajaran kimia tadi pagi waktu sekolah.

“Mainstream banget..” ucap Atsumu sambil menopang dagunya dengan sebelah tangan, ia melirik kearah komputer di pojok ruangan yang mati.

“Tanya Kuroo sana, dia kan pleiboi, pasti tau tuh beribu cara nembak cewek tanpa unsur garing.”

Atsumu mengerjap, “Lah iyak! Lo punya nomornya nggak?”

Suna menggeleng, “C'mon, dude! Ini udah jaman maju, ada ig! Dm dia lewat aplikasi itu kan bisa.”

Atsumu mengangguk-angguk, ia langsung menyambar ponselnya yang digeletakkan dengan sengaja di atas lantai kayu.

“Username ig-nya dia apa?”

“Nggak tau sih..”

“Ngen-”

---

HE is a good BOY [MIYA ATSUMU X Reader]Where stories live. Discover now