14.

1.5K 296 9
                                    


Bahasa non-baku!

PAS telah selesai, para murid SMA INARIZAKI bersorak gembira, libur panjang!!! We're coming!!

[Name] mengemasi alat tulisnya kedalam tas sambil tersenyum senang, hari ini sekolah pulang pagi karna para guru mengadakan rapat, mendiskusikan libur sekolah, seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Oit! [Name], pulang naik angkot?” tanya Maki basa-basi.

“Yoi! Lo naik bus?” basa-basi [Name] juga.

“Hm~”

[Name] mengangguk-angguk, kemudian ia merogoh sakunya mengeluarkan sebuah permen coklat lalu diberikannya pada Maki.

“Buat lo.”

“Eh?” bingung Maki, “Ada apaan nih?”

[Name] menaikan sebelah alisnya, “Emang napa?”

“Ha?” Maki makin bingung.

“Itu tadi ibu kantin nggak ada uang receh buat kembalian, jadi dibalikin pake coklat, gigi gue lagi sakit, yaudin gue kasih ke lo.”

Alis Maki berkedut kesal, “Gue kira lo mau salam-salam perpisahan kek di drama.”

“Perpisahan apaan, nggak bakal ketemu dua Minggu doang!” ucap [Name].

“Anjim! Dah ayok pulang!”

“Gas!”

---

[Name] kini sedang berada di sebuah taman dekat gedung apartemennya tinggal, gadis itu habis lari sore dan sekarang sedang istirahat di sebuah bangku panjang yang tersedia.

Ia memanfaatkan libur dua Minggu nya untuk glow up.

“Aduh, lemak gue kok masih ada sih,” ia mencubit pinggangnya yang berlemak sambil mendengus kesal.

Mengedarkan pandangannya dan menangkap sebuah objek menarik, kedai es krim.

“Eh, gue nggak bawa duit..” ia merogoh sakunya dan zonk.

“Yah.. gimana dong!?” [Name] mengerucutkan bibirnya, “I'm so sowwy ice cream..”

Ia memandangi kedai itu dengan sorot melas, tenggorokannya terasa kering, ia ingin sekali es krim saat ini.

“[Name]?”

Gadis itu langsung menoleh kaget, “Eh? Atsumu?”

Si jamet pirang, pemuda itu mengerjapkan matanya, “Abis lari ya?” [Name] mengangguk.

“Kamu juga?”

“Haha, iya. Rutinitas tiap sore.”

“Boleh duduk di samping kamu?” tanya Atsumu sambil menunjuk tempat kosong di samping [Name].

“Eh, duduk aja.”

Atsumu mendudukan dirinya lalu meluruskan kakinya, ia mendesah lega, “Sendirian aja?”

“Iya.”

Atsumu kikuk, “M-mau es krim nggak?”

[Name] sontak menegakkan posisi duduknya, “Es krim?!”

Atsumu terkekeh, beruntung sekali ia mengetahui fakta bahwa hampir sembilan puluh persen para gadis menyukai hal manis bernama es krim, “Ayo, aku traktir.”

“A- serius?” [Name] menggaruk tengkuknya, ia malu-malu.

Atsumu mengangguk lalu menunjuk kearah kedai yang [Name] tatap tadi, “Di sana ada menu baru, yuk cobain bareng aku.”

[Name] mengangguk, “Kamu traktir kan?”

“Hahaha! Iya!”

[Name] tersenyum-senyum, entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat melihat tawa manis Atsumu.

“Makasih, Atsumu.”

“Hm. Ayo kesana!”

HE is a good BOY [MIYA ATSUMU X Reader]Where stories live. Discover now